Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Pemberian Ekstrak Temulawak sebagai Terapi Komplementer dalam Menurunkan Nyeri Dysmenorrhea pada Remaja Putri Eva Nurlina Aprilia
Jurnal Penelitian Perawat Profesional Vol 4 No 2 (2022): Mei 2022, Jurnal Penelitian Perawat Profesional
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jppp.v4i2.926

Abstract

Dysminorrhoe merupakan nyeri pada perut yang mulai terjadi pada 24 jam sebelum terjadinya perdarahan haid, salah satu penanganan yang dapat dilakukan adalah pemberian temulawak berupa ekstrak temulawak. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak temulawak terhadap penurunan nyeri Dysminorrhoe dan mengetahui tingkat perubahan penurunan nyeri Dysminorrhoe sebelum dan setelah diberikan ekstrak temulawak. Metode penelitian menggunkan Pre eksperimen dengan pendekatan one group pre test dan post test design. Sampel dengan Non Random Sampling dan random sampling (accidental sampling). Jumlah sampel yang digunakan ada 30 remaja putri. Hasil penelitian menunjukkan sebelum meminum ekstrak temulawak, kategori nyeri ada 3, yaitu nyeri ringan sebanyak 17 orang (56,6%), nyeri sedang 12 orang (40%) dan nyeri berat 1 orang (3,33%). Sedangkan setelah meminum ekstrak temulawak kategori hanya ada 2, yaitu nyeri ringan sebanyak 25 orang (83,3%) dan nyeri sedang sebanyak 5 orang (16,6%). Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu temulawak merupakan salah satu alternatif intervensi dalam menurunkan tingkat nyeri menstruasi. Kandungan dalam temulawak berupa kurkuminoid, minyak atsiri dan fitokimia berfungsi sebagai analgetik dan mengurangi prostaglandin sebagai hormone yang menciptakan rasa sakit. Adanya kandungan tersebut membuat temulawak memiliki sifat yang dingin sehingga membuat tubuh rileks dan perlahan dapat menurunkan dan menghilangkan nyeri menstruasi.
Penerapan Tugas Perkembangan Keluarga sebagai Upaya Pencegahan Perilaku Seks dan Kehamilan Remaja Eva Nurlina Aprilia
Jurnal Penelitian Perawat Profesional Vol 2 No 2 (2020): Mei 2020, Jurnal Penelitian Perawat Profesional
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jppp.v2i2.105

Abstract

Penyimpangan perilaku seksual remaja menimbulkan kehamilan remaja meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran hubungan tingkat kemandirian keluarga dalam pencegahan penyimpangan perilaku seksual remaja dengan kejadian kehamilan remaja. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner yang telah dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas. Uji validitas menggunakan uji korelasi dengan metoda Pearson Product Moment (r) dengan hasil R tabel = 0,361. Uji reliabilitas yang dilakukan menggunakan Alpha Chronbac’s dengan hasil r Alpha = 0,955. Analisa data yang dilakukan menggunakan univariat, bivariat serta multivariate dan desain penelitian menggunakan descriptive correlational secara cross sectional. Responden sebanyak 185 keluarga yang memiliki anak remaja perempuan dengan menggunakan probability sampling. Hasil menunjukkan terdapat hubungan tingkat kemandirian keluarga memberikan kebebasan seimbang dan bertanggung jawab serta memelihara komunikasi terbuka dalam pencegahan penyimpangan perilaku seksual remaja dengan kejadian kehamilan remaja. Kata kunci: kehamilan remaja, kemandirian keluarga, perilaku seksual APPLICATIONOF THE FAMILY DEVELOPMENT DUTY AS AN EFFORT TO PREVENT SEX BEHAVIOR AND ADOLESCENT PREGNANCY ABSTRACT Deviations in adolescent sexual behavior lead to increased teen pregnancy. This study aims to get a picture of the relationship between the level of family independence in preventing the deviation of adolescent sexual behavior with the incidence of teenage pregnancy. Data collection in this study used a questionnaire that had been tested for validity and reliability. Validity test uses correlation test with the Pearson Product Moment (r) method with the results of R table = 0.361. Reliability tests were performed using Alpha Chronb's with the results of Alpha alpha = 0.955. Data analysis was performed using univariate, bivariate and multivariate and research designs using descriptive correlational in cross sectional way. Respondents were 185 families who had teenage girls using probability sampling. The results show that there is a relationship between the level of family independence, providing balanced and responsible freedom and maintaining open communication in preventing the deviation of adolescent sexual behavior with the incidence of teenage pregnancy. Keywords: independency of the family, sexual behavior, teenage pregnancy
Penerapan Tugas Perkembangan Keluarga sebagai Upaya Pencegahan Perilaku Seks dan Kehamilan Remaja Eva Nurlina Aprilia
Jurnal Penelitian Perawat Profesional Vol 2 No 2 (2020): Mei 2020, Jurnal Penelitian Perawat Profesional
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jppp.v2i2.105

Abstract

Penyimpangan perilaku seksual remaja menimbulkan kehamilan remaja meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran hubungan tingkat kemandirian keluarga dalam pencegahan penyimpangan perilaku seksual remaja dengan kejadian kehamilan remaja. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner yang telah dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas. Uji validitas menggunakan uji korelasi dengan metoda Pearson Product Moment (r) dengan hasil R tabel = 0,361. Uji reliabilitas yang dilakukan menggunakan Alpha Chronbac’s dengan hasil r Alpha = 0,955. Analisa data yang dilakukan menggunakan univariat, bivariat serta multivariate dan desain penelitian menggunakan descriptive correlational secara cross sectional. Responden sebanyak 185 keluarga yang memiliki anak remaja perempuan dengan menggunakan probability sampling. Hasil menunjukkan terdapat hubungan tingkat kemandirian keluarga memberikan kebebasan seimbang dan bertanggung jawab serta memelihara komunikasi terbuka dalam pencegahan penyimpangan perilaku seksual remaja dengan kejadian kehamilan remaja. Kata kunci: kehamilan remaja, kemandirian keluarga, perilaku seksual APPLICATIONOF THE FAMILY DEVELOPMENT DUTY AS AN EFFORT TO PREVENT SEX BEHAVIOR AND ADOLESCENT PREGNANCY ABSTRACT Deviations in adolescent sexual behavior lead to increased teen pregnancy. This study aims to get a picture of the relationship between the level of family independence in preventing the deviation of adolescent sexual behavior with the incidence of teenage pregnancy. Data collection in this study used a questionnaire that had been tested for validity and reliability. Validity test uses correlation test with the Pearson Product Moment (r) method with the results of R table = 0.361. Reliability tests were performed using Alpha Chronb's with the results of Alpha alpha = 0.955. Data analysis was performed using univariate, bivariate and multivariate and research designs using descriptive correlational in cross sectional way. Respondents were 185 families who had teenage girls using probability sampling. The results show that there is a relationship between the level of family independence, providing balanced and responsible freedom and maintaining open communication in preventing the deviation of adolescent sexual behavior with the incidence of teenage pregnancy. Keywords: independency of the family, sexual behavior, teenage pregnancy
Pemberian Ekstrak Temulawak sebagai Terapi Komplementer dalam Menurunkan Nyeri Dysmenorrhea pada Remaja Putri Eva Nurlina Aprilia
Jurnal Penelitian Perawat Profesional Vol 4 No 2 (2022): Mei 2022, Jurnal Penelitian Perawat Profesional
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jppp.v4i2.926

Abstract

Dysminorrhoe merupakan nyeri pada perut yang mulai terjadi pada 24 jam sebelum terjadinya perdarahan haid, salah satu penanganan yang dapat dilakukan adalah pemberian temulawak berupa ekstrak temulawak. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak temulawak terhadap penurunan nyeri Dysminorrhoe dan mengetahui tingkat perubahan penurunan nyeri Dysminorrhoe sebelum dan setelah diberikan ekstrak temulawak. Metode penelitian menggunkan Pre eksperimen dengan pendekatan one group pre test dan post test design. Sampel dengan Non Random Sampling dan random sampling (accidental sampling). Jumlah sampel yang digunakan ada 30 remaja putri. Hasil penelitian menunjukkan sebelum meminum ekstrak temulawak, kategori nyeri ada 3, yaitu nyeri ringan sebanyak 17 orang (56,6%), nyeri sedang 12 orang (40%) dan nyeri berat 1 orang (3,33%). Sedangkan setelah meminum ekstrak temulawak kategori hanya ada 2, yaitu nyeri ringan sebanyak 25 orang (83,3%) dan nyeri sedang sebanyak 5 orang (16,6%). Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu temulawak merupakan salah satu alternatif intervensi dalam menurunkan tingkat nyeri menstruasi. Kandungan dalam temulawak berupa kurkuminoid, minyak atsiri dan fitokimia berfungsi sebagai analgetik dan mengurangi prostaglandin sebagai hormone yang menciptakan rasa sakit. Adanya kandungan tersebut membuat temulawak memiliki sifat yang dingin sehingga membuat tubuh rileks dan perlahan dapat menurunkan dan menghilangkan nyeri menstruasi.
Upaya Penurunan Kejadian Penyimpangan Perilaku Seksual Remaja melalui Komunikasi Efektif antara Orangtua dengan Remaja Eva Nurlina Aprilia
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 5 No 2 (2023): Jurnal Peduli Masyarakat: Juni 2023
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v5i2.1665

Abstract

Kejadian kehamilan remaja tidak hanya terjadi di dunia maupun di kota-kota besar di Indonesia, akan tetapi juga banyak terjadi di daerah pedesaan, salah satu contohnya adalah daerah Gunungkidul di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penyimpangan perilaku seksual remaja melalui komunikasi efektif antara orangtua dengan remaja. Kegiatan Pengabdian Masyarakat yang dilaksanakan dengan acara tatap muka dan roleplay. Pelaksanan kegiatan Pengabdian Masyarakat ini dilakukan oleh 1 orang pelaksana yaitu dari Dosen STIKES Notokusumo Yogyakarta. Komunikasi efektif orangtua dengan remaja sebagai bentuk pencegahan penyimpangan perilaku seksual dengan remaja menjadi meningkat dan hanya terdapat 2 (dua) kategori saja yaitu baik dan cukup. Adapun kategori baik yaitu 11 (68,75%). Setelah remaja mendapatkan penyuluhan dan pelatihan terjadi peningkatan pengetahuan yang baik sebesar 37,5% dari hasil sebelum dilakukan penyuluhan dan pelatihan adalah 31,25% menjadi 68,75%. Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan, setelah orangtua remaja mendapatkan penyuluhan dan pelatihan terjadi peningkatan sikap yang baik adalah 68,5% dari hasil sebelum dilakukan penyuluhan dan pelatihan hanya terdapat 1 (6,25%) yang kategori baik dan setelah dilakukan penyuluhan dan pelatihan meningkat menjadi 12 (75%).
Pengaruh Pemberian Teh Bunga Telang (Clitoria Ternatea) terhadap Penurunan Tekanan Darah pada Lansia dengan Hipertensi Eva Nurlina Aprilia
Jurnal Penelitian Perawat Profesional Vol 5 No 3 (2023): Agustus 2023, Jurnal Penelitian Perawat Profesional
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jppp.v5i3.1664

Abstract

Hipertensi juga sering disebut sebagai “ silent killer ” ( pembunuh siluman) karena serimg kali penderita bertahun – tahun tidak merasakan sesuatu gangguan atau gejala. Tanpa disadari hal ini menyebabkan sejumlah komplikasi antara lain stroke, kebutaan, arteriosclerosis (kerusakan pembuluh darah), gagal ginjal, serangan jantung dan gagal jantung. Oleh karena itu diperlukan terapi untuk mengatasi penyakit hipertensi yaitu dengan terapi farmakologi dan non-farmakologi. Salah satu penanganan Hipertensi menggunakan non farmakologi dapat menggunakan bunga telang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian teh bunga telang (Clitoria Ternatea) terhadap penurunan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi. Penelitian ini adalah penelitian pra-eksperimental dengan pendekatan one group pre-test and post-test design. Populasi dalam penelitian ini adalah lansia yang mengalami Hipertensi. Teknik sampling yang digunakan adalah teknik Non-Random Sampling dan sampel dalam penelitian ini yaitu 30. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji paired t test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbandingan frekuensi tekanan darah sebelum dan sesudah diberikan teh bunga telang dengan nilai signifikan sebesar 0,000 (p<0,05). Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh pemberian teh bunga telang terhadap penurunan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi.
The Efforts to Improve Adolescent’s Self-Resilience in Facing The Risk of Teenager Sexual Behavior Eva Nurlina Aprilia
Indonesian Journal of Community Development Vol 2, No 1 (2022): Indonesian Journal of Community Development
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/ijcd.v2i1.46023

Abstract

The large proportion of adolescent population leads teenagers into groups at risk and vulnerable to health problems, namely smoking, alcohol consumption, drug consumption, depression or risk of suicide, emotional, physical problems, school problems, and sexual behavior. Based on this case, health promotion needs to be carried out through counseling or health education regarding efforts to improve adolescents’ self-resilience in facing adolescent problems.  This research was conducted by providing training in the form of pre-test, role play, and post-test. The research subjects consisted of 19 adolescents with the characteristics of the respondents consisted of age, occupation, knowledge, and attitude. The research result showed that knowledge of the adolescents after receiving counseling and training regarding to efforts to improve adolescent self-resilience in facing the risks of teenager sexual behavior increased to 5.26% (from 26.31% pre-test results and post-test results to 31.57 %). Meanwhile, the attitude towardfamily awareness increased to 10.52% from the results of the pre-test which were not in the good category, and the results of the post-test to 10.52%). The conclusion from the research results was that there was an improvement in knowledge and attitude, both before and after counseling and training actions which were carried out regarding the efforts to improve adolescent self-resilience in facing the Risks of teenage Sexual Behavior.