Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP ORANGTUA TENTANG STIMULASI PERKEMBANGAN DENGAN PERKEMBANGAN ANAK PRASEKOLAH Matje Meriaty Huru; Kamilus Mamoh; Jane Leo Mangi
Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan Vol 14, No 1 (2022): Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan
Publisher : STIKES 'Aisyiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36729/bi.v14i1.807

Abstract

Latar Belakang: Stimulasi perkembangan sangat penting dilakukan oleh orang tua untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan anak, karena anak yang menerima banyak stimulasi perkembangannya lebih cepat dari pada anak yang kurang atau tidak mendapatkan stimulasi perkembangan. Semakin cepat dan semakin lama dilakukannya stimulasi perkembangan pada anak, semakin besar manfaat bagi perkembangan anak. Sebagian besar orang tua belum mengetahui dan melakukan stimulasi perkembangan pada anak. Tujuan: Mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap orang tua tentang stimulasi perkembangan dengan perkembangan anak prasekolah  di desa Penfui Timur Kecamatan Kupang Tengah Kabupaten Kupang. Metode: Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional. Penelitian dilakukan di Desa Penfui Timur Kecamatan Kupang Tengah Kabupaten Kupang. Populasi dalam penelitian ini semua orang tua dan anak prasekolah di Desa Penfui Timur Kecamatan Kupang Tengah Kabupaten Kupang sebanyak 84 responden dengan pengambilan sampel  menggunakan total sampling. Analisis data yang digunakan yaitu analisa univariat dan analisis bivariat dengan uji chi-square.  Hasil: Hasil uji chi-square menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan orang tua tentang stimulasi perkembangan dengan perkembangan anak prasekolah (p=0,017), ada hubungan yang signifikan antara sikap orang tua tentang stimulasi perkembangan  dengan perkembangan anak prasekolah  (p=0,011). Saran: Diharapkan kepada kader posyandu dan bidan setempat agar melakukan pertemuan berkala dengan orangtua untuk meningkatkan pengetahuan ibu melalui penyuluhan dan simulasi pemberian stimulasi balita. Kata Kunci: Pengetahuan, Sikap, Stimulasi Perkembangan 
Aplikasi Penelitian Tindakan Kelas dalam Pendidikan Kesehatan (Book Review) Bahtiar Bahtiar; Setiawan Setiawan; Kamilus Mamoh; Adriana Boimau; Odi L. Namangdjabar; Sri Utami
GLOBAL HEALTH SCIENCE Vol 6, No 4 (2021): Desember 2021
Publisher : Communication and Social Dinamics (CSD)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (59.072 KB) | DOI: 10.33846/ghs6408

Abstract

Penelitian tindakan kelas dapat digunakan untuk mengkaji, meningkatkan dan menuntaskan masalah-masalah dalam pendidikan dan pembelajaran, sehingga bisa mendukung peningkatan hasil belajar. Penelitian tindakan kelas dapat membuka peluang bagi strategi pengembangan kinerja, karena dosen dan tenaga kependidikan berperan sebagai peneliti, agen perubahan dengan pola kerja kolaboratif. Studi ini bertujuan untuk memberikan gambaran umum, kelebihan, kekurangan, dan masukan untuk sebuah buku pedoman “Aplikasi Penelitian Tidakan Kelas (PTK) dalam Pendidikan Kesehatan”. Hasil review menunjukkan adanya beberapa kelebihan, yakni penjelasan tentang pentingnya penelitian tindakan kelas, konsep tentang penelitian tindakan kelas, contoh serial, dan adanya ringkasan contoh laporan yang sangat membantu para dosen. Kekurangan dari buku ini adalah penggunaan contoh imajiner dan posisi daftar pustaka yang tersembunyi. Selanjutnya disarankan agar gaya penyampaian ide dalam buku ini dipertahankan, dengan penambahan informasi-informasi mutakhir yang relevan, penyajian contoh dar hasil penelitian nyata, dan perubahan peletakan contoh laporan dalam bab terakhir sebelum daftar pustaka. Secara umum buku ini amat baik dan sangat membantu para dosen namun memerlukan penyempurnaan dalam hal penataan urutan materi dan contoh yang disajikan. Kata kunci: penelitian tindakan kelas; pendidikan kesehatan; aplikasi; book review
Pencegahan Stunting Pada Balita Melalui Pemberdayaan Kader Posyandu Ignasensia D Mirong; Kamilus Mamoh; Diyan M. Kristin
Journals of Ners Community Vol 13 No 5 (2022): Jurnal of Ners Community
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55129/jnerscommunity.v13i5.2114

Abstract

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak berumur di bawah 5 (lima) tahun (balita) akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang terutama pada periode 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), yaitu dari janin hingga anak berumur 23 bulan. Stunting dan kekurangan gizi lainnya pada 1.000 HPK di samping berisiko pada hambatan pertumbuhan fisik dan kerentanan anak terhadap penyakit, juga menyebabkan hambatan perkembangan kognitif yang akan berpengaruh pada tingkat kecerdasan dan produktivitas anak di masa depan (Profil Kesehatan Indonesia, 2018). Jika stunting tidak mulai diselesaikan dari sekarang tentu akan memengaruhi kualitas SDM di masa yang akan datang. Sebagaimana tercantum dalam RPJMN 2020-2024, salah satu fokusnya adalah kesehatan ibu dan anak yang salah satu targetnya adalah menurunkan angka stunting menjadi 14 persen di tahun 2024. Dalam buku Strategi Nasional Percepatan Pencegahan Anak Kerdil (Stunting) Periode 2018- 2024 disebutkan bahwa pencegahan stunting memerlukan intervensi gizi sejak masa remaja, masa kehamilan, ASI eksklusif, dan keragaman makanan. Kader posyandu mempunyai peran yang penting karena merupakan pelayan kesehatan (health provider) yang berada di dekat kegiatan sasaran posyandu serta frekuensi tatap muka kader lebih sering daripada petugas kesehatan lainnya. Data stunting Puskesmas Tarus pada Januari-Agustus 2019 di 7 desa, Kecamatan Kupang Tengah tertinggi adalah Desa Noelbaki sebanyak 78 orang, menyusul Desa Oelpuah 55 orang, Desa Penfui Timur 40 orang, Desa Oelnasi 41 orang, Desa Tanah Merah 34 orang, Desa Oebelo 10 orang, Desa Mata Air 4 orang, dan Kelurahan Tarus 2 orang. Sedangkan data Pustu Penfui Timur tahun 2020, stunting sebanyak 50 orang dari 507 bayi balita (9,9%). Terbatasnya tenaga kesehatan, kurang lengkapnya sarana prasarana, sehingga kesehatan dan perkembangan status gizi bayi balita kurang terpantau dengan baik oleh kader posyandu. Sehingga dilakukan pengabmas yang akan fokus pada 3 sub-kegiatan yaitu refresing kader posyandu tentang promosi dan konseling tentang pemberian makanan pendamping bagi balita. Terjadi peningkatan keterampilan kader dalam memberikan promosi dan konseling tentang upaya pencegahan stunting di Desa Penfui Timur.