UMKM memiliki kontribusi yang besar dalam perekonomian Indonesia, agar tetap dapat bersaing dengan perubahan lingkungan yang cepat utamanya perkembangan teknologi informasi di era 4.0, maka dibutuhkan inovasi model bisnis bagi UMKM. Oleh karena itu Tujuan Penelitian ini adalah merumuskan Inovasi model bisnis inkubasi dan kolaborasi pada Usaha Kecil, Mikro dan Menengah (UMKM) 4.0 dalam upaya memperkuat dan menopang UMKM khususnya di era digitalisasi 4.0. Penelitian ini melakukan pendekatan kualitatif dengan melakukan identifikasi masalah, observasi, pendampingan dan Focus Group Discussion (FGD) dengan pemilik UMKM. Analisis data dilakukan dengan memetakan model bisnis UMKM 4.0 dengan Canvas Analysis sebagai bagian dari strategi bisnis SME dengan menganalisis kelemahan dan kekuatan UMKM ditinjau dari 9 faktor. Dari Analisis Canvas, maka UMKM membutuhkan Strategi Inkubasi Bisnis yang inovatif didasarkan pada Strategi Kolaborasi tiga pemangku kepentingan plus satu; Pemerintah, Perguruan Tinggi, Koperasi, dan pemanfaatan teknologi informasi. Pemerintah memberikan kemudahan sertfikasi PIRT, Perguruan Tinggi memberikan pelatihan laporan keuangan yang bankable, Koperasi Skomill sebagai Inkubator memberikan mentoring bisnis, pengurusan legalitas usaha, branding dan Pemasaran baik offline maupun online di Tokopedia sehingga UMKM bisa naik kelas. Inovasi model bisnis Inkubasi dan kolaborasi dapat memperkuat dan menopang UMKM di era digitalisasi 4.0 sehingga UMKM bukan lagi menjadi Superman akan tetapi Superteam. Dengan desain Inovasi Model Bisnis Inkubasi UMKM 4.0, pemilik UMKM mendapatkan arahan yang jelas dalam menjalankan usahanya sehingga dapat bersaing dan meningkatkan kinerjanya.