p-Index From 2019 - 2024
0.408
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Bali Dental Journal
I Gusti Agung Sri Pradnyani
Program Studi Sarjana Kedokteran Gigi dan Profesi Dokter Gigi, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Uji daya hambat ekstrak etanol daun kamboja putih (Plumeria acuminata) terhadap pertumbuhan Streptococcus sanguinis secara in-vitro Made Laurentina; I Gusti Agung Sri Pradnyani; Ni Kadek Fiora Rena Pertiwi
Bali Dental Journal Vol. 5 No. 1 (2021): January 2021
Publisher : School of Dentistry Faculty of Medicine Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51559/bdj.v5i1.139

Abstract

Introduction: Streptococcus sanguinis has role to initiate dental plaque formation and contribute the development of caries. Bacterial growth can be inhibited by utilizing herbs such as white frangipani leaves (Plumeria acuminata) which are contained antibacterial compounds, namely saponins, phenols, tannins, steroids, flavonoids, and alkaloids. The aim of this study was to know the inhibitory power of ethanol extract of white frangipani leaf on the growth of Streptococcus sanguinis (in-vitro). Method: A true experimental research has been done using post-test only control group design. White frangipani leaf extract was made by maceration method using 70% ethanol solvent. The number of samples used in this study was 30, which were divided into 3 treatment groups and 2 control groups. Treatment groups were given white frangipani leaf extract with 25%, 50%, and 75% concentrations. Control groups were given 0.2% chlorhexidine as positive control and aquadest as negative control. The inhibitory test method used in this study was disc diffusion method. Result: Phytochemical test results of white frangipani leaf extract showed the presence of saponins, phenols, tannins, steroids, flavonoids, and alkaloids. The inhibitory test results showed the average diameter of the inhibition zone of 25%, 50%, and 75% concentrations were 7.17 mm, 9.17 mm, and 12 mm respectively. The result of Kruskal-Wallis comparative test was p<0.05, it was mean the average diameter of the inhibition zone between the three treatment groups and the two control groups were significantly different. Conclusion: Ethanol extract of white frangipani leaf (Plumeria acuminata) with concentrations of 25%, 50%, and 75% are able to inhibit the growth of Streptococcus sanguinis (in-vitro). Latar Belakang: Streptococcus sanguinis berperan menginisiasi pembentukan plak gigi dan berkontribusi terhadap perkembangan karies. Pertumbuhan bakteri dapat dihambat dengan memanfaatkan bahan alam seperti daun kamboja putih (Plumeria acuminata). Daun kamboja putih diketahui mengandung senyawa antibakteri seperti saponin, fenol, tanin, steroid, flavonoid dan alkaloid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya hambat ekstrak etanol daun kamboja putih terhadap pertumbuhan Streptococcus sanguinis secara in-vitro. Metode: Penelitian true experimental dilakukan dengan post-test only control group design pada bakteri Streptococcus sanguinis. Ekstrak daun kamboja putih dibuat dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 70%. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 30 yang dibagi menjadi 3 kelompok perlakuan dan 2 kelompok kontrol. Kelompok perlakuan diberikan ekstrak etanol daun kamboja putih dengan konsentrasi 25%, 50%, dan 75%. Kelompok kontrol diberikan klorheksidin 0,2% sebagai kontrol positif dan aquades sebagai kontrol negatif. Metode uji daya hambat yang digunakan adalah metode difusi cakram. Hasil: Hasil uji fitokimia ekstrak etanol daun kamboja putih menunjukkan terdapat senyawa saponin, fenol, tanin, steroid, flavonoid dan alkaloid. Hasil uji daya hambat ekstrak etanol daun kamboja putih terhadap pertumbuhan Streptococcus sanguinis menunjukkan rerata diameter zona hambat sebesar 7,17 mm pada konsentrasi 25%, 9,17 mm pada konsentrasi 50%, dan 12 mm pada konsentrasi 75%. Hasil uji komparatif Kruskal-Wallis diperoleh nilai p<0,05 yang menunjukkan rerata diameter zona hambat pada ketiga kelompok perlakuan dan kedua kelompok kontrol memiliki perbedaan yang bermakna. Kesimpulan: Ekstrak etanol daun kamboja putih (Plumeria acuminata) dengan konsentrasi 25%, 50%, dan 75% mampu menghambat pertumbuhan Streptococcus sanguinis secara in-vitro.
Perbandingan efektivitas mengunyah buah bengkuang (Pachyrhizus erosus) dan buah apel manalagi (Malus sylvestris Mill.) terhadap penurunan indeks plak pada anak usia 10-12 tahun di SD Negeri 2 Dauh Puri Ni Nyoman Ayu Noviyanti; I Gusti Agung Dyah Ambarawati; I Gusti Agung Sri Pradnyani
Bali Dental Journal Vol. 5 No. 1 (2021): January 2021
Publisher : School of Dentistry Faculty of Medicine Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51559/bdj.v5i1.140

Abstract

Latar Belakang: Karies gigi merupakan salah satu masalah kesehatan gigi yang disebabkan oleh rendahnya kebersihan rongga mulut sehingga memudahkan terjadinya akumulasi plak gigi. Upaya pencegahan yang dapat dilakukan yaitu dengan mengunyah makanan yang berserat seperti buah bengkuang dan buah apel manalagi. Bengkuang mengandung isoflavon, dan flavonoid sedangkan apel manalagi mengandung cathechin, tannin, dan quercetin yang dapat menghambat aktivitas enzim glucosyltransferase (GTFs) sehingga menghambat pembentukan plak gigi. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan efektivitas mengunyah buah bengkuang dan buah apel manalagi terhadap penurunan indeks plak. Metode: Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan rancangan pre-test and post-test comparative two group design. Sampel sebanyak 58 siswa usia 10-12 tahun di SD Negeri 2 Dauh Puri, secara acak dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok mengunyah buah bengkuang dan kelompok mengunyah buah apel manalagi. Indeks plak diukur dengan indeks plak Turesky-Gillmore-Glickman modification of Quigley-Hein. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa mengunyah buah bengkuang dan apel manalagi efektif dalam menurunkan indeks plak. Analisis independent sample t-test menunjukkan tidak terdapat perbandingan efektivitas yang signifikan antara kelompok mengunyah buah bengkuang dan kelompok mengunyah buah apel manalagi dalam menurunkan indeks plak (p>0,05). Simpulan: Kesimpulan penelitian ini adalah tidak terdapat perbandingan efektivitas yang bermakna antara kelompok mengunyah buah bengkuang dan mengunyah buah apel manalagi. Background: Dental caries is one of the dental health problems caused by the low hygiene of the oral cavity which facilitates the occurrence of dental plaque accumulation. The prevention that can be done is by chewing fibrous foods such as yam fruit and manalagi apples. Yam fruit contains isoflavon and flavonoids, while manalagi apples contain cathechin, tannin, and quercetin which can inhibit the activity of glucosyltransferase (GTFs) which inhibit dental plaque formation. Aim: The purpose of this study was to compare the effectiveness of chewing yam fruit and manalagi apples against decreasing plaque index. Method: This study was an experimental research with pre-test and post-test comparative two group design. The sample were 58 students aged 10-12 years at SD Negeri 2 Dauh Puri and randomly divided into two groups, namely the group chewing yam fruit and the group chewing manalagi apples. The plaque index was measured by plaque index from Turesky-Gillmore-Glickman modification of Quigley-Hein. Result: The result showed that chewing yam fruit and manalagi apples was effective in reducing the plaque index. Independent sample t-test analysis showed that there was no significant comparison of effectiveness between chewing yam fruit and manalagi apples in reducing the plaque index (p>0,005). Conclution: The conclusion of this study was that there was no significant comparison of effectiveness between the group chewing yam fruit and manalagi apples.