Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PERKAWINAN ADAT DAYAK KANAYATN DAN HUBUNGANNYA DENGAN PERKAWINAN GEREJA KATOLIK Leody Chandra Chandra; Yohanes Endi; Agustinus Gusti Randa; Gerwin Bernardus Putra
ENGGANG: Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya Vol. 2 No. 2 (2022): Juni: Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya
Publisher : FKIP, Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (147.51 KB) | DOI: 10.37304/enggang.v3i1.4942

Abstract

ABSTRAKTulisan ini fokus membahas tema perkawinan. Topik utama yang diangkat ialah perkawinan dalam adat Dayak Kanayatn dan bagaimana kaitannya dengan perkawinan tradisi Gereja Katolik. Tujuan utama karya tulis ini adalah memperkenalkan adat-istiadat perkawinan orang Dayak Kanayatn. Artikel ini juga bertujuan menemukan apakah perkawinan Dayak Kanayatn sejalan dengan perkawinan Gereja Katolik. Metodologi yang digunakan dalam menyusun tulisan ini antara lain studi pustaka dan wawancara. Ada beberapa temuan yang menjadi hasil karya tulis ini. Pertama, Dayak Kanayatn merupakan salah satu sub suku Dayak Darat yang memiliki beragam keunikan, termasuk soal perkawinan adat. Kedua, perkawinan adat Dayak Kanayatn dilaksanakan dalam empat tahap, yaitu Pinang Tanya, Bakomo Manta’, Bakomo Masak, dan Gawe Penganten. Ketiga, perkawinan Gereja Katolik ialah perkawinan yang berciri satu dan tak terceraikan antara seorang pria dan wanita. Keempat, perkawinan Dayak Kanayatn juga merupakan perkawinan yang satu dan tak terceraikan serta meminta berkat dari Jubata (Allah). Perkawinan Kanayatn dan Katolik sama-sama tidak menyertakan unsur paksaan.Kata kunci: perkawinan, Dayak Kanayatn, satu dan tak terceraikan, personal
DE CONSOLATIONAE PHILOSOPHIAE: KEBAHAGIAAN SEJATI DITEMUKAN DALAM TUHAN (Sebuah Kritik Filosofis Berdasarkan Pemikiran Boethius Terhadap Korban Penipuan Berkedok Trading Binnary Option) Gerwin Bernardus Putra
Aggiornamento Vol. 3 No. 01 (2022)
Publisher : Aggiornamento

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The focus of this paper is a philosophical critique of the mistakes of some Indonesian people in interpreting true happiness based on the thoughts of Boethius in his famous work, De Consolationae Philosophiae. The problem of true happiness has always been a conversation for humans. However, in the early Middle Ages, the problem of true happiness was discovered and analyzed in terms of the highest good, one of which was by Boethius. The purpose of this paper is to find the deepest meaning of true happiness based on the thoughts of Boethius in De Consolationae Philosophiae. The method used is the philosophical elaboration of Boethius' thoughts on true happiness regarding the fraud case by Indra Kenz and Doni Salmanan which has recently been widely reported in the mass media. The Fraud case by Indra Kenz and Doni Salmanan is an example that some Indonesians who are victims of fraud still depend for their happiness on something temporary, namely wealth and popularity. True happiness does not lie in it all. Boethius revealed that true happiness lies in the Supreme Good, namely God.