Syafrial Nur
IKIP PGRI Pontianak

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

NASIONALISME DI KAWASAN PERBATASAN INDONESIA-MALAYSIA: STUDI KASUS DI KECAMATAN ENTIKONG, KALIMANTAN BARAT Syafrial Nur; Moad moad; Fety Novianty
JURNAL PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Volume 6 Nomor 1 Edisi Juni 2022
Publisher : IKIP PGRI PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31571/pkn.v6i1.3480

Abstract

Tujuan umum dalam penelitian ini ialah untuk mengetahui Nasionalisme Masyarakat Di Daerah Perbatasan Indonesia-Malaysia. Bentuk penelitian ini adalah kualitatif. Strategi penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus. Informan kunci adalah masyarakat perbatasan Indonesia-Malaysia di kawasan Kecamatan Entikong. Teknik pengumpulan data meliputi wawancara mendalam, Teknik observasi dan dokumentas. Teknik analisis data reduksi data, sajian data dan penarikan kesimpulan. Kesimpulan dalam penelitian ini bahwa peran agama cukup dominan dalam melakukan bimbingan terhadap warga. Selain itu, beberapa komunitas dan organisasi masyarakat dan adat juga memiliki peranan penting. Masyarakat di perbatasan Indonesia antusiasme dalam partisipasi seremonial pada kegiatan-kegiatan kenegaraan dan adat budaya, penggunaan dan konsistensi dalam penggunaan mata uang rupiah (Rp), dan sikap serta pandangan mereka dalam menggunakan produk lokal, Ikut dalam partisipasi politik dalam pemilu baik di tingkat daerah maupun nasional, keikut sertaan masyarakat dalam kegiatan program bina desa dan bela negara serta kesadaran akan ketaatan akan hukum. Kondisi Pendidikan, sosial dan ekonomi, di kawasan perbatasan Indonesia-Malaysia mengalami kemajuan sejak dibukanya PPLB dan Dry Port menjadi akses jalur darat secara langsung ke Sarawak (Malaysia). Masyarakat melihat kedua negara masing-masing saling memberikan kerjasama ekonomi yang menguntungkan. Kerjasama berupa pengawasan perdagangan dan festival pariwisata yang dapat menunjang perekonomian masyarakat kedua negara.
PENERAPAN NILAI KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB SEBAGAI PERWUJUDAN JIWA SOSIAL MAHASISWA PRODI PPKN IKIP PGRI PONTIANAK Sukma Muljani; Syafrial Nur; Moad Moad
JURNAL PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Volume 6 Nomor 2 Edisi Desember 2022
Publisher : IKIP PGRI PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31571/pkn.v6i2.4417

Abstract

Tujuan penelitian untuk mengetahui bagaimana penerapan nilai kemanusiaan yang adil dan beradab sebagai perwujudan jiwa sosial mahasiswa prodi PPKn IKIP PGRI Pontianak. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan analisis deskriptif. Subyek penelitian Ketua Prodi PPKn, Dosen Prodi PPKn dan Mahasiswa Prodi PPKn. Alat pengumpulan data dalam penelitian ini adalah panduan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan reduksi, penyajian, serta verifikasi. Hasil penelitian Penerapan Nilai Kemanusian yang Adil dan Beradab Sebagai Perwujudan Jiwa Sosial Mahasiswa Prodi PPKn IKIP PGRI Pontianak dapat dilihat dari adanya sikap peduli terhadap sesama, saling menghormati antara mahasiswa yang berbeda-beda suku, ras, agama dan budaya. Penerapan nilai kemanusian yang adil dan beradab pada mahasiswa sudah di jalankan. faktor yang mempengaruhi penerapan nilai kemanusiaan yaitu faktor diri sendiri, lingkungan keluarga, teman sebaya,lingkungan masayarkat. Oleh karena itu mahasiswa harus bisa melihat mana yang baik dan buruk dalam menerapakan nilai kemanusian dalam kehidupan sehari-hari.
PENERAPAN PENDIDIKAN RESOLUSI KONFLIK BERBASIS MULTIKULTURAL PADA MAHASISWA PPKN IKIP PGRI PONTIANAK Moad Moad; Syafrial Nur; Sitti Uswatun Hasanah
JURNAL PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Vol 7, No 1 (2023): Volume 7 Nomor 1 Edisi Juni 2023
Publisher : IKIP PGRI PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31571/jpkn.v7i1.4925

Abstract

Tujuan penelitian yakni mengatahui Penerapan Pendidikan Resolusi Konflik Berbasis Multikultural Pada Mahasiswa PPKn IKIP PGRI Pontianak. Mahasiswa berpandangan bahwa konflik merupakan salah satu aspek interaksi sosial manusia dan secara alamiah terjadi dalam kehidupan sosial. Dalam menghadapi konflik, seseorang mahasiswa atau kelompok masyarakat dapat mengambil sikap penyelesaian yang berbeda, sebagian mengambil sikap konstruktif dan sebagian lainnya bersikap destruktif. Pandangan terhadap konflik yang terwujudkan protes  sosial  daalam sistem demokratis dalam mengekspresikan tuntutan dilakukan secara damai dan mencari dialog atau resolusi yang konstruktif. Melihat kondisi Perguruan Tinggi  tidak  selamanya damai dan aman. Hal ini karena konflik sering terjadi pula di Perguruan Tinggi dalam bentuk konflik yang sederhana ataupun yang lebih serius. Konflik-konflik di sekolah dapat terjadi dalam berbagai bentuk, baik bersifat horizontal maupun vertikal. Pentingnya Pendidikan resolusi konflik seyogyanya mahasiswa mesti di didik untuk memecahkan masalah termasuk ketika mereka menghadapi konflik di antara mereka sendiri. Dengan demikian, melalui Pendidikan Kewarganegaraan mesti mempunyai peran penting dalam menyediakan pengajaran  resolusi konflik bagi mahasiswa.