Yuli Widyastuti
Balai Penelitian Tanaman Obat, Puslitbang Farmasi dan Obat Tradisional Badan Penelitian dan Pengembangan Farmasi

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN PRE OPERASI FRAKTUR FEMUR DI RSO PROF. DR. R. SOEHARSO SURAKARTA ., Nabhani; Widyastuti, Yuli
PROFESI || JURNAL KESEHATAN PROFESIONAL ISLAMI Vol 11 (2014): MEDIA PUBLIKASI PENELITIAN
Publisher : PROFESI || JURNAL KESEHATAN PROFESIONAL ISLAMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK   Latar Belakang. Data PT Jasa Raharja, di Jawa Tengah pada tahun 2006 adalah 14.790 kendaraan yang terlibat kecelakaan. Tingginya angka kecelakaan menyebabkan angka kejadian atau insiden fraktur tinggi, dan salah satu fraktur yang paling sering terjadi adalah fraktur femur. Data rekam medik yang didapatkan di RSO Prof. DR. R. Soeharso Surakarta angka kejadian fraktur femur dari bulan Juli sampai Desember 2011 berjumlah 360 orang dari usia 3 tahun sampai 90 tahun, rata – rata per bulan terdapat 60 orang. Penatalaksanaan untuk tulang fraktur femur terdiri dari tindakan operatif dan non operatif. Tindakan operatif atau pembedahan baik elektif maupun kedaruratan adalah peristiwa kompleks yang menegangkan. Kebanyakan prosedur pembedahan dilakukan di ruang operasi rumah sakit. Tindakan pembedahan terdiri dari praoperatif, intraoperatif dan pascaoperatif. Segala bentuk prosedur pembedahan selalu didahului dengan reaksi emosional tertentu oleh pasien, sebagai contoh  kecemasan praoperatif. Tujuan. Mengetahui gambaran tingkat kecemasan pada pasien pre operasi fraktur femur di RSO Prof. DR. R. Soeharso Surakarta pada tahun 2012. Metode Penelitian. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel dengan menggunakan tehnik accidental sampling sebanyak 20 responden pasien pre operasi fraktur femur. Instrumen penelitian ini dengan menggunakan koesioner. Data diolah dengan tabulasi secara manual dan  progam komputer SPSS Versi 16.00 dengan analisa data modus dan mean. Hasil. Pasien pre operasi fraktur femur dari responden sebanyak 20  menunjukan hasil  ada 90%  kecemasan ringan, 10%  kecemasan sedang, 0%  kecemasan berat dan panik dengan rata – rata nilai kecemasan 15,65. Kesimpulan. Kecemasan pada pasien pre operasi rata – rata mengalami kecemasan ringan   Keywords : Contraception IUD , the incidence of vaginitis
INTENSITAS HUBUNGAN KELUARGA DAN KECENDERUNGAN MEMAKAI OBAT TERLARANG PADA PEMUDA DI DESA SEWAKA KECAMATAN PEMALANG KABUPATEN PEMALANG Arfiah, Sri; Widyastuti, Yuli
Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial Vol 22, No 2 (2012): JURNAL PENDIDIKAN ILMU SOSIAL
Publisher : Department of Accounting Education, Faculty of Teacher Training and Education Universitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.2317/jpis.v22i2.847

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan beberapa faktor yang menunjukkanadanya kecenderungan ke arah negatif, membahayakan diri serta masyarakat. Remaja merupakangolongan yang rentan terhadap penyalahgunaan narkotika, karena masalah tersebut memiliki latar belakang yang komplek dan luas, baik dari sektor penyebab maupun akibat yang ditimbulkan, maka masalah penggunaan narkotika harus ditangani serara serius dengan melaksanakan berbagai penanggulangan dan pencegahan. Tehnik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakanwawancara, observasi dan dokumentasi. Untuk menguji validitas dan reliabilitas data dilakukandengan cara : Triangulasi teori, review informan serta member check. Untuk menganalisa data digunakan cara berfikir induktif dengan analisis mengalir yang terbagai dalam tiga komponen (1) reduksi data, (2) sajian data, (3) penarikan kesimpulan atau ferifikasi baik sebelum, pada waktu, maupun sesudah pengumpulan data. Hasil dan analisis data menunjukkan bahwa, adanya kecenderungan memakai obat-obatan terlarang dipengaruhi oleh rendahnya intensitas hubungan dalam keluarga, makin tinggi intensitas hubungan dalam keluarga makin jauh dari kecenderungan memakai obat-obatan terlarang. Keluarga sebagai lembaga yang pertama kali dikenal oleh individu mempunyai peranan yang cukup penting di dalam sosialisasi anak sebagai anggota keluarga, sebab yang memungkinkan seseorang mulai menyalahgunakan obat pada dasarnya dapat dikelompokkan dalam dua bagian besar, pertama sebab yang berasal dari faktor individunya, dan kedua sebab-sebab yang berasal dari lingkungannya.