Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENENTUAN UMUR SIMPAN ABON IKAN CAKALANG (KATSUWONUS PELAMIS) DI UMKM MAHA KARYA, KABUPATEN PANGANDARAN Sujuliyani Sujuliyani; Niken Dharmayanti; Nofi Sulistiyo Rini; Alfina Salma Lathifa
Buletin Jalanidhitah Sarva Jivitam Vol 3, No 2 (2021): September 2021
Publisher : POLITEKNIK AHLI USAHA PERIKANAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/bjsj.v3i2.10724

Abstract

Pesisir pantai Pangandaran Jawa Barat merupakan salah satu penghasil produk abon ikan cakalang dikarenakan tingginya potensi hasil tangkap ikan cakalang. Salah satu penghasil produk abon ikan cakalang di Pangandaran adalah di UMKM Maha Karya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik mutu, nilai gizi, dan daya awet produk dengan metode ASLT. Penentuan umur simpan abon menggunakan dua perlakuan kemasan alumunium foil dan paper kraft dengan tiga parameter suhu (30oC 40oC, dan 50oC). Mutu abon cakalang pada kemasan alumunium mempunyai karakteristik dengan  memiliki kadar air 5.42%, kadar abu 5.93%, kadar protein 28.42%, kadar lemak 7.98%, cemaran mikroba 2.1x102 koloni/g, dan organoleptik 9.95. Mutu abon cakalang pada kemasan paper kraft adalah kadar air 5.83%, kadar abu 8.39%, kadar protein 27.84%, kadar lemak 7.98%, cemaran mikroba 3.7x102koloni/g, dan organoleptik 9. Hasil parameter mutu didapatkan produk terpilih dari kedua jenis kemasan adalah abon cakalang dengan kemasan alumunium karena memiliki mutu yang lebih tinggi, sehingga penentuan umur simpan dilanjutkan pada produk kemasan alumunium. Dari ketiga parameter yang diteliti diketahui bahwa kadar air menghasilkan energi aktivasi terendah (2275,95 kal/mol). Reaksi penurunan mutu produk abon ikan cakalang mengikuti ordo reaksi 1 dengan persamaan regresi linier y = -1146x + 0,6187. Pada suhu 30°C produk mampu bertahan lebih lama 222 hari/7,4 bulan, sedangkan pada suhu 40°C 196 hari/6,5 bulan dan suhu 50°C selama 175 hari/5,8 bulan. Penggunaan Kemasan alumunium foil direkomendasikan untuk produk abon ikan cakalang dan disimpan disuhu 30°C atau suhu ruang dalam rangka memperpanjang umur simpan produk.;;
PENENTUAN UMUR SIMPAN OTAK-OTAK IKAN UMKM BUNGA MAWAR DENGAN METODE EXTENDED STORAGE STUDIES (ESS) Asriani Asriani; Niken Dharmayanti; Heny Budi Purnamasari; Yudi Prasetyo Handoko; Nofi Sulistiyo Rini; Ilyas Maulana Abdulloh
Buletin Jalanidhitah Sarva Jivitam Vol 2, No 2 (2020): September 2020
Publisher : POLITEKNIK AHLI USAHA PERIKANAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (822.878 KB) | DOI: 10.15578/bjsj.v2i2.10398

Abstract

Otak-otak ikan merupakan salah satu produk diversifikasi hasil perikanan yang sudah lama dikenal dan disukai oleh masyarakat di Indonesia. Otak-otak ikan yang bersifat semi basah biasanya memiliki umur simpan yang singkat sehingga penentuan informasi umur simpan produk menjadi penting. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik mutu bahan baku dan produk akhir, kandungan nilai gizi, serta umur simpan dari otak-otak ikan yang diproduksi UMKM Bunga Mawar dengan metode Extended Storage Studies (ESS). Mutu otak-otak ikan UMKM Bunga Mawar sesuai dengan SNI (7757:2013). Nilai sensori produk otak-otak ikan adalah 9. Kadar air 50,19%, kadar abu 1,22%, Protein 7%, Lemak 2,95%. Karbohidrat 38,64%, ALT 2 x 10 3 Kol/g. E.Coli < 3 APM / 25g, Salmonella Negatif, dan S Staphylococcus aureus 57 kol/g. Nilai gizi otak-otak ikan UMKM Bunga Mawar pertakaran saji 50 g antara lain energi total 100 kkal, energi dari lemak 9 kkal dengan lemak 1 g, protein 7 g, karbohidrat 15 g, persentase AKG berdasarkan kebutuhan umum 2.150 kkal antara lain lemak 2%, protein 7%, karbohidrat 9%. Umur simpan otak-otak ikan UMKM Bunga Mawar yang dibungkus menggunakan plastik PE tanpa divakum pada suhu 5°C adalah 6 hari dan pada suhu 30°C adalah 4 hari.
PERUBAHAN SENSORI IKAN MAS (Cyprinus carpio) DENGAN METODE DEMERIT POINT SCORE SEL AMA PENYIMPANAN SUHU RUANG Medal Lintas Perceka; Farida Ariyani; Heny Budi Purnamasari; Nofi Sulistiyo Rini; Achmad Poernomo; Niken Dharmayanti
Jurnal Kelautan dan Perikanan Terapan (JKPT) Vol 5, No 2 (2022): JKPT Desember 2022
Publisher : Politeknik Ahli Usaha Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jkpt.v5i2.11142

Abstract

Penilaian kesegaran ikan mas secara sensori perlu dilakukan karena penilaian tersebut bersifat mudah dan murah. Penilaian sensori kesegaran ikan mas menggunakan metode Demerit Point Score (DPS) belum pernah dilakukan sebelumnya. Penelitian ini dilakukan dengan cara mengamati perubahan sensori ikan mas (Cyprinus carpio) menggunakan scoresheet DPS baku selama 24 jam penyimpanan suhu ruang dengan interval pengamatan setiap 4 jam sekali. Skor DPS ikan mas mengalami peningkatan seiring dengan lamanya waktu penyimpanan. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa ikan mas masih layak konsumsi pada jam ke-8 penyimpanan suhu ruang dengan skor DPS sebesar 15,5. Ciri-ciri ikan mas pada penyimpanan  jam ke 8 yaitu kenampakan cerah, sisik agak mudah lepas, lendir tipis dan agak keruh, ikan mengalami rigor/kekakuan badan, mata mulai agak berkabut, pupil mata masih terlihat, bentuk mata agak cekung, mata tidak berdarah, warna insang menjadi agak pudar, lendir insang tipis agak keruh serta bau insang menjadi amis, perut belum mengalami diskolorasi, kekakuan masih kencang, kondisi anus masih normal tetapi baunya menjadi amis, stains menjadi agak kusam, darah rongga perut menjadi merah agak gelap, warna daging menjadi agak kusam dan tekstur daging masih padat kenyal.