Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pembelajaran Keterampilan Berbicara Bahasa Jawa Krama Menggunakan Strategi Tebak Kata pada Siswa Kelas IV MIMA 33 Tarbiyatul Islamiyah Ambulu Jember Ayu Lutfiah Afhani; Maria Ulfa
Al-Ashr : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Dasar Vol 7 No 1 (2022): Maret
Publisher : PGMI-FAI- UI Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56013/alashr.v7i1.1486

Abstract

Tujuan penelitian adalah mendeskripsikan perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran keterampilan berbicara bahasa Jawa krama menggunakan strategi tebak kata kelas IV MIMA 33 Tarbiyatul Islamiyah Ambulu Jember. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan jenis kualitatif deskriptif. Subjek peneliti ini, peneliti menggunakan teknik purposive. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi (pengamatan) interview (wawancara) dokumentasi. Data dianalisis menggunakan beberapa langkah sesuai teori Miles Huberman. Keabsahan data yang digunakan yaitu triangulasi sumber dan teknik. Hasil penelitian ini adalah pada tahap persiapan, dimulai dari mempelajari KD bahasa Jawa kelas IV, menentukan KD berbicara yang sesuai untuk proses pembelajaran, melakukan pemilihan strategi yang sesuai dan peneliti menetapkan strategi tebak kata untuk pembelajaran berbicara, membuat rancangan alur pembelajaran menggunakan strategi tebak kata, menyiapkan bahan/ media pembelajaran sebagai pendukung strategi tebak kata, menyusun RPP lengkap dengan KD, menentukan dan menyusun penilaian yang sesuai dengan keterampilan berbicara dengan strategi tebak kata. Sedangkan proses pelaksanaannya terdiri dari kegiatan pembuka, kegiatan inti yaitu menggunakan tebak kata berdasarkan bahan bacaan yang dirancang dengan permainan dan pemberian reward, hingga kegiatan penutup. Simpulannya strategi tebak kata dapat mendorong dan memotivasi siswa untuk mau belajar menggunakan bahasa Jawa Krama. Key Words : Keterampilan berbicara, bahasa Jawa Krama, Strategi, Tebak Kata
Metode Sorogan Kitab untuk Pemahaman Nahwu ( Imrity) Pondok Pesantren Assunniyah Kencong Jember Maria Ulfa
Al-Fathin: Jurnal Bahasa dan Sastra Arab Vol 5 No 01 (2022)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32332/al-fathin.v5i01.5202

Abstract

The sorogan method is one of the traditional methods used by Islamic boarding schools to explore the study of Polar Turats or commonly referred to as the Yellow Book. This sorogan method is very effective, because in its application the students face one by one to the ustadz to deposit readings and understanding the material being studied. Immediately, the ustadz will provide corrections and directions if there are errors. Therefore, this method is considered effective in increasing the understanding of nahwu imrity. The yellow book is a book that is written in Arabic and has no character. Therefore, in reading it alone there is tremendous difficulty, especially in understanding it. So far, the study of the yellow book has been preserved by Islamic boarding schools, especially Islamic boarding schools that still use the Salaf education system. To be able to read the yellow book, the santri in the Islamic boarding school are taught the science of Nahwu and Shorof. Both of these sciences are tools that serve to help us in reading and understanding the yellow book. So the main requirement for us to be able to read the yellow book is to first learn the science of Nahwu and Shorof, because these two sciences are the main keys of Arabic which is none other than the language used by the yellow book. Metode sorogan merupakan salah satu metode tradisional yang digunakan pondok pesantren untuk mendalami kajian kutubut turats atau yang biasa disebut dengan kitab kuning. Metode sorogan ini terbilang sangat efektif, karena dalam penerapannya para santri menghadap satu persatu kepada ustadz untuk menyetorkan bacaan dan pemahaman materi yang sedang dikaji. Seketika itu ustadz akan memberikan pembenahan dan pengarahan apabila terdapat kesalahan. Oleh sebab itulah metode ini dinilai efektif dalam meningkatkan pemahaman nahwu imrity. Kitab kuning merupakan buku yang bertuliskan bahasa arab dan tidak berharokat. Oleh sebab itu dalam membacanya saja terdapat kesulitan yang luar biasa, terlebih lagi dalam memahaminya. Selama ini kajian kitab kuning dilestarikan oleh pondok pesantren, terutama pondok pesantren yang masih menggunakan sistem pendidikan salaf. Untuk bisa membaca kitab kuning para santri didalam pondok pesantren diajari ilmu Nahwu dan Shorof. Kedua ilmu tersebut merupakan ilmu alat yang berfungsi untuk membantu kita dalam membaca dan memahami kitab kuning. Jadi syarat utama agar kita bisa membaca kitab kuning adalah dengan mempelajari terlebih dahulu ilmu Nahwu dan Shorof, karena kedua ilmu tersebut merupakan kunci utama bahasa Arab yang tidak lain merupakan bahasa yang digunakan oleh kitab kuning.
Dekadensi Pendidikan Moral Remaja (Study Kasus di Desa Tembok Rejo Kecamatan Muncar Kabupaten Banyuwangi) Maria Ulfa; Marfu'ah
FAJAR Jurnal Pendidikan Islam Vol. 2 No. 2 (2022): FAJAR Jurnal Pendidikan Islam (September)
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56013/fj.v2i2.1786

Abstract

Dekadensi pendidikan moral yang melanda saat ini memang sulit untuk di bendung. Budaya lokal masyarakat yang dahulu kita ketahui sangat di junjung tinggi, sekarang terkontaminasai oleh budaya dari barat yang mengajarkan hal yang sangat bertolak belakang dengan kepribadian budaya lokal. Realitas diatas adalah masalah yang penting untuk diteliti, karena bagaimanapun kemajuan bangsa, negara serta suatu daerah itu terletak pada generasi mudanya dalam hal ini remaja. Apabila moral generasi mudanya buruk, tentu akan buruk pula yang akan terjadi dimasa mendatang.Melihat fenomena tersebut yang terjadi pada remaja khsusnya, membuat penulis merasa perlu untuk melakukan penelitian ini. Oleh karena itu, akan dilakukan penelitian tentang: Dekadensi Pendidikan Moral Remaja (Studi Kasus di Desa Tembok Rejo Kecamatan Muncar Kabupaten Banyuwangi), dan Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif, dimana ini merupakan jenis penelitian yang berusaha untuk mengembangkan konsep, pemahaman, teori dari kondisi lapangan dan bentuk deskripsi. Penelitian kualitatif sebuah penelitian yang mendeskripsikannya melalui bahasa non- numerik dalam konteks dan paradigma alamiah. Penggunaan paradigma alamiah mengasumsikan bahwa kenyataan empirik terjadi dalam konteks sosio kultural yang saling terkait satu sama lain secara holistik.