Sholehudin Al-Ayubi
STAI Al-Azhar Menganti Gresik

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Pernikahan Mut’ah Dalam Perbandingan Manhaj Sunnah Dan Syi’ah Sholehudin Al-Ayubi
Fikroh: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Islam Vol. 8 No. 2 (2015): Fikroh: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Islam
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Sekolah Tinggi Agama Islam Al Azhar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37812/fikroh.v8i2.6

Abstract

Menurut madzhab Sunnah, pernikahan mut’ah adalah haram untuk selamanya, sedangkan menurut madzhab Syi’ah mut’ah adalah halal untuk selamanya. Perbedaan tersebut selain disebabkan perbedaan penggunaan dalil yang eksploitatif, juga disebabkan oleh perbedaan manhaj dalam menghukumi masalah pernikahan mut’ah. Kelompok Sunnah menggunakan metode nasakh-mansukh, qiyas dan istislahi, sedangkan kelompok Syi’ah menggunakan metode tarjih, ijma’ sahabah, istishab dan istislahi. Secara metodologis, manhaj Syi’ah lebih meyakinkan bagi penulis, meskipun penulis tidak sepakat dengan hasil ijtihad Syi’ah yang membolehkan mut’ah secara mutlak. Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan, ditemukan bahwa dalil normatif dari al-Qur’an dan Sunnah yang digunakan untuk mengharamkan mut’ah atau untuk menghalalkannya, sama-sama tidak mencapai derajat yang meyakinkan (qath’i). Sehingga penulis menyarankan bahwa yang seharusnya digunakan untuk mengharamkan atau menghalalkan mut’ah adalah dalil kemaslahatan. Kata Kunci: Nikah Mut’ah, Sunnah-Syiah, Manhaj
Pendidikan Islam (Perspektif Tafsir Emansipatoris) Solehuddin Al-Ayyubi Sholehudin Al-Ayubi
Fikroh: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Islam Vol. 4 No. 1 (2010): Fikroh: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Islam
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Sekolah Tinggi Agama Islam Al Azhar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37812/fikroh.v4i1.8

Abstract

Pendidikan bermakna variatif, mencakup pengembangan, peningkatan dan perubahan Islam memberikan makna pendidikan lebih dari sekedar makna tadi. Aksentrasi pendidikan Islam terletak pada proses pembebasan manusia yaitu pembebasan dari keterbelengguhan teologis, dari keterpurukan histories-sosiologis dari jebakan sosial politik dan anarki moralitas pendidikan akan bermakna lebih jika sudah memfungsikan dirinya sebagai alat pembebas. Kata kunci : pendidikan, pendidikan Islam, Pembebasan.
Metodologi Penafsiran Al-Qur’an Sholehudin Al-Ayubi
Fikroh: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Islam Vol. 4 No. 2 (2011): Fikroh: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Islam
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Sekolah Tinggi Agama Islam Al Azhar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37812/fikroh.v4i2.13

Abstract

Begitu mendengar kata “tafsir” yang ada dalam benak kita biasanya langsung tentang suatu pemaparan atau penjelasan Al-Qur’an ayat demi ayat, surat demi surat sampai surat terakhir Al-Qur’an. Padahal tafsir bukanlah demkian. Pemaparan atau penjelasan ayat demi ayat secara beruntun dari ayat-ayat Al-Qur’an hanyalah salah satu dari sekian banyak metode penafsiran. Cara penafsiran seperti itu disebut metode tahlily, memaparkan atau menjelaskan ayat-ayat yang ada dalam Al-Qur’an secara beruntun dari awal sampai akhir. Dalam tulisan ini akan dijelaskan model-model atau metode-metode penafsiran Al-Qur’an yang selama ini dikenal dalam masyarakat Islam, ditambah sedikit tentang kemunculan dan perkembangannya juga sumber-sumber yang digunakan dalam penafsiran. Kata Kjunci : Tafsir, Metode, Ra’yi, Tahlily
Pernikahan Mut’ah Dalam Perbandingan Manhaj Sunnah Dan Syi’ah Sholehudin Al-Ayubi
Fikroh: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Islam Vol. 8 No. 2 (2015): Fikroh: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Islam
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Sekolah Tinggi Agama Islam Al Azhar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37812/fikroh.v8i2.6

Abstract

Menurut madzhab Sunnah, pernikahan mut’ah adalah haram untuk selamanya, sedangkan menurut madzhab Syi’ah mut’ah adalah halal untuk selamanya. Perbedaan tersebut selain disebabkan perbedaan penggunaan dalil yang eksploitatif, juga disebabkan oleh perbedaan manhaj dalam menghukumi masalah pernikahan mut’ah. Kelompok Sunnah menggunakan metode nasakh-mansukh, qiyas dan istislahi, sedangkan kelompok Syi’ah menggunakan metode tarjih, ijma’ sahabah, istishab dan istislahi. Secara metodologis, manhaj Syi’ah lebih meyakinkan bagi penulis, meskipun penulis tidak sepakat dengan hasil ijtihad Syi’ah yang membolehkan mut’ah secara mutlak. Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan, ditemukan bahwa dalil normatif dari al-Qur’an dan Sunnah yang digunakan untuk mengharamkan mut’ah atau untuk menghalalkannya, sama-sama tidak mencapai derajat yang meyakinkan (qath’i). Sehingga penulis menyarankan bahwa yang seharusnya digunakan untuk mengharamkan atau menghalalkan mut’ah adalah dalil kemaslahatan. Kata Kunci: Nikah Mut’ah, Sunnah-Syiah, Manhaj
Pendidikan Islam (Perspektif Tafsir Emansipatoris) Solehuddin Al-Ayyubi Sholehudin Al-Ayubi
Fikroh: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Islam Vol. 4 No. 1 (2010): Fikroh: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Islam
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Sekolah Tinggi Agama Islam Al Azhar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37812/fikroh.v4i1.8

Abstract

Pendidikan bermakna variatif, mencakup pengembangan, peningkatan dan perubahan Islam memberikan makna pendidikan lebih dari sekedar makna tadi. Aksentrasi pendidikan Islam terletak pada proses pembebasan manusia yaitu pembebasan dari keterbelengguhan teologis, dari keterpurukan histories-sosiologis dari jebakan sosial politik dan anarki moralitas pendidikan akan bermakna lebih jika sudah memfungsikan dirinya sebagai alat pembebas. Kata kunci : pendidikan, pendidikan Islam, Pembebasan.
Metodologi Penafsiran Al-Qur’an Sholehudin Al-Ayubi
Fikroh: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Islam Vol. 4 No. 2 (2011): Fikroh: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Islam
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Sekolah Tinggi Agama Islam Al Azhar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37812/fikroh.v4i2.13

Abstract

Begitu mendengar kata “tafsir” yang ada dalam benak kita biasanya langsung tentang suatu pemaparan atau penjelasan Al-Qur’an ayat demi ayat, surat demi surat sampai surat terakhir Al-Qur’an. Padahal tafsir bukanlah demkian. Pemaparan atau penjelasan ayat demi ayat secara beruntun dari ayat-ayat Al-Qur’an hanyalah salah satu dari sekian banyak metode penafsiran. Cara penafsiran seperti itu disebut metode tahlily, memaparkan atau menjelaskan ayat-ayat yang ada dalam Al-Qur’an secara beruntun dari awal sampai akhir. Dalam tulisan ini akan dijelaskan model-model atau metode-metode penafsiran Al-Qur’an yang selama ini dikenal dalam masyarakat Islam, ditambah sedikit tentang kemunculan dan perkembangannya juga sumber-sumber yang digunakan dalam penafsiran. Kata Kjunci : Tafsir, Metode, Ra’yi, Tahlily