<![CDATA[West Sumatra Provincial Health Office noted that during 2018 there were 2,203 patients with dengue hemorrhagic fever (DHF), and 5 of them were known to have died. Based on the data, the most DHF cases were found in the city of Padang as many as 699 cases and in the death of 3 cases. The incidence of Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) in Indonesia until July 2020 reached 71,633 with the number of deaths throughout Indonesia reaching 459 and in Padang City from January to June 2020 there were 189 cases of DHF. The problem to be studied is what determinants affect the incidence of DHF. Data collection was carried out using a fixed disease sampling method with a ratio of 1:1 to cases and controls. The location of data collection was carried out in the city of Padang from January to November 2021. The results showed that there was a relationship between the level of education, knowledge, 3M Plus behavior and social capital variables on the incidence of dengue fever in Padang City and there was no statistically significant relationship between the breeding place variables and the condition of the house environment with the incidence of DHF. The results of this study are expected to be used for planning and evaluating health programs, especially in the prevention of DHF Abstrak: Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) mencatat selama Tahun 2018 terdapat 2.203 penderita demam berdarah dengue (DBD), dan 5 diantaranya diketahui meninggal dunia. Berdasarkan data, Kasus DBD terbanyak ditemukan di Kota Padang sebanyak 699 kasus dan berujung kematian 3 kasus.Data tahun 2019 ada sebanyak 1.234 kasus DBD di Sumbar dan Kota Padang tetap menjadi kota dengan jumlah kasus tertinggi sebanyak 296 kasus. Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia hingga juli 2020 mencapai 71.633 dengan jumlah kematian di seluruh Indonesia mencapai 459 dan di Kota Padang sejak Januari hingga Juni 2020 tercatat sebanyak 189 kasus DBD.Masalah yang akan diteliti ini adalah determinan apa saja yang mempengaruhi kejadian DBD. Dalam pengumpulan data dilakukan dengan metode fixed disease sampling dengan perbandingan kasus dan kontrol yaitu 1:1. Lokasi pengambilan data dilakukan di Kota Padang pada bulan Januari sampai dengan November 2021. Hasil penelitian diperoleh terdapat hubungan variabel tingkat pendidikan, pengetahuan, perilaku 3M Plus dan modal sosial terhadap kejadian DBD di Kota Padang dan tidak terdapat hubungan yang bermakna secara statistik variable tempat perindukan dan kondisi lingkungan rumah dengan kejadian DBD. Hasil penelitian ini nantinya diharapkan bisa digunakan untuk perencanaan dan evaluasi program kesehatan, khususnya dalam pencegahan penyakit DBD]]>
