Muhalli Muhalli
Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Togo Ambarsari Bondowoso

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Concepts of Religious Moderation Education at TAPAL KUDA: Linguistic Analysis and Local Wisdom Muta'allim Muta'allim; Misbahul Munir; Akhmad Ghasi Pathollah; Luthfiyatun Nawiroh; Muhalli Muhalli
Proceedings of Annual Conference for Muslim Scholars Vol 6 No 1 (2022): AnCoMS, APRIL 2022
Publisher : Koordinatorat Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta Wilayah IV Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36835/ancoms.v6i1.395

Abstract

Indonesia is called a plural country because it consists of various ethnic groups, races, religions, cultures and languages. Thus, the Indonesian people are prone to conflict, especially those related to religious differences. This phenomenon often occurs among teenagers, especially at Tapal Kuda area. The factors that underlie this are the existence of personal interests, the influx of radicalism, economic business, lack of tolerance, increasing politics, fading of local wisdom, excessive sensitivity, miscommunication, and lack of tabayyun attitude. Therefore, this study presents the concept of religious moderation in order to stem this. This study aims to stem the conflict with the concept of religious moderation through a linguistic approach and local wisdom. This research is a qualitative research with observation and interview methods. The data were obtained from interviews with the Tapal Kuda speakers by voice recording and field note-taking. In addition, the researchers also used reflective-introspective methods. The results of this study indicate that (1) The underlying factors are the existence of personal interests, the entry of radicalism, economic business, lack of tolerance, increasing politics, fading of local wisdom, excessive sensitivity, miscommunication, and lack of tabayyun attitude. (2) the concept of religious moderation with a linguistic approach and local wisdom as an alternative solution in stemming conflicts.
Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning dalam Meningkatkan Pemahaman Siwa pada Materi Aqidah Akhlak Asia Anis Sulalah; Muhalli Muhalli
Ambarsa : Jurnal Pendidikan Islam Vol. 1 No. 1 (2021): Pendidikan Islam di Sekolah dan Pesantren
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Togo Ambarsari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (774.697 KB)

Abstract

Problematika pelaksanaan Pendidikan Agama Islam di tengah budaya modern, terutama dalam pembelajaran di sekolah mengalami kesulitan, baik dalam metode ataupun materi yang akan di ajarkan kepada peserta didik, dalam ilmu pengetahuan harusnya dapat diimbangi dengan pemahaman yang menyeluruh mengenai iman dan taqwa dengan begitu akan menimbulkan kedamaian bagi kehidupannya. Dalam pemilihan model pembelajaran harusnya juga disesuaikan dengan kebutuhan siswa, agar memperoleh hasil yang diinginkan bagi seluruh pihak yang terkait di sekolah. Hal ini membuat peneliti tertarik untuk meneliti hasil belajar siswa di MTs Manbaul Ulum Bondowoso dengan menggunakan model pendekatan contextual teaching and learning. Memfokuskan untuk mengetahui bagaimana penerapanmodel contextual teaching and learning dan apakah penerapan model contextual teaching and learning dapat meningkatakan hasil belajar kelas VIII. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas rancangan Stephen Kemmis & Mc Taggart dengan menggunakan tiga siklus, dalam satu siklus ada dua pertemuan, dengan tahapan perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Kemudian setelah dilaksanakan penelitian tindakan terhadap peserta didik dengan menggunakan model contextual teaching and learning dapat diketahui hasil belajar siswa, untuk menganalisis hasil belajar siswa melalui kegiatan observasi, dan di refleksidari kejadian yang telah dilakukan tindakan jika pada tiap siklus masih belum sesuai dengan standar kompetensi maka akan dilakukan pengulangan siklus sampai berhasil, berikut hasil peningkatan siswa pada setiap siklusnya: pra siklus nilai rata-rata 62,0 jumlah presentase(13%), siklus I nilai rata-rata 64,3 jumlah presentase(26%), siklus II nilai rata-rata 71,2 jumlah presentase(49%), siklus III nilai rata-rata 77,5 jumlah presentase(80%). Dengan demikian, maka pembelajaran dengan menggunakan model contextual teaching and learning berhasil dalam meningkatkan hasil belajar siswa
Pengembangan Penilaian Autentik untuk Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti pada Siswa Kelas V di SD Negeri 4 Balung Muhalli Muhalli
at-Tahsin Vol 1 No 2 (2021): Manajemen Sekolah dan Profesi
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Togo Ambarsari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (565.812 KB)

Abstract

Sesuai Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013 Penilaian pendidikan sebagai proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik mencakup: penilaian autentik, penilaian diri, penilaian berbasis portofolio, ulangan, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ujian tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi, ujian nasional, dan ujian sekolah/madrasah. Penilaian merupakan bagian dari proses pembelajaran yang harus dilakukan secara menyeluruh, berkala dan bekesinambungan. Hasil dari proses pengamatan peneliti khususnya untuk Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti menunjukkan penilaian hanya dilakukan dengan tes sehingga hasil dari belajar tiadak dapat menunjukkan hal yang positif dalam artian ada kesenjangan hasil raport tidak sama dengan prilaku peserta didik dalam ruang lingkup nyata. Berdasarkan masalah tersebut, tujuan dalam penelitian ini adalah: mengembangkan dan menghasilkan penilaian autentik yang benar-benar menunjukkan hasil belajar siswa positif dalam konteks dunia nyata pada siswa kelas V SD Negeri 4 Balung dan untuk mengetahui hasil dari pengembangan penilaian otentik tersebut. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan alat dan format penilaian yang benar benar-benar autentik, layak digunakan sebagai alat penilaian sesuai dengan Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) serta aturan dari PERMENDIKBUD tentang penilaian hasil belajar oleh pendidik untuk mengukur kemampuan siswa pada Mata Pelajaran PAI kelas V di SD Negeri 4 Balung.
Penanamkan Nilai-Nilai Multikultural dalam Pembelajaran Kitab Kuning Zainul Arifin; Muhalli Muhalli
Salwatuna : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2 No 3 (2022): INTERNALISASI TOLERANSI DALAM HALAQOH KEBANGSAAN
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Togo Ambarsari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan kepemimpinan kyai di pondok Pesantren dalam melakukan proses kepemimpinan untuk mempengaruhi orang lain atau kelompok dalam keberagaman latar belakang budaya yang berbeda dalam satu naungan dan tujuan pondok Pesantren tercapai. Keberadaan seorang kiai sebagai pimpinan pondok Pesantren, ditinjau dari peran dan fungsinya, dipandang sebagai fenomena kepemimpian yang unik dan sangat menarik serta dinamik. Dikatakan unik karena sebagai pemimpin sebuah lembaga pendidikan Islam, seorang kiai tidak sekadar bertugas menyusun kebijakann, kurikulum, membuat peraturan tata tertib, merancang sistem evaluasi, sekaligus melaksanakan proses belajar mengajar yang berkaitan dengan ilmu-ilmu agama di lembaga yang diasuhnya, melainkan bertugas pula sebagai pembina dan pendidik keberagaman di tengah-tengah masyarakat sebagai kekuatan strategi peningkatan sumber daya manusia dalam kemandirian lahiriah dan batiniah memimpin keluarga, santri dan masyarakat. Kepemimpinan kyai dalam membangun nilai-nilai keberagaman dengan menggunakan peningkatan kualitas keilmuan dan pengetahuan, kualitas perilaku yang baik dan menjadi contoh (uswah) serta kesadaran dalam membina keberagaman yang ada, dengan mengembangkan integritas kepemimpinan pada masyarakatnya, keluarganya dan santrinya maka harus mempunyai strategi yaitu menghargai keluarga, teman atau orang lain, bangun kepercayaan antar individu dan ciptakan keharmonisan, perkuat nilai-nilai keberagaman dari bebragai multi kultur bersama. menciptakan komunikasi yang memiliki kebanggaan tertentu dan menemukan dasar-dasar pijakan bersama.
STRATEGI OPTIMALISASI PENDIDIKAN ISLAM DALAM MEMBENTUK KARAKTER ISLAMI PADA MAHASISWA GENERASI Z Muhalli Muhalli
Attaqwa: Jurnal Ilmu Pendidikan Islam Vol. 19 No. 2 (2023): September
Publisher : Prodi Pendidikan Agama Islam Sekolah Tinggi Agama Islam Daruttaqwa Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to explore and analyze effective Islamic education optimization strategies in shaping Islamic character in generation Z students at the Togo Ambarsari Bondowoso College of Tarbiyah (STIT). Generation Z students, as a group that grew up in the era of globalization technology, have unique educational needs and dynamics. The research method used is a case study, with data collection through in-depth interviews, participatory observation, and document analysis, through this approach, we can deeply understand the experiences and perceptions of generation Z students towards the Islamic education process they receive at STIT Togo Ambarsari Bondowoso as well as the extent to which their Islamic character develops in this context. The results showed that (1) the importance of strategies to optimize Islamic education at STIT Togo Ambarsari Bondowoso includes Islamic value-based, technology in Islamic education, hands-on experience and active learning, the role of social collaboration, the effectiveness of Islamic education strategies; and continuing education in daily life; (2) implications for the development of Islamic education at STIT Togo Ambarsari Bondowoso include the characteristics of generation Z students; relevance of contemporary challenges; recognition of the influence of global culture; challenges and obstacles; Islamic education innovation; and the influence of the campus environment. The results of this study are expected to provide practical guidance for STIT Togo Ambarsari in improving and optimizing Islamic education strategies for generation Z, focusing on important aspects of Islamic character building