Yulia Rahmaniu
Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Parepare

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LAPADDE KOTA PAREPARE Yulia Rahmaniu; Muhammad Siri Dangnga; Abdul Madjid
Jurnal Ilmiah Manusia Dan Kesehatan Vol 5 No 2 (2022): Jurnal Ilmiah Manusia Dan Kesehatan
Publisher : FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PAREPARE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31850/makes.v6i2.930

Abstract

Diare adalah suatu keadaan pengeluaran tinja yang tidak normal atau tidak seperti biasanya, ditandai dengan peningkatan volume, keenceran, serta frekuensi buang air besar >3 kali sehari dan pada neonatus lebih dari 4 kali sehari dengan atau tanpa lendir dan darah.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu dengan kejadian diare pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Lapadde Kota Parepare. Waktu penelitian dilakukan bulan Februari sampai Maret Tahun 2021. Lokasi penelitian dilaksanakan di Wilayah Kerja Puskesmas Lapadde Kota Parepare, Penelitian ini menggunakan penelitian rancangan Cross sectional study. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 79 responden kategori pengetahuan baik dengan status balita diare berjumlah 5 orang (16,1%) dan kategori baik dan dengan status balita tidak diare berjumlah 26 orang (83,9%). Kategori pengetahuan cukup dengan status balita diare yaitu 31 orang (88,6%) dan pengetahuan balita dengan kategori cukup tetapi tidak diare berjumlah 4 orang (11,4%). Selanjutnya pengetahuan ibu balita untuk kategori kurang dengan status balita diare berjumlah 13 orang (100%) dan tidak diare (0%). Hasil uji statistik menggunakan chi-square diperoleh nilai dengan nilai dimana menunjukkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan ibu dengan kejadian diare di wilayah kerja puskesmas lapadde kota Parepare. Saran dari penelitian ini ibu tetap menerapkan pola hidup sehat, memasak air hingga benar-benar mendidih dan menyimpannya pada tempat yang tertutup dan terlindung. Serta meningkatkan pengetahuannya tentang diare pada balita melalui penyuluhan/sosialisasi yang diberikan oleh petugas kesehatan.