Wahyu Hidayat
Bagian Ilmu Penyakit Mulut Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PENENTUAN LAJU ALIR SALIVA PADA PASIEN GERIATRI SEBAGAI PERTIMBANGAN MANAJEMEN KOMPREHENSIF PADA STOMATITIS HERPETIKA Mega Rafika; Indah Suasani Wahyuni; Wahyu Hidayat
B-Dent: Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah Volume 5, Nomor 2, Desember 2018
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (115.542 KB) | DOI: 10.33854/jbd.v5i2.163

Abstract

Latar belakang Laju saliva adalah sekresi saliva yang dinyatakan dalam ml/menit. Pada pasien geriatri dengan riwayat hipertensi dapat menurunkan kuantitas, kualitas dan laju saliva. Kondisi ini dapat meningkatkan terjadinya infeksi rongga mulut seperti stomatitis herpetika.Tujuan Mengukur laju saliva pada pasien geriatri dengan riwayat hipertensi yang didiagnosa stomatitis herpetika, keilitis eksfoliatif dan hiposalivasi sebagai pertimbangan perawatan yang komprehensif. Laporan kasus Seorang wanita usia 63 tahun datang ke klinik karena sariawan selama beberapa tahun dan mengganggu sejak 2 bulan yang lalu. Pemeriksaan ekstraoral berupa bibir kering. Pemeriksaan intraoral menunjukkan oral hygiene buruk, kondisi mukosa oral yang kering dan terdapat ulser multipel. Pemeriksaan laboratorium menunjukkan eosinofil dan monosit di bawah normal, dan IgG anti HSV-1 reaktif. Laju saliva 0,2 ml/menit, dilakukan dengan metode spitting untuk menegakkan diagnosa hiposalivasi. Penatalaksanaan kasus Pasien diberikan vitamin B12, asam folat untuk meningkatkan daya tahan tubuh, Vaseline album untuk melembabkan bibir, chlorhexidine gluconate 0,2%, oral hygiene instruction dan scalling dilakukan untuk memperbaiki oral hygiene serta disarankan nutrisi seimbang dan hidrasi yang memadai sebagai terapi nonfarmakologi. Diskusi Pasien ini memiliki kondisi yang kompleks: geriatri, oral hygiene yang buruk, menggunakan obat antihipertensi, dan juga mengalami stres emosional. Hal ini dapat menyebabkan penurunan kuantitas dan kualitas saliva sebagai pertahanan mukosa mulut. sehingga pasien akan lebih rentan terhadap infeksi HSV-1 dan reaktivasi. Simpulan Laju saliva dapat menjadi pertimbangan dalam tatalaksana stomatitis herpetika pada pasien geriatri dengan hipertensi dan pengobatan anti hipertensinya.