Mesin pendingin pada kapal penangkap ikan beroperasi selama 24 jam untuk menjamin mutu hasil tangkapan. Perawatan adalah aktivitas yang tidak dapat dihindari agar kegagalan mesin pendingin tidak mudah terjadi.Penggunaan FMEA dapat digunakan mengidentifikasi peluang terjadinya kegagalan pada mesin pendingin pada kapal penangkap ikan, sehingga dapat menurunkan risiko dan efek yang terjadi pada setiap kegagalan pada mesin pendingin serta dapat memilih strategi dalam pemeliharaan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan strategi perawatan komponen mesin pendingin dengan menggunakan metode FMEA. Mesin pendingin yang digunakan yaitu pada kapal penangkap ikan KM Sinar Bayu. FMEA dari wawancara berdsarkan parameter S, O dan D kemudian dianalisa sehingga didapatkan nilai RPN. Identifikasi komponen yang didapatkan yaitu kompresor, oil separator, kondensor, air drier, katup ekspansi dan evaporator. Berdasarkan nilai RPN nya komponen mesin pendingin yang harus di perhatikan perawatannya yaitu Evaporator dengan nilai RPN 224. Sedangkan strategi pemeliharaan komponen mesin pendingin menggunakan strategi pemeliharaan preventif dan korektif. Komponen yang menggunakan strategi pemeliharaan preventif yaitu Evaporator dan Filter Drier. Sedangkan komponen kompresor, kondensor, katup ekspansi dan oil separator menggunakan strategi pemeliharaan korektif.