Eko Widaryanto
Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Growth and Yield of Watercress (Nasturtium officinale R.Br) at The Level and Different Type of Nitrogen Fertilizer Widaryanto, Eko; Firda N. I. K., Yulita
PLANTROPICA: Journal of Agricultural Science Vol 1, No 1 (2016)
Publisher : Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (381.784 KB)

Abstract

Watercress (Nasturtium officinale R.Br) is family of Brassicaceae. Watercress has become favourite of many people in Indonesia especially in Malang and used as medicinal plant. Growth and yield of watercress was affected by nutrient content of Nitrogen. Nitrogen isessensial nutrient needed by plant to growth and to form vegetive organ as leaf, branch and root. This research aims to get best level at different type of fertilizer for growth and yield of watercress by using urban farming methode. The reseach was conducted in CV. Kurnia Kitri Ayu Farm Malang from July until December 2016. The reseach used Complete Randomized Design (CRD) involving four level of dose (1, 2, 3 and 4 g/pot) and two type of different fertilizer (Urea and ZA) with four types of doses and three replicatiosn. The result showed there was an influence between the level and different type of fertilizer. Urea fertilizer on doses 4 g per pot has higher result than others treatment of variant doses of Urea fertilizer and alsoZA fertilizer on doses 4 g per pot has higher result than others treatment of doses ZA fertilizer.The yield data showed if using Urea on doses 4 g per pot increased 50% higher than ZA fertilizer on doses 4 g per pot. The result clearly indicated that 4 g per pot of Urea fertilizer was the best level of doses of different type of fertilizer.
Uji Pertumbuhan Enam Aksesi Kencur (Kaempferia galanga L.) di Bawah Tegakan Jati Setiawan, Wiga Tegarmas; Widaryanto, Eko; Saitama, Akbar; Zaini, Akbar Hidayatullah
PLANTROPICA: Journal of Agricultural Science Vol 5, No 2 (2020)
Publisher : Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jpt.2020.005.2.5

Abstract

Tanaman Kencur (Kaempferia galanga L.) merupakan tanaman temu – temuan yang hidup di bawah pepohonan atau tidak banyak membutuhkan intensitas cahaya yang tinggi, tanaman secara umum membutuhkan cahaya untuk kebutuhan fotosintesis dengan tujuan bertumbuh dan berproduktifitas melalui proses metabolisme di dalam sel tanaman. Produksi, mutu dan kandungan bahan aktif di dalam rimpang kencur ditentukan oleh varietas yang digunakan, cara budidaya dan lingkungan tempat tumbuhnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan 6 aksesi kencur yang berasal dari dataran rendah Jawa Timur pada naungan tegakan Jati dan tanpa naungan. Penelitian ini menggunakan rancangan petak terbagi dengan tiga ulangan yang sesuai denah penelitian. Petak utama (main plot) merupakan dua tingkat naungan yaitu tingkat naungan (N0) dan naungan tegakan Jati (N1). Anak petak (sub plot) berupa enam aksesi kencur dari Kab. Banyuwangi (A1), Sumenep (A2), Mojokerto (A3), Gresik (A4), Pacitan, (A5) dan Nganjuk (A6). Bedasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa kencur dapat beradaptasi baik dengan adanya naungan maupun tidak ada naungan, secara umum pada fase pertumbuhan tanaman, naungan tidak mem- berikan respon terhadap jumlah daun, luas daun, persentase luas tajuk dan panjang akar. Sedangkan selama pengamatan pertumbuhan aksesi memberikan respon nyata terhadap pertumbuhan tanaman, aksesi Kab. Sumenep dan Kab. Nganjuk menunjukkan pertumbuhan yang lebih baik dibandingkan aksesi.
Pengaruh Limbah Media Tanam Jamur Tiram sebagai Media Tanam dan Pupuk NPK Terhadap Bunga Matahari Pot (Helianthus annuus L.) Sari, Dea Puspita; Widaryanto, Eko
Jurnal Produksi Tanaman Vol 8, No 9 (2020)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/1452

Abstract

Berkembangnya usaha budidaya jamur tiram mengakibatkan bertambahnya limbah media tanam. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi jumlah limbah media tanam jamur tiram di lingkungan adalah dengan memanfaatkan kembali limbah media tanam jamur tiram sebagai campuran media tanam bunga pot. Komposisi campuran media tanam menyebabkan unsur hara dalam media tanam berbeda, Diperlukan pemupukan untuk memenuhi kebutuhan unsur hara. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari dan mendapatkan pengaruh penggunaan limbah media tanam jamur tiram (baglog) dan dosis pupuk NPK terhadap bunga matahari pot. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai Oktober 2019 di Desa Sidomulyo, Kota Batu. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok terdiri 12 kombinasi perlakuan antara lain: (P1) 100% tanah + NPK 5 g tan-1, (P2) 75% tanah:25% limbah baglog  + NPK 5 g tan-1, (P3) 50% tanah:50% limbah baglog + NPK 5 g tan-1, (P4) 25% tanah:75% limbah baglog + NPK 5 g tan-1, (P5) 100% tanah + NPK 7,5 g tan-1, (P6) 75% tanah:25% limbah baglog + NPK 7,5 g tan-1, (P7) 50% tanah:50% limbah baglog + NPK 7,5 g tan-1,(P8) 25% tanah:75% limbah baglog + NPK 7,5 g tan-1, (P9) 100% Tanah + NPK 10 g tan-1, (P10) 75% tanah:25% limbah baglog + NPK 10 g tan-1, (P11) 50% tanah:50% limbah baglog + NPK 10 g tan-1, (P12) 25% tanah:75% limbah baglog + NPK 10 g tan-1. Hasil penelitian adalah kombinasi perlakuan 25% limbah baglog: 75% tanah dan dosis pupuk NPK 5 g tan-1 merupakan perlakuan yang dapat diusahakan oleh petani.
Pengaruh Perbedaan Dosis dan Sumber Nitrogen pada Pertumbuhan dan Hasil Buncis (Phaseolus vulgaris L.) Sihaloho, Vianny Dhearia; Widaryanto, Eko; Nurlaelih, Euis Elih
Jurnal Produksi Tanaman Vol 9, No 5 (2021)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/1550

Abstract

Permintaan terhadap buncis yang terus meningkat menuntut adanya upaya perbaikan teknologi dalam budidaya yang lebih efisien dan efektif supaya mendapat hasil yang optimal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perbedaan pemberian dan dosis pupuk nitrogen pada pertumbuhan dan hasil tanaman buncis. Hipotesis dari penelitian ini adalah pemberian nitrogen yang berasal dari urea dengan dosis 100 kg N ha-1 dapat memberikan hasil yang optimal terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman buncis.. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan pengaplikasian pupuk anorganik Urea dan ZA yang terdiri dari 10 perlakuan dengan 3 kali ulangan.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk urea dengan dosis 100 kg N ha-1 memberikan pengaruh nyata pada parameter tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah cabang serta jumlah bunga jika dibandingkan perlakuan pupuk ZA. Hasil panen menunjukkan bahwa perbandingan pemberian pupuk urea dengan dosis 100 kg N ha-1 memberikan hasil generatif yang lebih tinggi dibandingkan dengan pemberian pupuk ZA dengan dosis 100 kg N ha-1. hasil tersebut menunjukkan bahwa dengan penambahan unsur hara nitrogen berupa pupuk urea meningkatkan hasil tanaman buncis dibandingkan dengan perlakuan menggunakan pupuk ZA.
Pengaruh Pemberian Dosis Pupuk Urea dan ZA pada Tanaman Pakcoy (Brassica Rapa L.) Jordy, Muhammad Ridhwan; Widaryanto, Eko
Jurnal Produksi Tanaman Vol 9, No 8 (2021)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/1576

Abstract

Salah satu unsur hara yang sangat berperan pada pertumbuhan pakcoy (Brassica rapa L.) adalah nitrogen yang berfungsi untuk meningkatkan pertumbuhan vegetatif, sehingga daun tanaman akan lebih lebar, berwarna lebih hijau dan lebih berkualitas (Darryl, 2004). Perbedaan jenis pupuk N yang digunakan dapat mempengaruhi ketersediaan dan serapan N dari suatu tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi jenis pupuk nitrogen yaitu Urea dan ZA pada pertumbuhan dan hasil tanaman Pakcoy. Penelitian dilakukan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, di Desa Jatimulyo, Kecamatan Lowokwaru. Penelitian yang dilakukan menggunakan perbandingan dosis Urea dan ZA berdasarkan dosis rekomendasi N 100 kg ha-1. Rancangan yang digunakan dalam penelitian adalah Rancangan Acak Kelompok dengan 6 perlakuan yang diulang sebanyak 4 kali. Perlakuan yang digunakan: P1: 100% Urea; P2: 100% ZA; P3: 80% Urea + 20% ZA; P4: 20% Urea + 80% ZA; P5: 60% Urea + 40% ZA; P6: 40% Urea + 60% ZA. Parameter pengamatan yang dilakukan adalah tinggi  tanaman, jumlah daun, bobot segar total tanaman, bobot segar konsumsi total tanaman, luas daun dan persentase bobot konsumsi tanaman. Perlakuan Urea 100% memberikan hasil bobot segar konsumsi yang lebih tinggi 66% dibandingkan dengan perlakuan ZA 100% dan kombinasi Urea 20% + ZA 80% serta lebih tinggi 56% di bandingkan dengan perlakuan kombinasi Urea 80% + ZA 20% dan Urea 40% + ZA 60%. Hal ini dikarenakan besarnya bobot segar total tanaman dan bobot segar total konsumsi tanaman biasanya ditunjang oleh ketersediaan unsur hara yang optimal.
Pengaruh Aplikasi Pupuk Kalium pada Tanaman Kencur yang ditanam di Berbagai Tingkat Naungan Mustika, Della Maya; Saitama, Akbar; Zaini, Akbar Hidayatullah; Widaryanto, Eko
Jurnal Produksi Tanaman Vol 9, No 10 (2021)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/1589

Abstract

Kencur (Kaempferia galangal L) merupakan tanaman obat yang cocok dibudidayakan diberbagai daerah tropis di Indonesia. Kencur memiliki kegunaan yang sudah dikenal masyarakat sebagai salah satu bumbu masak, ataupun sebagai pengobatan. Pemberian naungan merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menciptakan lingkungan yang sesuai untuk pertumbuhan tanaman dan untuk penggunaan pupuk kalium berfungsi untuk memacu translokasi asimilat dari sumber (daun) ke bagian organ penyimpanan (sink), selain terlibat dalam proses membuka dan menutupnya stomata. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya interaksi antara pengaplikasian dosis pupuk kalium dengan berbagai tingkat naungan tanaman kencur. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2020 hingga Mei 2021 yang bertempat di ATP Jatikerto, Desa Jatikerto, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang. Rancangan uang digunakan pada penelitian ini yaitu menggunakan rancangan petak terbagi (RPT) dengan tiga ulangan pada setiap perlakuan sesuai denah penelitian. Petak utama (main plot) merupakan dua tingkat naungan yaitu naungan 25% (N25) dan naungan 50% (N50). Anak petak (sub plot) berupa empat dosis pupuk kalium yaitu 0 kg ha-1 K2O, 120 kg ha-1 K2O, 180 kg ha-1 K2O dan 240 kg ha-1 K2O. berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa kencur dapat beradaptasi dengan adanya naungan 25% dan naungan 50%, secara umum pada fase pertumbuhan tanaman, naungan memberikan respon terhadap jumlah daun, luas daun dan volume akar. Sedangkan selama pengamatan pertumbuhan dosis pupuk tidak memberikan respon terhadap pertumbuhan tanaman. Selain itu berdasarkan hasil panen tanaman kencur produktivitas tanaman kencur pada naungan 25% dan naungan 50% memiliki nilai tertinggi pada pemberian dosis pupuk 120 kg ha-1.
Efektifitas Pupuk K2O Pada Pertumbuhan dan Hasil Kencur (Kaempferia galanga) Aksesi Kab. Lumajang dan Aksesi Kab. Nganjuk Pada Tingkat Naungan 25% AR, Raisa Friska; Suminarti, Nur Edy; Zaini, Akbar Hidayatullah; Widaryanto, Eko; Nurlaelih, Euis Elih
Jurnal Produksi Tanaman Vol 9, No 11 (2021)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/1625

Abstract

Kencur (Kaempferia galanga) memiliki banyak manfaat yang dapat dijadikan sebagai bahan rempah, penyedap makanan maupun minuman, dan obat tradisional maupun obat tablet. Peningkatan kebutuhan akan tanaman kencur dapat dilakukan dengan pemberian pupuk kalium. Pupuk kalium dapat meningkatkan produksi kencur terhadap rimpang. Terdapat berbagai jenis tanaman kencur di wilayah Indonesia khususnya di Jawa Timur, dipilih dua aksesi pilihan yaitu aksesi Lumajang dan aksesi Nganjuk yang digunakan dalam penelitian ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya interaksi antara aplikasi pemberian dosis pupuk kalium pada dua aksesi terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kencur dengan tingkat naungan 25%. Penelitian dilaksanakan pada bulan November 2020 hingga bulan Mei 2021 dilakukan di Kawasan Agro Techno Park (ATP) Jatikerto, Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. Rancangan yang digunakan pada penelitian ini ialah Rancangan Petak Terbagi (RPT), yaitu dengan petak utama aksesi Lumajang dan aksesi Nganjuk dan anak petak dosis pupuk 4 taraf meliputi 0 kg ha-1 K2O, 120 kg ha-1 K2O, 180 kg ha-1 K2O dan 240 kg ha-1 K2O dengan 3 ulangan sehingga terdapat 24 petak percobaan. Analisa data menggunakan Analysis of Variance (ANOVA) dengan uji lanjut BNT 5%. Variabel pengamatan meliputi Jumlah Daun, Luas Daun, Volume Akar, Bobot Segar Total, Bobot Segar Rimpang, Bobot Kering Total, dan Bobot Kering Rimpang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada parameter pertumbuhan menunjukkan respon yang nyata terhadap aksesi Nganjuk. Sedangkan pemberian dosis pupuk 120 kg ha-1 memberikan hasil yang lebih tinggi dan berbeda nyata dibandingkan dengan dosis pupuk 0 kg ha-1, 180 kg ha-1 dan 240 kg ha-1.