Gede Sutresna Wijaya
Pusat Sains dan Teknologi Akselerator, Badan Tenaga Nuklir Nasional, Yogyakarta

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Validasi ETNA (Efficiency Transfer for Nuclide Activity measurement) untuk Analisis Sampel Radioaktivitas Lingkungan dengan Spektrometri Gamma Sukowati, Khusnul Wicaksono; Wijaya, Gede Sutresna; Muharini, Anung
Teknofisika Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Jurusan Teknik Fisika, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (466.751 KB)

Abstract

Telah dilakukan penelitian mengenai validasi ETNA untuk analisis sampel radioaktivitas lingkungan dengan spektrometri gamma di Laboratorium Radioaktivitas Latar Rendah, Pusat Sains dan Teknologi Akselerator-BATAN. Tujuan utama penelitian ini adalah menentukan validitas penggunaan ETNA untuk menghitung efisiensi pengukuran dari sampel dengan geometri yang berbeda dari geometri kalibrasi, serta penggunaan geometri yang optimal dalam pengukuran maupun kalibrasi. Penelitian dilakukan dengan mengukur cacah sumber standar 152Eu dan 241Am bentuk titik dengan variasi jarak sumber-detektor 5, 10, 15, 20, 25, dan 30 cm, serta standar IAEA 373 dan IAEA 375 bentuk silinder dengan jarak sumber-detektor sejauh 0, 5, dan 10 cm. Efisiensi pengukuran dari masing-masing energi dan jarak pengukuran dihitung, kemudian dibandingkan dengan efisiensi hasil perhitungan ETNA sehingga dapat ditentukan perbedaan diantaranya. Pengukuran sumber menghasilkan perbedaan nilai efisiensi di atas 10% untuk jarak sumber-detektor 5 cm dan di atas 5% untuk jarak sumber-detektor 10 cm. Perbedaan terkecil, yaitu 0,03% - 4,6% didapatkan dengan menggunakan jarak sumber-detektor sejauh 25 cm sebagai geometri kalibrasi, dengan geometri pengukuran di atas 15 cm. Pada pengukuran sumber silinder, didapatkan perbedaan nilai efisiensi terkecil sebesar 9,34%, 2,70%, dan 2,80% untuk standar IAEA 373, serta 3,50%, 0,012%, dan 1,17% untuk standar IAEA 375 pada jarak pengukuran berturut-turut 0, 5, dan 10 cm denganmenggunakan geometri kalibrasi sumber titik dengan jarak sumber-detektor 5 cm.
Validasi Metode Penentuan Cs137 dan K40 dalam Sampel Lingkungan dengan Spektrometri Gamma Berdasarkan ISO 17025 Yusro, Muhammad; Wijaya, Gede Sutresna; Muharini, Anung
Teknofisika Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Jurusan Teknik Fisika, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (169.522 KB)

Abstract

Validasi metode penentuan Cs137 dan K40 dalam sampel lingkungan dengan spektrometri gamma dilakukan untuk membuktikan bahwa parameter tersebut memenuhi persyaratan untuk penggunaannya. Penelitian ini dilakukan dengan mengacu pada ISO 17025 yaitu dengan menggunakan cara :kalibrasi, quality control, validasi metode, ketidakpastian, dan perbandingan antar laboratorium. Berdasarkan data penelitian maka diperoleh :kalibrasi energi: R2=1 (linier), kalibrasi efisiensi : semakin berat sampel semakin menurun efisiesinya, resolusi : 1,786 (1,17 MeV) dan 1,775 (1,33 MeV), sensitifitas : 0,117, peak to compton : 43,222, Selektivitas : Cs137 = 0,4 keV danK40 = 0,9 keV, Presisi : Cs137 = 7 data acceptence limit dan 1 data warning limit sedangkan K40 = 7 data acceptence limit dan 1 data warning lmit, akurasi : Cs137 = 7 data Uscore>1 = bias dan Zscore <2 = satisfactory) sedangkan K40 = 3 data Uscore>1 = bias dan Zscore <2 = Satisfactory), linearitas : Cs137 diperoleh R2  = 0.994 dan K40 diperoleh R2 = 0,909, LoD (Bq) dan LoQ (Bq/kg) : berubah bergantung terhadap efisiensi, ketangguhan : terdapat tegangan drop dan tidak stabil. Ketidakpastian spektrometri gamma, kalibrasi efisiensi memberikan sumbangsih terbesar dalam ketidakpastian spektrometri gamma pada penelitian iniparameter akurasi perlu ditindaklanjuti dalam perbedaan hasil dalam interkomparasi laboratorium. Berdasarkan parameter-parameter di atas maka Laboratorium Lingkungan Latar Rendah PTAPB BATAN dinyatakan valid secara metode, namun memiliki catatan pada data yang bias.
Beam Shaping Assembly Optimization for Boron Neutron Capture Therapy Facility Based on Cyclotron 30 MeV as Neutron Source Fauzi, Arief; Tsurayya, Afifah Hana; Harish, Ahmad Faisal; Wijaya, Gede Sutresna
ASEAN Journal on Science and Technology for Development Vol. 35 No. 3 (2018): Developments in Nuclear Techniques in the Treatment of Cancer
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2122.002 KB) | DOI: 10.29037/ajstd.536

Abstract

A design of beam shaping assembly (BSA) installed on cyclotron 30 MeV model neutron source for boron neutron capture therapy (BNCT) has been optimized using simulator software of Monte Carlo N-Particle Extended (MCNPX). The Beryllium target with thickness of 0.55 cm is simulated to be bombarded with 30 MeV of proton beam. In this design, the parameter regarding beam characteristics for BNCT treatment has been improved, which is ratio of fast neutron dose and epithermal neutron flux. TiF3 is replaced to 30 cm of 27Al as moderator, and 1.5 cm of 32S is combined with 28 cm of 60Ni as neutron filter. Eventually, this design produces epithermal neutron flux of 2.33 × 109, ratio between fast neutron dose and epithermal neutron flux of 2.12 × 10-13,ratio between gamma dose and epithermal neutron flux of 1.00 × 10-13, ratio between thermal neutron flux and epithermal neutron flux is 0.047, and ration between particle current and total neutron flux is 0.56.