Aknes Yulyanto
Dinas Kesehatan Propinsi Lampung

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PENETAPAN KADAR PROTEIN PADA JANTUNG PISANG KEPOK (Musa acuminata balbisiana colla) YANG DITANAM DI LAMPUNG DENGAN METODE KJELDAHL Aknes Yulyanto; Dessy Hermawan; Rika Yulendasari; Khoidar Amirus
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 8, No 1 (2014)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (139.218 KB) | DOI: 10.33024/hjk.v8i1.89

Abstract

Aedes Aegepty merupakan salah satu vektor penyakit Demam Berdarah yang disebabkan virus dengue. Pengendalian populasi terhadap terhadap vektor(Ae. Aegepty) telah banyak dilakukan diantara dengan menggunakan insektisida baik terhadap dewasa maupun pradewasa. Secara umum hasilnya memang memuaskan, namun  penggunaan insektisida yang terus menerus dapat merangsang timbulnya kekebalan pada Ae. Aegepty. Salah satu alternatif untuk menanggulangi permasalahan ini adalah dengan pengendalian hayati dengan mengunakan Bacillus Thuringiensis Israelensis (Bti) formula cair. Pentingnya penggunaan   Bti dalam formulasi cair tidak menimbulkan efek samping atau keracunan terhadap manusia maupun organisme yang bukan sasaran lainnya. Kejadian ini disebabkan karena daya racunnya yang spesifik terhadap serangga dan mempunyai spektrum yang sempit. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efikasi Bti pada skala lapangan di Kelurahan Tanjung Seneng Kota Bandar Lampung Tahun 2012.Jenis penelitian ini adalah eksperimen dengan rancangan One- Group Pretest-Postest Design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh  Rukun Tetangga (RT) di kelurahan Tanjung Seneng, teknik sampel yang digunakan adalah Cluster Sampling dan sampel sampel yang terpilih adalah RT 07 Lingkungan I. Data hasil penelitian di analisa dengan menggunakan uji Chi Sqaure Mc Nemar.Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan secara bermakna sebelum dan sesudah perlakuan terhadap keberadaan larva ( p-value 24 jam pengamatan = 0,000, minggu pertama = 0,000, dan minggu kedua= 0,000). Sedangkan pada minggu ke 3 sampai minggu ke 7 tidak ada perbedaan secara bermakna sebelum dan sesudah perlakuan( p-value minggu ke3=0,077, minggu ke 4=1,000, minggu ke 5=0,163, minggu ke 6=0,505, dan minggu ke 7=0,494l,). Ini menunjukan bahwa efikasi Bti terhadap keberadaan larva hanya sampai pada minggu ke 2 setelah perlakuan.Bagi peneliti selanjutnya disarankan agar melakukan penelitian lanjutan (Longitudinal Research)untuk mengetahuipada minggu keberapa efikasi Bti cair mempunyai efektifitas yang paling tinggi.