Ken Widyatwati*
Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

LEGENDA CURUG 7 BIDADARI (Kajian Strukturalis Levi-Strauss) Sugiharto, Agus; Widyatwati*, Ken
SULUK INDO Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012
Publisher : Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (199.904 KB)

Abstract

Legenda Curug 7 Bidadari merupakan cerita dalam bentuk lisan, maka tata cara penelitian yang dilakukan adalah melakukan wawancara dengan beberapa narasumber. Selanjutnya peneliti melakukan suntuingan teks lengkap cerita dari berbagai narasumber. Teori folklor dalam penelitian ini digunakan untuk mengkaji cerita dari berbagai narasumber dengan mengandalkan ingatan informan, maka dengan adanya teori folklor dalam penelitian ini, maka cerita lisan Curug 7 Bidadari dapat tersusun secara ilmiah. Strukturalisme adalah sebuah pemikiran yang menganggap bahwa segala sesuatu dibangun atas struktur elemen-elemen penyusunnya. Legenda Curug 7 Bidadari  dalam penelitian ini direduksi menjadi elemen-elemen terkecil penyusunnya yang disebut mytheme. Relasi antar mytheme ini menunjukkan makna dari Curug 7 Bidadari yang dalam tataran lebih lanjut merupakan pesan-pesan kolektif pendahulu kepada generasinya. Penelitian ini memperlakukan Legenda Curug 7 Bidadari sebagai cerita yang mengandung mitos sekaligus sebuah karya sastra. Curug 7 Bidadari sebagai karya sastra merupakan ekspresi masyarakat penciptanya, sedangkan sebagai sebuah mitos, legenda tersebut menyimpan nilai moral, ide-ide dasar, pandangan, cara penyelesaian konflik, dan cinta. Agar dapat diketahui maknanya, Curug 7 Bidadari diintrepretasi dengan budaya Jawa sebagai latar belakang pembentuknya. Analisis strukturalisme, dapat diketahui bahwa Curug 7 Bidadari memberikan gambaran tentang kehidupan manusia di dunia, bagaimana menjalani kehidupan, terutama kehidupan berumah tangga yang berlandaskan cinta, dan bagaimana baiknya mencapai tujuan manusia di dunia.
TRANSFORMASI SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT PASCA PANDEMI COVID 19 Ken Widyatwati Wignjosasono
Sebatik Vol 26 No 1 (2022): Juni 2022
Publisher : STMIK Widya Cipta Dharma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46984/sebatik.v26i1.1855

Abstract

Penerapan kebijakan new normal di masyarakat pasca pandemi Covid 19 menyebabkan terjadinya transformasi sosial budaya terutama pada interaksi sosial budaya di masyarakat. Penelitian ini membahas tentang transformasi sosial budaya di masyarakat sebagai akibat adanya pandemi Covid 19. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan analisis deskriptif. Tujuan penelitian ini adalah mengungkapkan terjadinya transformasi sosial budaya dalam kehidupan masyarakat sehari-hari sebagai dampak adanya penerapan kebijakan normal baru dan protokol kesehatan pasca pandemi Covid 19. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa penerapan kebijakan pembatasan kegiatan sosial di masyarakat selama pandemi Covid 19 menimbulkan banyak perubahan dalam pola dan perilaku masyarakat. Pandemi Covid 19 tidak hanya berdampak bagi pelajar dan mahasiswa tetapi juga menimbulkan akibat yang cukup signifikan terhadap interaksi soial di masyarakat. Penerapan pembatasan kegiatan sosial dan pemberlakuan tatanan baru atau new normal pasca pandemi Covid 19 berdampak pada berubahnya aturan dalam berinteraksi di masyarakat. Pemberlakuan kebijakan pembatasan kegiatan sosial masyarakat juga berdampak pada aturan bersosialisasi di masyarkat yang berubah dari luring menjadi daring seperti halal bihalal virtual, pengajian virtual, ataupun perayaan Natal bersama virtual. . Pembatasan kegiatan sosial masyarakat pasca pandemi Covid 19 menimbulkan adanya transformasi sosial budaya di masyarakat yang mengubah pola perilaku dan interaksi sosial masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Pandemi Covid-19 selain menimbulkan dampak negatif juga menimbulkan dampak positif karena memunculkan kreativitas baru di masyarakat. Masyarakat mampu memanfaatkan peluang bisnis di masa pandemi Covid 19 menjadi sumber pendapatan di tengah keterpurukkan ekonomi.
PELATIHAN TEKNIK PENULISAN SURAT RESMI PADA ORGANISASI PEMUDA KARANG TARUNA DI KABUPATEN SEMARANG Ken Widyatwati Wignjosasono; Laura Andri R.M
Harmoni: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 1 (2022): HARMONI
Publisher : Departemen Linguistik, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/hm.6.1.80-87

Abstract

Bagi organisasi karang taruna  surat merupakan hal penting yang tidak bisa diabaikan, karena  surat dapat mewakili institusi atau pengirimnya. Organisasi pemuda mempunyai potensi sebagai agen perubahan  dalam mengisi pembangunan. Oleh karena itu keberadaan organisasi pemuda perlu dikelola secara profesional agar dapat  memberikan kontribusi pada peningkatan  pembangunan daerah. Permasalahan yang sering muncul  dalam organisasi pemuda  adalah ketidak tahuan para  pengurus dan anggota   berhubungan dengan tata administrasi ,  terutama tentang bagaimana menulis dan menjawab surat  resmi dari dinas terkait . Metode yang digunakan dalam pengabdian masyarakat ini adalah  metode edukatif atau pengajaran . Sedangakan tujuan yang ingin dicapai dalam   pengabdian masyarakat ini adalah  pengurus  dan anggota karang taruna desa Kemetul  dapat  terampil menulis dan menjawab surat resmi dengan menggunakan  Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Hasil yang dicapai dalam pengabdian masyarakat  ini adalah  meningkatnya ketrampilan  pengurus dan anggota karang taruna desa Kemetul  dalam  menulis dan menjawab  surat resmi dari dinas terkait dengan  menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan sesuai dengan Ejaan Bahasa Indonesia. Kata kunci: Organisasi pemuda, kemampuan, menulis, surat resmi For youth organizations, letters are important things that cannot be ignored, because letters can represent the institution or sender. Youth organizations have the potential as agents of change in filling development. Therefore, the existence of youth organizations needs to be managed professionally in order to contribute to the improvement of regional development. The problem that often arises in youth organizations is the ignorance of the administrators and members related to the administration, especially about how to write and answer official letters from the relevant agencies. The method used in this community service is an educative or teaching method. While the goal to be achieved in this community service is that the management and members of the Kemetul village youth group can be skilled at writing and answering official letters using good and correct Indonesian. The results achieved in this community service are the increased skills of the management and members of the Kemetul village youth organization in writing and responding to official letters from the relevant agencies using good Indonesian and in accordance with Indonesian Spelling. Keywords: Youth organization, ability, writing, official letter 
Implementation of the National Insight Values of Hamengku Buwana IX For Character Education Ken Widyatwati Wignjosasono
Riwayat: Educational Journal of History and Humanities Vol 6, No 2 (2023): Social and Religious Aspect in History, Economic Science and Law
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jr.v6i2.31574

Abstract

The noble values and national insight of Hamengku Buwana IX, who was nationalist and democratic, played an important role in shaping the character of the younger generation. So that as the next generation of the nation they not only have intellectual intelligence but also have emotional intelligence. This qualitative research with historical approach uses descriptive analysis method to find the noble values and national insight of Hamengku Buwana IX. The results showed that the leadership values and national insight of Hamengku Buwana IX in respecting ancestral culture and prioritizing the interests of the nation and state were the basis for character education and noble character education. Hamengku Buwana IX is able to combine traditional and modern thinking, which refers to noble values and national insight by prioritizing the interests of society and the state in his leadership. So that character education for the younger generation can be directed at emphasizing the noble values and national insight of Hamengku Buwana IX.
Implementation of the National Insight Values of Hamengku Buwana IX For Character Education Ken Widyatwati Wignjosasono
Riwayat: Educational Journal of History and Humanities Vol 6, No 2 (2023): Social and Religious Aspect in History, Economic Science and Law
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jr.v6i2.31574

Abstract

The noble values and national insight of Hamengku Buwana IX, who was nationalist and democratic, played an important role in shaping the character of the younger generation. So that as the next generation of the nation they not only have intellectual intelligence but also have emotional intelligence. This qualitative research with historical approach uses descriptive analysis method to find the noble values and national insight of Hamengku Buwana IX. The results showed that the leadership values and national insight of Hamengku Buwana IX in respecting ancestral culture and prioritizing the interests of the nation and state were the basis for character education and noble character education. Hamengku Buwana IX is able to combine traditional and modern thinking, which refers to noble values and national insight by prioritizing the interests of society and the state in his leadership. So that character education for the younger generation can be directed at emphasizing the noble values and national insight of Hamengku Buwana IX.