This Author published in this journals
All Journal Jurnal Agro Estate
Hilwa Walida
Program Studi Agroteknologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Labuhanbatu

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PENGENDALIAN HAMA KUMBANG TANDUK (Oryctes rhinoceros L) DENGAN PEMANFAATAN SARI BUAH NANAS DAN AIR NIRA SEBAGAI PERANGKAP FEROTRAP ALTERNATIF DI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT LAHAN TANI JAYA ROKAN HILIR Riko Hardiansyah; Hilwa Walida; Badrul Ainy Dalimunthe; Fitra Syawal Harahap
Jurnal Agro Estate Vol 6 No 1 (2022): Edisi Juni
Publisher : Institut Teknologi Sawit Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47199/jae.v6i1.228

Abstract

Oryctes rhinoceros L. merupakan salah satu hama penting pada tanaman kelapa sawit. Hama ini dapat menyebabkan turunnya produksi tandan buah segar (TBS) pada tahun pertama hingga 69%, bahkan sampai menyebabkan 25% tanaman muda mati. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pemanfaatan sari buah nanas dan air aren sebagai perangkap alernatif dalam mengendalikan hama kumbang tanduk. Penelitian dilaksanakan dilaksanakan pada bulan Januari 2022 di Perkebunan kelapa sawit LTJ , Kecamatan Tanjung Medan, Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau. Perlakuan memiliki 3 perlakuan dengan masing-masing perlakuan diulang sebanyak 10 kali, perlakuan yang di uji, (a) perangkap dengan No = 500 gram buah nanas. (b) N1 = 500 gram buah nanas + 1 liter air nira, (c) N2 = 1 kg buah nanas + 2 liter air nira.Selanjutnya digantungkan pada tiang kayu/bambu dengan tinggi 2,5 m, dengan jarak antar perangkap 25 meter, Masing-masing perangkap diturunkan setiap pagi hari selama 7 hari pengamatan. Hasil penelitian menunjukkan kumbang tanduk tertangkap paling tinggi yaitu pada pemberian perlakuan N2 sebanyak 46 ekor dengan rataan 6,5 ekor/ hari dan paling rendah pada perlakuan No yaitu sebanyak 19 ekor dengan rataan 2,7 ekor/hari. Persentase jenis kelamin kumbang tanduk yang tertangkap paling tinggi adalah berjenis kelamin jantan yaitu sebesar 62,5%, dan jenis kelamin betina sebesar 37,5%. Dengan demikian, pemanfaatan sari buah nanas dan air nira dapat dijadikan sebagai perangkap ferotrap alternatif untuk mengendalikan hama kumbang tanduk.