Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Model Pengembangan Pendidikan Karakter Building Berbasis Thoriqah Qadiriyah Naqsabandiyah (TQN) dalam upaya peningkatan Spiritual Masyarakat di Wilayah Kab. Bogor di era Pandemi Tahir; Ramadhani
Jurnal Ilmiah Tarbiyah Umat Vol. 11 No. 2 (2021): Jurnal Ilmiah Tarbiyah Umat (JITU)
Publisher : IAI DDI POLEWALI MANDAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Merosotnya dekadensi moral yang dialami manusia modern saat ini, disebabkan karena hilangnya nilai-nilai spiritual yang ada pada diri mereka, yang semakin menjauh dari visi keilahiyahan. Karenanya, manusia modern harus kembali kepada nilai-nilai spiritual. Manusia yang terdiri dari unsur jasmani (Material) dan ruhani (Spiritual), merupakan dimensi yang lengkap yang sungguh sangat berbeda dengan makhluk lainnya. Kedua unsur tersebut seharusnya seimbang, saling melengkapi sehingga dapat membentuk moral (karakterer building). Pendidikan karakter dapat mengalami dekadensi karena disebabkan dangkalnya keimanan yang mengakibatkan jurang pemisah antara idealita dan realita, moral dan tindakan.Selain itu sikap hedonis (materialistis) dan gaya hidup permisif (gaya hidup serba boleh) telah melanda dalam kehidupan masyarakat. Orang yang berkarakter baik, mulia maka prestasi iman dan taqwanya kepada Allah SWT semakin meningkat pula. Semakin dekatnya seseorang kepada Tuhannya, maka komitmennya terhadap ajaran dan petunjuk Nya, akan meningkat dan akan menuju kepada ahsan attaqwim, tapi sebaliknya manakala karaternya jelek, keimanannya lemah, maka akan merosot ke asfala safilin(tempat yang paling rendah) bahkan lebih sesat, rendah dari binatang. Dari sini perlu adanya pendidian karakter yang berbasis thoriqoh atau tasawuf. Hal senada pernah diungkapkan oleh Said Agil Siraj, bahwa untuk meningkatkan kualitas akhlak mulia diperlukan adanya pendidikan karakter dengan basis sufistik atau thoriqah. Lebih lanjut menurutnya, bahwa tasawuf memiliki peran strategis dalam merealisasikan revolusi mental, moral. Selama ini pendidikan hanya lebih menitik beratkan pada aspek akademik atau kecerdasan otak saja tanpa memperhatian aspek kecerdasan spiritual. Abudin Nata mengatakan bahwa untuk mengatasi krisis moral, diperlukan pengembangan kehidupan tasawuf. Menurutnya bahwa kehidupan sufistik perlu disosialisasikan kepada masyarakat karena, pertama tasawuf berperan dalam menyelamatan manusia dari kondisi kegalauan karena hilangnya nilai-nilai spiritual. Kedua tasawuf mampu memeperkenalkan literatur dan pemahaman esoteris dalam islam. Ketiga bahwa tasawuf merupakan jantung ajaran islam, atau merupakan buah dari ajaran islam. Pendidikan karakter berbasis thoriqah ini sangat diperlukan oleh seseorang ataupun masyarakat, karena meminimalisir untuk melakukan perbuatan buruk. Hal ini dibuktikan bahwa mereka yang mengistiqomahkan ajaran thoriqoh itu lebih berhati-hati dalam kehidupannya, karena selalu berdzikir kepada Allah SWT, dan merasa di awasi olehNya. Disamping itu pendidikan karakter building merupakan pendidikan diri yang harus dicapai melalui usaha-usaha yang sungguh-sungguh terhadap aspek spiritual. Tujuan dari penelitian ini adalah menghasilkan Model pengembangan karakter Building berbasis Thariqah Qadiriyyah wa Naqsabaniyyah dalam upaya meningkatkan spiritual. Hasil penelitian berupa phenomena dan karakter building yang akan memberikan kontribusi pada pengembangan ilmu akhlaq tasawuf, dan akan terciptanya masyarakat dan lingkungan yang religious, Luaran yang direncanakan dari pelaksanaan penelitian selama 3 tahun ini adalah artikel ilmiyah yang akan diterbitkan pada jurnal nasional maupun intrnasional bereputasi