Skizofrenia paranoid ditegakkan sesuai kriteria diagnosis dari PPDGJ III yaitu dengan memenuhi kriteria skizofrenia dan ditambah dengan gejala halusinasi dan/atau waham yang menonjol. Gangguan ini memiliki dapat mengganggu fungsi kerja dan sosial. Pada kasus ini, pasien perempuan, 30 tahun, diantar keluarganya dengan keluhan gelisah. Awal keluhan dimulai saat 4 tahun yang lalu pasien memilih-milih makanan yang diberikan tetangga yang mana bisa dimakan dan tidak, sering berbicara sendiri, pasien megatakan pernah melihat Dewa Siwa, dan mendengar bunyi tawa. Sejak 15 hari pasien tidak mau makan, mandi, dan hanya menyendiri di kamar. Status Psikiatri didapatkan kesan umum penampilan tidak wajar, kesadaran jernih, afek tumpul, halusinasi visual dan auditorik, bentuk piker autism, arus piker perseverasi da nisi pikiran waham kejar. Early insomnia dan hipobulia, tilikan 1 dengan pans-ec skor 7. Diagnosis disesuaikan dengan PPDGJ III dan ditegakkan skizofrenia paranoid. Terapi yang diberikan adalah pasien rawat inap di IPCU diberikan injeksi kombinasi olanzapine 10mg intramuskuler dengan diazepam 5mg intravena pelan. Rencana terapi berupa risperidone 1x2mg ditambah dengan psikoedukasi, intervensi keluarga, CBT, dan rehabitasi.