Daeng Agus Vieya Putri
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Nusantara Kupang

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengaruh Pemberian Asi Ekslusif Dengan Kejadian Stunting Di Desa Haekto Kabupaten Timor Tengah Utara Provinsi Nusa Tenggara Timur Daeng Agus Vieya Putri; Tanti Susanti Lake
Judika (Jurnal Nusantara Medika) Vol 4 No 2 (2020): Volume 4 Nomor 2 Tahun 2020
Publisher : Universitas Nusantara PGRI Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29407/judika.v4i2.15380

Abstract

Menurut WHO, prevalensi stunting di Indonesia mencapai 36,4% dan dikategorikan sebagai negara ketiga dengan angka prevalensi tertinggi di Asia Tenggara pada tahun 2017. Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) sendiri mencapai 40,3%, tertinggi jika dibandingkan dengan provinsi lainnya di Indonesia. Stunting merupakan salah satu gangguan pertumbuhan linier yang tidak sesuai dengan umur dan mengindikasikan kejadian jangka panjang, kekurangan gizi kronis atau kegagalan pertumbuhan di masa lalu dan sebagai indikator jangka panjang untuk gizi kurang pada anak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pemberian ASI Eksklusif terhadap kejadian stunting pada anak balita di Kabupaten TTU. Rancangan penelitian ini menggunakan desain cross-sectional. Populasi penelitian yakni seluruh balita yang ada di Desa Haekto Kabupaten TTU sebanyak 116 anak. Tekhnik pengambilan sampel secara accidental sampling dengan jumlah sampel sebanyak 58 anak. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Oktober 2019-Februari 2020 dengan wawancara langsung pada responden menggunakan kuisioner. Analisis data menggunakan uji statistik chi-square. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 75,9% balita yang mengalami stunting. Sebagian besar balita sebanyak 67,2% tidak mendapatkan ASI Eksklusif. Terdapat hubungan yang bermakna antara pemberian ASI Eksklusif (p-value=0,003) terhadap kejadian stunting pada Balita di Desa Haekto Kabupaten TTU. Diharapkan kepada masyarakat untuk memberikan ASI Eksklusif kepada bayi usia 1-6 bulan.
ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KECEMASAN TENAGAKESEHATAN DALAM UPAYA PENCEGAHAN COVID-19 DI PUSKESMAS PARITI KABUPATEN KUPANG PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR Daeng Agus Vieya Putri; Abadi Suryo utomo
Judika (Jurnal Nusantara Medika) Vol 6 No 1 (2022): Vol 6 No 1 April 2022
Publisher : Universitas Nusantara PGRI Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29407/judika.v6i1.17791

Abstract

Wabah Penyakit Virus Corona-19 (Covid-19) yang muncul pada Bulan Desember 2019 di Wuhan-Cina, dengan cepat menyebar ke luar Cina sehingga WHO menyatakan sebagai pandemi pada tanggal 11 Maret 2020 karena virus ini berkembang pesat di seluruh dunia. Menurut WHO, pada tanggal 31 Maret 2021 jumlah penderita positif Covid-19 di dunia mencapai 109.134.308 jiwa dan meningkat menjadi 147.780.699 jiwa dalam jangka waktu 1 bulan. Dengan demikian penyakit Covid-19 dapat dianggap sebagai “badai sempurna” untuk meningkatkan tekanan emosional seseorang. Rasa cemas pada tenaga kesehatan akan muncul dengan sendirinya dalam menangani pandemi Covid- 19 ini. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor- faktor yang mempengaruhi tingkat kecemasan tenaga kesehatan dalam pencegahan Covid di Puskesmas Pariti Kabupaten Kupang. Rancangan penelitian ini menggunakan desain cross-sectional. Populasi penelitian yakni seluruh tenaga kesehatanyang bertugas di Puskesmas Pariti Kabupaten Kupang sebanyak 26 orang. Tekhnik pengambilan sampel dengan total sampling dengan jumlah sampel sebanyak 26 orang. Pengumpulan data dilakukan selama bulan Juni 2021 dengan wawancara langsung pada responden menggunakan kuisioner. Analisis data menggunakan uji statistik chi-square. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan bermakna antara ketersediaan APD dan tingkat pengetahuan terhadap tingkat kecemasan tenaga kesehatan dalam menghadapi pandemi Covid-19 (p < 0,05). Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber informasi tenaga kesehatan terkait tingkat kecemasan dalam menangani masalah Covid-19.