Haris Maupa
Universitas Tarumanagara

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pengaruh Corporate Social Responsibility dan Service Quality terhadap Customer Loyalty melalui Corporate Image Priscilla Amelia; Haris Maupa
Jurnal Manajemen Bisnis dan Kewirausahaan Vol 6, No 3 (2022): Jurnal Manajemen Bisnis dan Kewirausahaan
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmbk.v6i3.18671

Abstract

The purpose of this study is to examine the role of corporate social responsibility and service quality on customer loyalty mediated by the corporate image of Wardah customers in Jakarta. Samples were chosen using purposive sampling of a total of 300 respondents who are Wardah customers in Jakarta. Data were collected by questionnaire and analyzed using Smart PLS 3.0. The results show that: 1) CSR significantly contributes to corporate image; 2) Service quality significantly contributes to corporate image; 3) Service quality significantly contributes to customer loyalty; 4) Corporate image significantly contributes to customer loyalty; 5) Corporate image as mediating variable of CSR and customer loyalty; 6) Corporate image not significantly contribute as mediating variable to service quality and customer loyalty; and 7) CSR does not significantly contribute to customer loyalty. Tujuan penelitian ini untuk menguji pengaruh tanggung jawab sosial perusahaan dan kualitas pelayanan terhadap loyalitas pelanggan yang dimediasi oleh citra perusahaan pada pelanggan Wardah di Jakarta. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling dengan 300 orang responden pelanggan Wardah di Jakarta. Pengambilan data dilakukan melalui kuesioner dan dianalisis menggunakan Smart PLS 3,0. Hasil menunjukkan: 1) Tanggung jawab sosial perusahaan berperan kepada citra perusahaan; 2) Kualitas pelayanan berperan kepada citra perusahaan; 3) Kualitas pelayanan berperan kepada loyalitas pelanggan; 4) Citra perusahaan berperan kepada loyalitas pelanggan; 5) Citra perusahaan berperan sebagai variabel mediasi antara tanggung jawab sosial perusahaan dan loyalitas pelanggan; 6) Citra perusahaan tidak berperan sebagai variabel mediasi antara kualitas pelayanan dan loyalitas pelanggan; 7) CSR tidak berperan pada loyalitas pelanggan. 
Perumusan Strategi dengan Pendekatan Blue Ocean Strategy pada PT Alpha Beta Charlie (ABC) Imam F Arief; Haris Maupa
Jurnal Manajemen Bisnis dan Kewirausahaan Vol 5, No 5 (2021): Jurnal Manajemen Bisnis dan Kewirausahaan
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmbk.v5i5.13288

Abstract

The research objective is to design and formulate alternative strategies using the Blue Ocean Strategy approach for PT Alpha Beta Charlie to maintain the stability of operational activities to achieve the company’s vision and mission. The Blue Ocean Strategy challenges companies to get out of the red ocean of coal mining contractor competition by creating a new market space that makes competition becomes irrelevant. In conducting the Blue Ocean Strategy analysis, four stages of the analysis tool are used, TOWS Analysis, Canvas Strategy, Four Action Framework, and Eliminate-Reduce-Raise-Create Grid (ERRC Grid). Furthermore, the output/proposed strategy will be tested with the Blue Ocean Idea (BOI) Index to measure the feasibility of the resulting strategy. The primary data used in this study came from interviews with decision-makers. As secondary data used internal data/company reports. Based on TOWS Analysis, SO strategy is obtained, which means using internal strengths to take advantage of existing opportunities. Strategy reformulation was carried out by synthesizing the proposed strategy (SO) with the Blue Ocean Strategy which resulted in seven new strategy items that have met the rules of the Blue Ocean Idea (BOI) Index in terms of Buyer Utility, Price, Cost, and Adoption for PT Alpha Beta Charlie. The new proposed strategy is expected to take the company out of the red ocean competition with its competitors. Tujuan penelitian adalah merancang dan merumuskan strategi alternatif dengan menggunakan pendekatan Blue Ocean Strategy untuk PT Alpha Beta Charlie untuk menjaga kestabilan kegiatan operasional guna mencapai visi dan misi perusahaan. Blue Ocean Strategy menantang perusahaan untuk keluar dari samudra merah persaingan kontraktor penambangan batu bara dengan menciptakan ruang pasar baru yang membuat persaingan menjadi tidak relevan. Dalam melakukan analisis Blue Ocean Strategy, digunakan empat tahapan alat analisis yaitu Analisis TOWS, Canvas Strategy, Four Action Framework, dan Eliminate-Reduce-Raise-Create Grid (ERRC Grid). Selanjutnya usulan strategi akan diuji dengan Indeks Blue Ocean Idea (BOI) untuk mengukur kelayakan strategi. Data primer yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari wawancara kepada pengambil keputusan diperusahaan. Sebagai data sekunder digunakan data internal / laporan perusahaan. Berdasarkan Analisis TOWS diperoleh strategi SO yang artinya menggunakan kekuatan internal untuk memanfaatkan peluang yang ada. Reformulasi strategi dilakukan dengan mensintesis usulan strategi (SO) dengan strategi samudra biru yang menghasilkan tujuh item strategi baru yang memenuhi kaidah Indeks Blue Ocean Idea (BOI) dalam hal Utilitas Pembeli, Harga, Biaya, dan Adopsi untuk PT Alpha Beta Charlie. Strategi baru yang diusulkan diharapkan dapat membawa perusahaan keluar dari persaingan samudra merah dengan para pesaingnya.
Analisis SWOT pada Kantor Jasa Akuntan Yohanes Nataria Nataria; Haris Maupa
Jurnal Manajemen Bisnis dan Kewirausahaan Vol 5, No 5 (2021): Jurnal Manajemen Bisnis dan Kewirausahaan
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmbk.v5i5.13329

Abstract

This research was conducted to find what marketing strategies are appropriate for the Yohanes Accounting Services Office in 2020. This research used data collection techniques by using interviews and observations. The data analysis technique uses the concept of Fred R. David's theory through 3 stages of strategic formulation, namely the input stage, matching stage, and decision stage. The input stage uses the Internal Factor Evaluation (IFE) Matrix and the External Factor Evaluation (EFE) Matrix. The next stage used the SWOT Matrix and Internal-External (IE) Matrix. In the final stage using the Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM). The results showed that the total value for IFE is 2.7081 while the total value for EFE is 3.0850. In the Internal-External (IE) matrix, it is known that Yohanes's Accounting Services Office is in a position of growth and development. Strategies that are suitable for this position are market penetration strategy, market development strategy, and product development strategy. At the decision stage, from the QSPM results, the main strategy alternative to be applied is the market development strategy with a total value of attractiveness (TAS) of 6.7568. This strategy seeks to increase the market share of a product through efforts to make improvements, enhancements, and developments. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui strategi pemasaran apa yang sesuai diterapkan bagi Kantor Jasa Akuntan Yohanes pada tahun 2020. Pada tahap akhir menggunakan Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM). Berdasarkan hasil dari matriks IFE dan EFE yang dikumpulkan, dapat diketahui total nilai untuk IFE adalah sebesar 2,7081 sedangkan total nilai untuk EFE adalah sebesar 3,0850. Pada matching stage pada matrik SWOT didapatkan beberapa kemungkinan alternatif strategi dengan cara menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk memanfaatkan peluang, memanfaatkan peluang untuk mengatasi kelemahan, menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk menghindari ancaman dan meminimalisasikan kelemahan dan menghindari ancaman. Pada matrik Internal-Eksternal (IE) diketahui bahwa Kantor Jasa Akuntan Yohanes berada pada posisi tumbuh dan bina, strategi yang cocok pada posisi ini adalah strategi penetrasi penetrasi pasar, startegi pengembangan pasar dan strategi pengembangan produk. Pada decision stage dari hasil QSPM dapat diperoleh alternatif strategi utama yang diterapkan yaitu strategi pengembangan pasar dengan Total Nilai Daya Tarik (TAS) sebesar 6,7568. Strategi ini berusaha untuk meningkatkan pangsa pasar suatu produk melalui usaha melakukan perbaikan, peningkatan dan pengembangan.
Strategi Bersaing Produk BNI Taplus Bisnis dengan Pendekatan BCG Matrix pada Bank BNI KC Harmoni Roberta Ribka Pingkan Gosal; Haris Maupa
Jurnal Manajemen Bisnis dan Kewirausahaan Vol 6, No 1 (2022): Jurnal Manajemen Bisnis dan Kewirausahaan
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmbk.v6i1.16354

Abstract

This research was conducted to determine the competitive strategy of the “BNI Taplus Bisnis” product issued by the Indonesian State Bank (BNI) by employing the Boston Consulting Group (BCG) Matrix. This research was done by interviewing the Head of Main Branch Marketing, Supervisor Marketing, Marketing Staff, Head of Support Branch. Equipped by the questionnaire for the representative of each division. The results of the IFE and EFE matrices showed that the total value for IFE is 2.07, while the total value for EFE is 2.12. The SWOT Matching Stage consists of several possible strategies obtained by using the strengths you have to take advantage of opportunities, take advantage of opportunities to overcome weaknesses, use your strengths to avoid threats, and minimize weaknesses to avoid threats. In the Internal-External (IE) matrix, it is known that BNI Taplus Bisnis is in the position of Cell V, the most suitable strategies for this position are market penetration strategy and product development strategy. While the results of the analysis using the BCG Matrix are obtained from the position of BNI Taplus Bisnis being in the Dog's Position, so that strategies can be carried out by reducing production costs or marketing costs of this BNI Taplus Bisnis product. This is to determine the existence of these products. If it is not supported to be maintained, the strategy to get rid of the existing product can be done. Penelitian bertujuan untuk menentukan strategi bersaing produk BNI Taplus Bisnis dengan pendekatan BCG Matrix pada Bank BNI KC Harmoni. Penelitian dilakukan dengan cara melakukan wawancara dengan pemimpin bidang Pemasaran, penyelia Pemasaran, staf Pemasaran, dan pimpinan KCP. Pengumpulan data dilengkapi dengan kuesioner bagi perwakilan masing-masing bagian dalam lingkup BNI KC Harmoni. Hasil analisis matriks IFE dan EFE diperoleh total nilai untuk IFE adalah sebesar 2,07 sedangkan total nilai untuk EFE adalah sebesar 2,12. Dengan menggunakan Matching stage SWOT analysis diperoleh hasil bahwa agar Bank BNI perlu menggunakan kekuatan yang dimiliki dengan memanfaatkan peluang untuk mengatasi kelemahan, menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk menghindari ancaman dan meminimalisasikan kelemahan untuk menghindari ancaman. Pada matriks Internal Eksternal (IE) diketahui bahwa BNI Taplus Bisnis berada pada posisi Sel V, strategi yang paling cocok pada posisi ini adalah strategi penetrasi pasar dan strategi pengembangan produk. Sedangkan hasil analisis menggunakan BCG Matrix diperoleh bahwa posisi BNI Taplus Bisnis berada pada Posisi Anjing (Dog). Ini menunjukkan strategi yang dapat dilakukan yakni dengan cara mengurangi biaya produksi, ataupun biaya pemasaran dari Produk BNI Taplus Bisnis ini. Strategi ini penting untuk mempertahankan keberadaan produk tersebut. Namun jika sudah tidak memungkinkan untuk dipertahankan, strategi membuang produk yang ada dapat dilakukan.
Kerja sama endorsement selebriti media sosial untuk meningkatkan popularitas merek usaha industri horeka (hotel, restoran, kafe) selama pandemi Covid-19 Feraldo Akbar Rozanandi; Haris Maupa
Jurnal Manajemen Bisnis dan Kewirausahaan Vol 7 No 1 (2023): Jurnal Manajemen Bisnis dan Kewirausahaan
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmbk.v7i1.22466

Abstract

During the Covid-19 pandemic, the hotel and restaurant industry suffered a massive impact, where most of the profit-generating activities are restricted to suppress the spread of the highly contagious disease. Companies tried their best to maintain brand awareness. With profit being reduced greatly, marketing budgets suffered the same fate, to maintain or increase brand awareness to gain advantages from popularity, companies needed to think of the most effective way with minimum budget spending. Social media, such as Instagram is a software application that allows people to digitally interact with each other, eventually adding more features that support businesses from closing a sales deal to marketing and advertising their company or products. To stand out and gain popularity for business advantages, companies need to think of a way that is beyond what Instagram offers as its features. One of them is through a partnership with social media celebrities. With a lot of followers, companies can promote their products, services, and other offering utilizing the fame of social media celebrities through a partnership known as an endorsement. This research was conducted qualitatively to figure out how social media celebrities through endorsement partnerships can gain brand popularity in the hotel, restaurant, and café industry during the Covid-19 pandemic period. This research concludes, that through social media celebrity endorsement, companies can gain brand popularity effectively with a relatively small budget. Selama masa pandemi Covid-19, industri hotel dan restoran mengalami dampak yang sangat parah, hampir seluruh kegiatan masyarakat yang sebelumnya menjadi sumber penghasilan utama kini dilarang demi menekan angka penyebaran virus tersebut. Perusahaan melakukan yang terbaik untuk menjaga kesadaran mereknya. Dengan besarnya pengurangan pendapatan, anggaran pemasaran juga mengalami nasib yang sama, untuk menjaga dan meningkatkan kesadaran merek agar mendapatkan keuntungan dari popularitas, perusahaan perlu memikirkan cara yang paling efektif dengan anggaran minimum. Hadirnya media sosial salah satunya Instagram, memungkinkan masyarakat untuk secara digital berinteraksi satu dengan lainnya hingga kemudian menambah fitur aplikasinya untuk mendukung kegiatan perniagaan, mencapai kesepakatan penjualan hingga pemasaran dan periklanan untuk perusahaan maupun produknya. Agar menonjol dan mencapai popularitas, perusahaan perlu memikirkan cara yang lebih dari fitur yang ditawarkan oleh Instagram. Salah satunya adalah dengan melakukan kerja sama dengan selebriti media sosial. Dengan banyaknya jumlah pengikut, perusahaan dapat mempromosikan produk, jasa, dan penawaran lainnya dengan memanfaatkan popularitas yang dimiliki oleh selebriti media sosial melalui sebuah kerja sama promosi berbayar. Penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif untuk mengetahui bagaimana selebriti media sosial melalui kerja sama promosi berbayar dapat mencapai popularitas merek untuk industri hotel, restoran, dan kafe selama periode pandemi Covid-19. Penelitian ini menyimpulkan bahwa selebriti media sosial melalui kerja sama promosi berbayar dapat meningkatkan popularitas merek dengan biaya yang relatif rendah.