Silvia Fatmah Nurusshobah
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PERAN PEKERJA SOSIAL DALAM PENDAMPINGAN ANAK BERHADAPAN DENGAN HUKUM (ABH) SELAMA MASA COVID-19 Silvia Fatmah Nurusshobah
Jurnal Ilmiah Rehabilitasi Sosial (Rehsos) Vol 4 No 1 (2022): REHSOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini meneliti tentang peran pekerja sosial dalam pendampingan anak yang berhadapan dengan hukum (ABH) selama masa Covid-19 di Kabupaten Bekasi. Melalui pendekatan kualitatif deskriptif, penelitian ini menggambarkan peran pekerja sosial beserta faktor pendukung dan penghambatnya. Adapun peran tersebut antara lain mendampingi ABH dengan konsultasi sosial dan mengembalikan kepercayaan ABH, pendampingan dan advokasi sosial hingga kasus dapat ditangani, menjadi sahabat ABH dengan mendengarkan pendapat ABH dan menciptakan suasana kondusif, membuat dan menyampaikan laporan sosial, dan memberikan pertimbangan kepada aparat penegak hukum. Pekerja sosial berperan sebagai advokat, motivator, enabler, dan educator. Faktor pendukung peran peksos yaitu faktor pribadi pekerja sosial yang memiliki kemauan menolong yang besar, dukungan materiil berupa gaji, dukungan kerjasama dari stakeholder, dan adanya jaringan komunikasi yang kuat dan terjaga di antara pekerja sosial dan stakeholder. Faktor penghambat peran peksos yaitu pembatasan akses jalan dan trasportasi selama masa Covid-19, sulitnya proses pendampingan ABH melakui daring/online, wilayah jangkauan kerja yang luas sedangkan waktu dan SDM terbatas, dan kurang tersedianya Alat Pelindung Diri (APD) bagi pekerja sosial untuk mencegah penyebaran Covid-19. Disarankan perlu dibuatkan surat tugas untuk pekerja sosial selama bertugas dalam pendampingan ABH, perlunya pelibatan pekerja sosial di luar sakti peksos, perlunya pelatihan tentang teknik dalam pendampingan secara daring, dan fasilitasi APD bagi pekerja sosial selama berperan dalam pendampingan ABH.
PENERIMAAN DIRI ORANG DENGAN HIV/AIDS DI BALAI REHABILITASI SOSIAL ODH “BAHAGIA” MEDAN Eldwin Sovian Mendrofa; Uke Hani Rasalwati; Silvia Fatmah Nurusshobah
Jurnal Ilmiah Rehabilitasi Sosial (Rehsos) Vol 3 No 02 (2021): REHSOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (516.338 KB) | DOI: 10.31595/rehsos.v3i02.447

Abstract

Penelitian ini berisi mengenai gambaran tentang Penerimaan Diri Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) di Balai Rehabilitasi Sosial ODH “Bahagia” Medan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerimaan diri ODHA meliputi aspek ketidakterikatan (nonattachment), tidak menghindar (nonavoidance), tidak menghakimi (nonjudgment), toleransi (tolerance), dan kesediaan (willingness) dalam melakukan aktivitas. Peneliti menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Informan dalam penelitian ditentukan secara purposive sampling berjumlah 5 (lima) orang terdiri dari 3 (tiga) orang dengan HIV/AIDS, 1 (satu) orang Pendamping Sosial, dan 1 (satu) orang Pekerja Sosial. Teknik pengumpulan data wawancara mendalam, observasi dan studi dokumentasi. Hasil penelitian dari aspek ketidakterikatan menunjukkan bahwa ODHA tidak terikat dengan masa lalunya dan menerima kondisi yang dialaminya saat ini. Aspek tidak menghindar menunjukan bahwa ODHA masih menarik diri dengan lingkungan karena adanya rasa malu. Aspek tidak menghakimi menunjukkan bahwa ODHA menilai situasi yang dialami sebagai pembelajaran baginya. Aspek Toleransi menunjukkan bahwa ODHA dapat mengendalikan emosinya. Aspek kesediaan menunjukkan bahwa ODHA bersedia untuk melaksanakan berbagai kegiatan. Berdasarkan hal tersebut untuk meningkatkan penerimaan diri ODHA peneliti merekomendasikan program peningkatan penerimaan diri ODHA melalui dukungan keluarga yang bertujuan meningkatkan kesadaran keluarga tentang pentingnya dukungan kepada ODHA, dan meningkatkan kesadaran ODHA tentang pentingnya interaksi dengan lingkungan sosialnya.
KONVENSI HAK ANAK DAN IMPLEMENTASINYA DI INDONESIA Silvia Fatmah Nurusshobah
Jurnal Ilmiah Kebijakan dan Pelayanan Pekerjaan Sosial (Biyan) Vol 1 No 2 (2019): BIYAN
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (867.942 KB) | DOI: 10.31595/biyan.v1i2.211

Abstract

Konvensi Hak Anak (KHA) adalah perjanjian internasional bagi setiap negara yang meratifikasinya untuk memastikan terpenuhinya hak anak dan perlindungan khusus di negaranya. Indonesia telah meratifikasi KHA melalui Keppres Nomor 36 Tahun 1990. Melalui ratifikasi tersebut, Indonesia memiliki kewajiban untuk melaksanakan setiap pemenuhan hak anak di Indonesia dan memberikan perlindungan bagi anak yang memerlukan perlindungan khusus. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif yang menggambarkan bagaimana pencapaian Indonesia dalam mengimplementasikan KHA melalui program-program pemerintah. Penelitian ini menggunakan teknik studi literatur sebagai pengumpulan data yang bersumber dari data sekunder. Hasil dari penelitian ini menggambarkan Indonesia memiliki beberapa program yang menjawab pemenuhan hak anak dan perlindungan antara lain melalui Kementerian Sosial (Program Keluarga Harapan, Program Rehabilitasi Sosial Anak), Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Puskesmas Ramah Anak, Sekolah Ramah Anak, PATBM, Kampung Anak Sejahtera). Penelitian hanya mengupas dari beberapa program terkait, namun masih banyak porgram pemerintah lainnya yang peduli terhadap pemenuhan hak anak dan perlindungan bagi mereka. Data yang dihasilkan dalam penelitian ini diharapkan dapat menambah keragaman informasi data bagi penelitian-penelitian selanjutnya.