Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PRODUKSI BIOETANOL dari BATANG Sorghum bicolor (L.) Moench dengan Saccharomyces cerevisiae dan KONSORSIUM S. cerevisiae-Pichia stipitis Ellina S Pandebesie; Audiananti Meganandi Kartini
Purifikasi Vol 16 No 2 (2016): Jurnal Purifikasi
Publisher : Department of Environmental Engineering-Faculty of Civil, Environmental and Geo Engineering. Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j25983806.v16.i2.43

Abstract

Indonesia merupakan penghasil biomassa lignoselulosa residu pertanian yang cukup melimpah, salah satunya adalah limbah pertanian sorgum yang belum memiliki nilai ekonomis berupa batang Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench). Total gula dalam nira sorgum hampir setara dengan nira tebu. Berdasarkan kandungan total gula yang cukup tinggi tersebut, limbah pertanian sorgum berupa batang sorgum beserta kandungan niranya adalah salah satu potensi sumber bioetanol yang menjanjikan.Penelitian ini dilakukan untuk menentukan konsentrasi substrat optimum dan proses fermentasi batang sorgum dengan menggunakan metode Simultaneous Saccharification and Fermentation (SSF). Pretreatment yang akan digunakan adalah dengan metode fisik dan kimia. Batang sorgum yang telah menjadi bubuk dibuat dalam konsentrasi 25 gram (5%) dan 50 gram (10%), kemudian dilakukan penambahan aquades hingga 500 ml. Substrat diperlakukan dengan pretreatment pencacahan, pengeringan dan penggilingan, kemudian dilakukan penambahan H2SO4 0,25% dan dipanaskan pada suhu 121o C selama 10 menit. Metode hidrolisis pada penelitian ini menggunakan metode hidrolisis enzimatik, yaitu dengan memanfaatkan kapang T. viride dan A. niger. Sampel yang telah ditambahkan T. viride dan A. nigerkemudian ditambahkan S. cerevisiae CC 3012 dan konsorsium S. cerevisiae CC 3012-P. stipitis untuk proses fermentasi. Data yang diperoleh dalam penelitian ini yaitu kadar lignin, selulosa, hemiselulosa, gula reduksi, pH, C, N, P dan bioetanol. Analisis menggunakan Response Surface digunakan untuk mengambil kesimpulan dan mengetahui nilai optimum terhadap berbagai perlakuan substrat yang digunakan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemanfaatan batang sorgum berpotensi rendah sebagai bahan baku bioetanol karena menghasilkan kadar gula reduksi dan etanol yang tergolong rendah. Hasil etanol tertinggi dihasilkan pada substrat 50 gram (10%), yaitu sebesar 2.1% dengan penambahan konsorsium S. cerevisiae CC 3012-P. stipitis 10 % selama 24 jam fermentasi.
ANALISIS PENGARUH ADSORBEN LIMBAH KULIT KOPI PERTANIAN JEMBER PADA PROSES ADSORPSI LOGAM TEMBAGA (Cu) Noven Pramitasari; Yeny Dhokhikah; Yuliana Sukarmawati; Audiananti Meganandi Kartini
Jukung (Jurnal Teknik Lingkungan) Vol 7, No 1 (2021): MARET 2021
Publisher : Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jukung.v7i1.10817

Abstract

Suatu aktivitas industri termasuk industri pertanian dapat menimbulkan dampak, baik dampak positif ataupun negatif. Salah satu dampak negatif yang ditimbulkan dari aktivitas industri adalah permasalahan limbah padat yang dihasilkan. Salah satu limbah padat yang dihasilkan oleh industri pertanian adalah kulit kopi. Penelitian ini merupakan penelitian awal dalam pemanfaatan limbah padat industri pertanian yang ada di Kabupaten Jember sebagai material adsorben untuk menyerap limbah cair yang mengandung logam berat Cu. Limbah padat yang digunakan sebagai adsorben adalah limbah kulit kopi.  Adsorben dari kulit kopi merupakan salah satu material potensial yang dapat dikembangkan dan telah terbukti dapat menyerap logam berat. Terdapat dua tahapan dalam penelitian ini yaitu tahap adsorpsi dan tahap uji Unvariate Two Way Anova menggunakan bantuan software SPSS. Pada tahap adsorpsi, dilakukan proses adsorpsi dengan waktu kontak 30, 60, dan 90 menit, dan kecepatan pengadukan 100, 200, dan 300 RPM. Pada tahap uji Unvariate Two Way Anova, data yang dihasilkan terlebih dahulu harus memenuhi uji prasyarat sebagai data terlebih dahulu diuji dengan uji normalitas dan homogenitas data. Uji normalitas menggunakan uji Kolmogorov Smirnov sedangkan uji homogenitas menggunakan levene test. Setelah itu kemudian dilanjutkan dengan uji Unvariate Two Way Anova dan uji pos hoc. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis proses adsorpsi logam tembaga (Cu) menggunakan adsorben dari limbah kulit kopi, dan menganalisis pengaruh waktu kontak dan kecepatan pengadukan pada proses adsorpsi. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa (1) proses adsorpsi logam tembaga (Cu) menggunakan adserben yang terbuat dari limbah kulit kopi terbukti dapat menurunkan konsentrasi Cu, dan (2) terdapat pengaruh yang signifikan pada semua variabel waktu kontak dan kecepatan pengadukan kecuali antara kecepatan pengadukan 100 RPM dan 300 RPM. Kata kunci: Adsorben, adsorpsi, anova, Cu, kopi. The industrial activity including the agricultural industry can have an impact, both positive and negative impacts. One of the negative impacts caused by industrial activities is the problem of solid waste produced. One of the solid wastes produced by the agricultural industry is coffee skin. This research is an initial study in the utilization of agricultural industrial solid waste in Jember Regency as an adsorbent material to absorb liquid waste containing heavy metals Cu. Solid waste that is used as an adsorbent is coffee skin waste. Coffee skin adsorbent is one of the potential materials that can be developed and has been proven to absorb heavy metals. There are two steps in this research, namely the adsorption stage and the Unvariate Two Way Anova test using SPSS. In the adsorption stage, the adsorption process is carried out with contact times of 30, 60 and 90 minutes, and stirring speeds of 100, 200, and 300 RPM. In the Unvariate Two Way Anova test, the data generated must first fulfill the prerequisite test as the data is first tested by normality and homogeneity test. The normality test uses the Kolmogorov Smirnov while the homogeneity test uses the levene test. After that, it was followed by the Unvariate Two Way Anova test and the post hoc test. This study aims to analyze Cu adsorption process using adsorbents from coffee skin waste, and analyze the effect of contact time and stirring speed on the adsorption process. Based on the results of research and discussion, it can be concluded that (1) Cu adsorption process using adserbens made from coffee skin waste has been proven to reduce Cu concentration, and (2) there is a significant effect on all contact time variables and stirring speeds except between stirring speed of 100 RPM and 300 RPM. Keywords: Adsorbent, adsorption, anova, coffee, Cu.
EFISIENSI PENYISIHAN KADAR BOD PADA LIMBAH CAIR TAHU MENGGUNAKAN TANAMAN BAMBU AIR DENGAN SISTEM SUB SURFACE FLOW CONSTRUCTED WETLAND Alfiani Nur Kholisah; Noven Pramitasari; Audiananti Meganandi Kartini
Envirotek : Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan Vol 14 No 1 (2022): Envirotek : Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan
Publisher : Program Studi Teknik Lingkungan, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (304.441 KB) | DOI: 10.33005/envirotek.v14i1.188

Abstract

The tofu industry in Indonesia is growing very rapidly due to the high public demand for tofu.. Most of the tofu industries in Indonesia are household-scale industries that are not equipped with waste treatment so that processing is needed, one of which is Phyto-treatment. In this research, tofu wastewater treatment is carried out using a water bamboo plant (Equisetum hyemale) through a sub-surface flow constructed wetland system. This study aims to eliminate the levels of organic pollutants in the tofu wastewater which can be seen from the levels of BOD (biological oxygen demand) and to determine the effect of the number of plants and the type of media on the BOD levels. The test was Phyto-treatment carried out for 20 days with a residence time of BOD testing on days 5, 10, 15, and 20. Based on the results of the study, the efficiency of removing BOD levels on day 20 in the X1Y1, X2Y1, X1Y2, and X2Y2 reactors was 40.93%, 79.10%, 26.53%, and 53.61%, respectively. The efficiency of removal of the highest BOD levels was found in the X2Y1 Reaktor. Meanwhile, based on the results of statistical tests using two-way ANOVA, it can be concluded that the number of plants and the type of media had a significant effect on the BOD levels
EVALUASI PENGELOLAAN LIMBAH B3 PADA INDUSTRI AIR MINUM DALAM KEMASAN (AMDK) DI PT.X Bagas Dwiky Hardiyanto; Audiananti Meganandi Kartini; Noven Pramitasari
Jukung (Jurnal Teknik Lingkungan) Vol 8, No 2 (2022): SEPTEMBER 2022
Publisher : Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jukung.v8i2.14913

Abstract

ABSTRAKPT X merupakan salah satu industri air minum dalam kemasan (AMDK) yang pada proses produksinya menghasilkan limbah B3. Berdasarkan karakteristik dan sifat limbah B3, maka limbah B3 memerlukan pengelolaan yang baik sesuai dengan peraturan yang berlaku. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi eksisting pengelolaan limbah B3, mengevaluasi pengelolaan limbah B3, menganalisis kinerja sistem pengelolaan limbah B3, dan memberikan rekomendasi perbaikan terhadap sistem pengelolaan limbah B3 sesuai dengan peraturan yang berlaku. Evaluasi dilakukan untuk membandingkan kondisi eksisting pengelolaan limbah B3 dengan metode skoring skala Guttman. Penilaian kinerja pengelolaan limbah B3 dilakukan berdasarkan format neraca limbah B3. Hasil evaluasi dengan skala Guttman menunjukan persentase kesesuain pengelolaan limbah B3 sebesar 34% dengan kategori “Buruk” dan penilaian pada neraca limbah B3 telah melaksaanakan ketaatan pengelolaan sebesar 93%. Berdasarkan penilaian tersebut, maka PT X harus melakukan upaya perbaikan pengelolaan limbah B3 sesuai dengan peraturan yang berlaku.Kata Kunci: Evaluasi, Limbah B3, Neraca limbah B3, PT X, Skala Guttman.                                                                ABSTRACTPT X is a bottled drinking water (AMDK) industry which in its production process produces hazardous and toxic waste. Based on the characteristics and nature of hazardous and toxic waste, waste requires good management in accordance with applicable regulations. This study aims to determine the existing condition of hazardous and toxic waste management, evaluate hazardous and toxic waste management, analyze the performance of the hazardous and toxic waste management system, and provide recommendations for improvements to the hazardous and toxic waste management system in accordance with applicable regulations. The evaluation was conducted to compare the existing condition of hazardous and toxic waste management with the Guttman scale scoring method. hazardous and toxic waste management performance assessment is carried out based on the hazardous and toxic waste balance format. The results of the evaluation with the Guttman scale show the percentage of hazardous and toxic waste management compliance is 34% with the "poor" category and the assessment on the hazardous and toxic waste balance has implemented management compliance of 93%. Based on this assessment, PT X must make efforts to improve hazardous and toxic waste management in accordance with applicable regulations. Keywords: Balance, Guttman Scale, Hazardous and Toxic Waste, PT X.
PENGARUH AERASI TERHADAP PENURUNAN KADAR COD LIMBAH CAIR LAUNDRY PADA PROSES FITOTREATMENT MENGGUNAKAN TANAMAN ECENG GONDOK (EICHHORNIA CRASSIPES) M. Faizal Rahmawan; Noven Pramitasari; Audiananti Meganandi Kartini
Jurnal Sains & Teknologi Lingkungan Vol. 15 No. 1 (2023): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN
Publisher : Teknik Lingkungan Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Layanan cuci pakaian ataupun lebih dikenal dengan laundry disaat ini tumbuh dimana-mana, paling utama di wilayah pemukiman. Limbah cair yang dihasilkan mengandung zat pencemar yang dapat dilihat dari parameter pencemar misalnya kadar Chemical Oxygen Demand (COD). Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji efektivitas jenis pengolahan dengan lama waktu tinggal dalam menurunkan kadar COD limbah cair laundry, serta pengaruh jenis pengolahan dan waktu tinggal terhadap kadar COD. Jenis pengolahan yang digunakan adalah aerasi, fitotreatment dan kombinasi fito-aerasi dengan menggunakan reaktor batch. Tahap penelitian yang dilakukan dimulai dari penelitian pendahuluan, aklimatisasi tanaman eceng gondok, range finding test, pengolahan limbah cair laundry, dan analisis statistik menggunakan regresi linier. Hasil penelitian menunjukkan efisiensi penyisihan COD pada reaktor aerasi, fitotreatment, dan fito-aerasi masing-masing sebesar 60,74%, 24,65%, dan 79,46%. Efisiensi penyisihan paling besar terjadi di reaktor fito-aerasi.  Hal ini karena proses aerasi dapat meningkatkan kandungan dissolved oxygen di limbah laundry lebih besar. Kandungan dissolved oxygen ini digunakan oleh mikroorganisme yang ada di akar tanaman eceng gondok untuk membatu proses degradasi polutan organik limbah cair laundry. Adapun hasil analisis statistik dapat disimpulkan bahwa jenis pengolahan dan waktu tinggal berpengaruh signifinkan terhadap kadar COD. Kata kunci: Aerasi, COD, Fitotreatment, Laundry, Limbah
Pengembangan Jaringan Distribusi Air Minum di Bagian Selatan Kabupaten Banyuwangi Noverta Astri Trisnanta; Ririn Endah Badrian; Audiananti Meganandi Kartini; Yeny Dhokhikah
Dampak Vol 20, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/dampak.20.2.74-82.2023

Abstract

The Tegaldlimo branch of Banyuwangi water supply company serves 3 villages and 28 villages in the southern part of Banyuwangi district are not yet served by piped networks. This study aims to analyze the development of piped distribution networks in the short-term, medium-term term, and long-term Southern Banyuwangi Regency. The geometry method was carried out for population projection in 2042 that applied as the basis of average water demand. The calculation of water demand was simulated using EPANET 2.2, with maps of distribution pipelines to illustrate the hydraulic simulation of pipelines. The development of drinking water distribution networks in The Southern Banyuwangi Regency was divided into four stages according to the priority, namely Siliragung, Pesanggaran, Bangorejo, and Purwoharjo district. The development of the drinking pipeline network was carried out by using HDPE in diameters of 200, 180, 160, 140, 125, 110, 90, 75, and 63 mm and pump type of Grundfos UPS Series 200 with a maximum head of 18 m and a maximum flow of 70 cubic meter per hour. Keywords: development, SPAM, PUDAM  ABSTRAK PDAM Banyuwangi cabang Tegaldlimo melayani 3 desa dan 28 desa di Kabupaten Banyuwangi bagian selatan belum terlayani jaringan perpipaan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perkembangan jaringan distribusi perpipaan dalam jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang di Kabupaten Banyuwangi Bagian Selatan. Metode geometri dilakukan untuk proyeksi penduduk tahun 2042 yang digunakan sebagai dasar kebutuhan air rata-rata. Perhitungan kebutuhan air disimulasikan menggunakan EPANET 2.2, dengan peta jaringan pipa distribusi untuk menggambarkan simulasi hidrolik jaringan pipa. Pembangunan jaringan distribusi air minum di Kabupaten Banyuwangi Selatan dibagi menjadi empat tahap sesuai prioritasnya, yaitu Kecamatan Siliragung, Pesanggaran, Bangorejo, dan Purwoharjo. Pengembangan jaringan pipa minum dilakukan dengan menggunakan HDPE diameter 200, 180, 160, 140, 125, 110, 90, 75 dan 63 mm dan pompa tipe Grundfos UPS Series 200 dengan head maksimum 18 m dan aliran maksimum 70 meter kubik per jam. Kata kunci: pengembangan, SPAM, PUDAM      
Dosis Koagulan Optimum pada Proses Koagulasi Flokulasi Menggunakan Koagulan Serbuk Biji Hanjeli dalam Menurunkan Kekeruhan Melinda Febrianti; Noven Pramitasari; Audiananti Meganandi Kartini
Dampak Vol 20, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/dampak.20.1.1-7.2023

Abstract

One of the methods in post-disaster water treatment is coagulation-flocculation. Hanjeli seeds are a natural coagulant material that can be used. This study was conducted to determine the effect of the dose of hanjeli seed powder coagulants and pH in reducing turbidity in the coagulation-flocculation process in water. Initial turbidity (50 and 75 NTU) and pH of artificial raw water (8,9), the number of water samples is 200 ml, the coagulation speed is 50 rpm for 90 seconds, and the flocculation is 50 rpm for 25 minutes, and the deposition is 60 minutes. Influence analysis is using R Studio software. The method in the process of making natural coagulants from Hanjeli seeds is Sun Drying, and it is sifted with 80 mesh. The coagulant of hanjeli seed powder can reduce turbidity in water with the highest elimination efficiency value of 96%, whose final turbidity value is 3.74 NTU. The optimum dose is obtained at 300 ppm, while the optimum pH is 4. Keywords: coagulation, dose, flocculation, hanjeli, turbidity  ABSTRAK Salah satu metode dalam pengolahan air pascabencana adalah koagulasi flokulasi. Biji Hanjeli merupakan bahan koagulan alami yang dapat digunakan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh dosis koagulan serbuk biji hanjeli dan pH dalam menurunkan kekeruhan pada proses koagulasi-flokulasi dalam air. Kekeruhan awal (50 dan 75 NTU) dan pH air baku buatan (8,9), jumlah sampel air 200 ml, kecepatan koagulasi 50 rpm selama 90 detik, dan flokulasi 50 rpm selama 25 menit, dan pengendapan adalah 60 menit. Analisis pengaruh menggunakan software R Studio. Metode dalam proses pembuatan koagulan alami dari biji Hanjeli ini adalah Sun Drying, dan diayak dengan ukuran 80 mesh. Koagulan bubuk biji hanjeli dapat menurunkan kekeruhan pada air dengan nilai efisiensi penyisihan tertinggi sebesar 96%, dengan nilai kekeruhan akhir sebesar 3,74 NTU. Dosis optimum diperoleh pada 300 ppm, sedangkan pH optimum adalah 4. Kata kunci: koagulasi, dosis, flokulasi, hanjeli, kekeruhan      
EFISIENSI PENYISIHAN KADAR BOD PADA LIMBAH CAIR TAHU MENGGUNAKAN TANAMAN BAMBU AIR DENGAN SISTEM SUB SURFACE FLOW CONSTRUCTED WETLAND Noven Pramitasari; Alfiani Nur Kholisah; Audiananti Meganandi Kartini
Envirotek : Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan Vol. 14 No. 1 (2022): Envirotek: Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/envirotek.v14i1.188

Abstract

Industri tahu di Indonesia berkembang sangat pesat dikarenakan tingginya permintaan masyarakat terhadap tahu. Tingginya permintaan terhadap tahu tersebut berbanding lurus dengan meningkatnya produksi tahu yang mengakibatkan banyaknya limbah yang dihasilkan. Sebagian besar industri tahu di Indonesia adalah industri skala rumah tangga yang tidak dilengkapi pengolahan limbah sehingga diperlukan pengolahan, salah satunya dengan phyto-treatment. Pada penelitian ini pengolahan limbah cair tahu dilakukan dengan menggunakan tanaman bambu air (Equisetum hyemale) melalui sistem sub surface flow constructed wetland. Penelitian ini bertujuan untuk menyisihkan kadar pencemar organik pada limbah cair tahu yang dapat dilihat dari kadar BOD (biological oxygen deman), serta mengetahui pengaruh jumlah tanaman dan jenis media terhadap kadar BOD. Adapun variabel bebas pada penelitian ini yaitu jumlah tanaman dan jenis media. Penelitian pendahuluan yang dilakukan adalah aklimatisasi, pretreatment dan range finding test. Phyto-treatment dilakukan selama 20 hari dengan waktu tinggal pengujian BOD pada hari ke 5, 10, 15 dan 20. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan efisiensi penyisihan kadar BOD pada hari ke 20 di Reaktor X1Y1, X2Y1, X1Y2, dan X2Y2 masing-masing sebesar 40,93%, 79,10%, 26,53%, dan 53,61%. Efisiensi penyisian kadar BOD paling besar terdapat pada Reaktor X2Y1 yaitu menggunakan 70 batang tanaman dan jenis media tanah dan kerikil. Adapun berdasarkan hasil uji statistik menggunakan anova dua arah dapat disimpulkan bahwa jumlah tanaman dan jenis media berpengaruh signifikan terhadap kadar BOD.