Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

SOSIALISASI HYPNOBIRTHING THERAPY PADA PASIEN IBU HAMIL DALAM MENGHADAPI PERSALINAN DI KLINIK BERSALIN MARGARETHA MEDAN Nurcahaya Nainggolan; Hilda Yani Karo Karo; Marta Imelda Br Sianturi
Jurnal Abdimas Mutiara Vol. 2 No. 1 (2021): JURNAL ABDIMAS MUTIARA
Publisher : Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Persalinan sendiri merupakan sebuah proses alami dan sudah menjadi kodrat bagi seorang perempuan untuk menjalaninya. Lancar tidaknya proses persalinan tersebut banyak tergantung pada kondisi biologis ibu hamil, namun juga tidak dapat dipungkiri bahwa hampir tidak ada tingkah laku manusia (terutama yang disadari) dan proses biologisnya yang tidak dipengaruhi oleh proses psikis dan dengan kata lain, bahwa pada seluruh proses persalinan, pengaruh-pengaruh psikis dapat menghambat ataupun mempercepat kelahiran bayi. Dalam mengatasi penyebab masalah tersebut diperlukan pendekatan yang berkualitas yang di mulai sejak perencanaan kehamilan, selama masa kehamilan dan masa persalinan. Tindakan untuk menghindari atau mengurangi kecemasan tersebut, salah satunya dengan hypnobirthing therapy. Hypnobirthing merupakan kombinasi antara proses kelahiran alami dengan hipnosis untuk membangun persepsi positif dan rasa percaya diri serta menurunkan ketakutan, kecemasan, tegang dan panik sebelum, selama dan setelah persalinan. sosialisasi hypnobirthing therapy diberikan kepada pasien ibu hamil di Klinik Bersalin Margaretha Medan yang berjumlah 27 orang. Hasil kegiatan ini yaitu seluruh peserta memperoleh pembelajaran dan pengalaman yang menyenangkan tentang sosialisasi hypnobirthing therapy dimana sebelumnya para peserta belum memahamai dengan baik tentang sosialisasi hypnobirthing therapy secara teori maupun praktik. Setelah mengikuti sosialisasi hypnobirthing therapy para peserta mampu memahami tentang menghadapi persalinan yang baik dan benar.
SOSIALISASI PENGUATAN LITERASI RESIKO INFEKSI TORCH PADA IBU HAMIL DI KLINIK HARAPAN BUNDA 2 MEDAN Nurcahaya Nainggolan; Hilda Yani Karo Karo; Marta Imelda Br Sianturi
Jurnal Abdimas Mutiara Vol. 3 No. 1 (2022): JURNAL ABDIMAS MUTIARA (In Press)
Publisher : Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Infeksi TORCH (Toxoplasma, Other Disease, Rubella, Cytomegalovirus dan Herpe Simplexs Virus) merupakan beberapa jenis infeksi yang bisa dialami oleh wanita yang akan ataupun sedang hamil. Infeksi ini dapat menyebabkan cacat bayi akibat adanya penularan dari ibu ke bayi pada saat hamil. Sosialisasi Penguatan Literasi Resiko Infeksi TORCH Pada Ibu Hamil diikuti oleh pasien ibu hamil sebanyak 22 orang. Hasil kegiatan ini yaitu memberikan dampak yang positif bagi para ibu hamil dalam menghadapi persalinan. Dimana peserta memperoleh pembelajaran dan pengalaman yang menyenangkan tentang sosialisasi resiko infeksi TORCH pada masa kehamilan. Dimana sebelumnya para peserta belum memahamai dengan baik tentang sosialisasi resiko infeksi TORCH pada masa kehamilan secara teori maupun praktik. Setelah mengikuti sosialisasi resiko infeksi TORCH pada masa kehamilan para peserta mampu memahami tentang menghadapi persalinan yang baik dan benar.
Edukasi Pemberian ASI Ekslusif Pada Bayi Dibawah Usia 6 Bulan di Puskesmas Batang Beruh Sidikalang Nurcahaya Nainggolan; Marta Imelda Br Sianturi; Desy Lustiyani Rajagukguk
Jurnal Abdimas Mutiara Vol. 4 No. 2 (2023): JURNAL ABDIMAS MUTIARA
Publisher : Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilaksanakan bertujuan untuk meningkatkan pemahaman tentang pemberian ASI eksklusif pada bayi dibawah 6 bulan. Permasalahan yang dihadapi adalah faktor-faktor yang menyebabkan ibu memberikan MP- ASI dini yaitu pengetahuan ibu yang kurang contohnya bayi yang terus menangis dianggap bayinya lapar dan tidak cukup hanya diberikan ASI saja. Selain itu masalah sosial budaya menyangkut masalah kebiasaan yang berkembang di masyarakat seperti pemberian pisang dan bubur yang di buat sendiri pada bayi sebelum berumur enam bulan disebabkan ASI ibu dianggap tidak mencukupi kebutuhan makanan bayi. Selain itu adanya hubungan antara pengetahuan dengan sikap ibu terhadap pemberian MP-ASI dini. Hal tersebut menunjukkan bahwa pengetahuan ibu yang kurang sangat mendukung sikap ibu dalam pemberian MP-ASI dini pada bayinya. Hasil dari kegiatan sosialisasi ini ialah disaat pra sosialisasi 93% menyatakan belum mengetahui dan memahami dengan baik tentang pemberian ASI ekslusif pada bayi dibawah usia 6 bulan. Sedangkan 7% lainnya menyatakan mengerti pemberian ASI ekslusif pada bayi dibawah usia 6 bulan karena sudah pernah melahirkan sebelumnya. Selanjutnya pasca sosialisasi 100% ibu nifas yang dirawat di Puskesmas Batang Beruh mengetahui dan memahami dengan baik tentang pemberian ASI ekslusif pada bayi dibawah usia 6 bulan. Peserta mulai memaknai pentingnya pengetahuan tentang pemberian ASI ekslusif pada bayi dibawah usia 6 bulan dengan baik.
Pendampingan Pembuatan MPASI Pada Bayi Sebagai Upaya Pencegahan Stunting di Puskesmas Batang Beruh Sidikalang Nurcahaya Nainggolan; Marta Imelda Br. Sianturi; Hilda Yani Karo Karo
Jurnal Abdimas Mutiara Vol. 5 No. 1 (2024): JURNAL ABDIMAS MUTIARA
Publisher : Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilaksanakan bertujuan untuk memberikan pendampingan pembuatan MPASI pada bayi sebagai salah satu upaya pencegahan stunting pada bayi/anak. Permasalahan yang dihadapi adalah banyak ibu bayi yang belum mengetahui bagaimana pembuatan MPASI yang baik dan benar yang disesuiakn dengan asupan gizi yang dibutuhkan anak di masa Golden Age. Hasil dari kegiatan ini adalah dimana para ibu bayi mengetahui dan memahami dengan baik tentang pembuatan MPASI baik secara teoritis maupun praktis. Sehingga ibu-ibu yang memiliki bayi dan balita dapat memahami MPASI dan bisa menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. Kedepannya, hal ini diharapkan dapat membantu meningkatkan pengetahuan ibu-ibu yang memiliki bayi balita dalam menyiapkan MPASI sehingga ibu-ibu di Indonesia dapat berperan dalam menurunkan angka kejadian stunting.
Penyuluhan Bantuan Hidup Dasar (BHD) dengan Resusitasi Jantung Paru (RJP) pada Masyarakat Di Puskesmas Tuntungan Medan Elvipson Sinaga; Rahmat Ali Putra Harahap; Khairunnisa Batubara; Marta Imelda Br. Sianturi
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 1 (2024): Volume 7 No 1 2024
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i1.12586

Abstract

ABSTRAK Kondisi henti jantung dan henti napas bisa terjadi tiba-tiba dan ini bukanlah sesuatu yang diinginkan dan dapat terjadi dimanapun dan kapan saja. Oleh karena itu, masyarakat sudah seharusnya mampu melakukan tindakan bantuan hidup dasar (BHD) melalui tata laksana tindakan resusitasi jantung paru (RJP). Penatalaksanan tindakan RJP merupakan upaya pertolongan awal, juga berguna untuk mempertahankan aliran darah ke otak, jantung dan seluruh tubuh sehingga diharapkan masyarakat menjadi penyelamat pertama bagi korban yang mengalami kondisi henti jantung dan nafas disekitar kita. Tujuan pengabdian ini adalah masyarakat dapat mengetahui dan melakukan tindakantata laksana BHD dan RJP pada pengunjung dan pasien di Puskesmas Tuntungan Medan. Metode yang digunakan dengan ceramah, diskusi, praktek dan pembagian leaflet mengenai materi BHD dengan RJP yang dilakukan melalui 3 tahapan yaitu tahap persiapan, pelaksanaan dan evaluasi dengan jumlah peserta sebanyak 30 orang. Hasil yang didapatkan pada kegiatan penyuluhan yaitu peserta mampu memahami materi yang disampaikan dibuktikan dengan respon peserta penyuluhan sangat antusias dalam memperhatikan, memahami dan memperagakan tindakan. Penyuluhan terkait penatalaksanaan BHD untuk masyarakat menjadi pengubah cara pandang masyarakat tentang pentingnya memahami danmelaksanakan tindakan BHD dalam upaya mempertahankan dan menyelamatan kehidupan orang disekitar kita. Kata Kunci: Bantuan Hidup Dasar, Henti Jantung, Penyuluhan  ABSTRACT Cardiac arrest and respiratory arrest can occur suddenly and this is not something that is desired and can occur anywhere and anytime. Therefore, the community should be able to perform basic life support (BHD) through the management of cardiopulmonary resuscitation (CPR). CPR action management is an early aid effort, also useful for maintaining blood flow to the brain, heart and the whole body so that it is hoped that the community will become the first savior for victims who experience cardiac arrest and breathing conditions around us. The purpose of this service is that the community can know and perform BHD and CPR management actions on visitors and patients at Puskesmas Tuntungan Medan. The method used was lecture, discussion, practice and distribution of leaflets regarding BHD material with CPR which was carried out through 3 stages, namely the preparation, implementation and evaluation stages with a total of 30 participants. The results obtained in counseling activities are that participants are able to understand the material presented as evidenced by the response of counseling participants who are very enthusiastic in paying attention, understanding and demonstrating actions. Counseling related to BHD management for the community is a change in the community's perspective on the importance of understanding and implementing BHD actions in an effort to maintain and save the lives of people around us. Keywords:  Basic Life Support, Cardiac arrest, Counseling
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN IMUNISASI LANJUTAN PENTAVALEN PADA ANAK USIA 18 BULAN DI DESA TANJUNG SELAMAT Marta Imelda Br Sianturi
JOURNAL HEALTH OF EDUCATION Vol 4 No 1 (2024): APRIL
Publisher : Universitas Audi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62611/jhe.v4i1.58

Abstract

Imunisasi pentavalen (DPT-HB-Hib) merupakan kombinasi dari vaksin DPT, HB, dan Hib. Vaksin DPT untuk mengurangi risiko penyakit difteri, pertusis (batuk 100 hari) dan tetanus, vaksin HB untuk mengurangi risiko penyakit hepatitis B dan vaksin Hib mengurangi risiko penyakit seperti meningitis dan arthritis. Pada imunisasi DPT, akan lebih efektif bila diberikan 3 kali dan tambahan pada usia 18 bulan untuk meningatkan titer antibodi pada anak-anak. Pemberian imunisasi lanjutan pentavalen di Desa Tanjung Selamat masih kurang. Kurangnya imunisasi lanjutan pentavalen di Desa Tanjung Selamat terkait dengan pengetahuan ibu. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan pengetahuan ibu dengan pemberian imunisasi lanjutan pentavalen pada anak usia 18 bulan di Desa Tanjung Selamat. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian survei analitik dengan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang memiliki anak usia 2 (dua) tahun di Desa Tanjung Selamat yang berjumlah 84 orang dan mempergunakan total sampel (total sampling) sebanyak 84 orang. Pengumpulan data dengan data primer dan sekunder dan dianalisis dengan uji statistik chi Square dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan ibu tentang imunisasi lanjutan pentavalen pada anak usia 18 bulan di Desa Tanjung Selamat dengan pengetahuan baik sebesar 59,5%, pemberian imunisasi lanjutan pentavalen pada anak usia 18 bulan di Desa Tanjung Selamat sebesar 65,5% dan terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu dengan pemberian imunisasi lanjutan pentavalen pada anak usia 18 bulan di Desa Tanjung Selamat. Disarankan kepada ibu di Desa Tanjung Selamat perlu meningkatkan pengetahuan tentang pemberian imunisasi lanjutan pentavalen dengan mengikuti penyuluhan yang diadakan petugas kesehatan dan mencari informasi tentang imunisasi lanjutan pentavalen dan kepada tenaga kesehatan di Desa Tanjung Selamat perlu meningkatkan pemahaman ibu tentang pemberian imunisasi lanjutan pentavalen melalui sosialisasi yang masksimal dalam upaya peningkatan pemberian imunisasi lanjutan pentavalen.
PENGARUH KECEMASAN PANDEMI COVID-19 TERHADAP KESIAPAN MENGADAPI PERSALINAN PADA IBU HAMIL DI KECAMATAN NAMORAMBE Marta Imelda Br Sianturi
JOURNAL HEALTH OF EDUCATION Vol 1 No 1 (2021): APRIL
Publisher : Universitas Audi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62611/jhe.v1i1.45

Abstract

Disaat pandemi Covid-19 melanda dunia maka akan banyak masalh yang timbul salah satunya adalah timbulnya kecemasan pada ibu-ibu hamil. Kecemasan dalam menghadapi persalinan tidak lepas dari dan kesiapan ibu saat menjelang persalinan. Ibu yang mempunya pengetahuan dan kesiapan yang baik tentang persalinan akan menjaga kehamilannya dan menyiapkan apa saja yang dibutuhkan untuk menghadapi persalinan, sehingga dapat meminimalkan kecemasan ibu jelang persalinan. Kecemasan yang timbul akibat kurangnya pengetahuan seperti informasi seputar kehamilan dan persalinan, akan berdampak ketidaksiapan ibu, dan akan memicu tingginya angka kehamilan pathologis serta menambah jumlah kematian ibu dan anak. Tujuan dari penelitian ini adakah untuk mengetahui pengaruh kecemasan pandemi Covid-19 terhadap kesiapan menghadapi persalinan pada ibu hamil di Kecamatan Namorambe. Desain penelitian ini survey analitik menggunakan desain cross sectional. Sampel adalah ibu hamil yang melahirkan tanggal Februari-Mei 2021 berjumlah 37 orang. Analisa data menggunakan Chi Square. Hasil penelitian diperoleh bahwa responden berumur 20-35 tahun berjumlah 27 orang (73%), pendidikan tamat SMA berjumlah 21 orang (56,8%), pekerjaan sebagai IRT berjumlah 23 orang (62,2%) dan paritas anak pertama berjumlah 14 orang (37,8%). Sebagian besar mengalami cemas Covid-19 berjumlah 22 orang (59,5%) dan tidak cemas Covid19 berjumlah 15 orang (40,5%). Tidak siap didalam menghadapi persalinan yaitu berjumlah 24 orang (64,9%), sedangkan yang siap menghadapi persalinan berjumlah 13 orang (35,1%). Ada pengaruh kecemasan pandemi Covid-19 terhadap kesiapan didalam menghadapi persalinan (p value : 0,000 < α : 0,05). Sehingga dapat disimpulkan ada pengaruh kecemasan pandemi Covid-19 terhadap kesiapan didalam meghadapi persalinan pada ibu hamil. Disarankan ibu hamil untuk selalu berpikiran positif dan mencari informasi tentang kesehatan khususnya Covid-19 atau melakukan relaksasi sehingga tidak cemas.
The Effect of Manggist Skin Juice on The Stability of Blood Sugar Levels in Diabetes Mellitus (DM) Patients Khairunnisa Batubara; Elvipson Sinaga; Marta Imelda Br. Sianturi; Henrianto Karolus Siregar
Malahayati Nursing Journal Vol 5, No 11 (2023): Volume 5 Nomor 11 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v5i11.10076

Abstract

ABSTRACT Blood sugar level refers to the level of glucose in the blood. One that can maintain stable blood sugar levels is mangosteen peel juice, because mangosteen peel juice contains xantones and flavonoids that stabilize blood sugar levels. This study aims to determine the effect of mangosteen peel juice on the stability of blood sugar levels in diabetes mellitus patients at the Public Health Center Sibolangit. The design of this research is Quasi Experiment Design using One-group pretest posttest design. The sample in this study were 10 patients using purposive sampling. Data analysis used Paired Sample T-Test. The results showed that the P-value was 0.027 (P-value <0.05) so it could be concluded that there was an effect of giving mangosteen rind juice on the stability of blood sugar levels in diabetes mellitus patients at the Sibolangit Health Center. Mangosteen peel juice is one of the herbal medicines that can lower blood sugar levels in Diabetes Mellitus patients. Keywords: Juice Mangosteen Skin, The Stability of Blood Sugar Levels
EFEKTIVITAS LOTUS BIRTH DALAM MEMPROSES PEMBUSUKKAN TALI PUSAT SEBAGAI ANTIBODI Marta Imelda Br Sianturi
Indonesian Trust Health Journal Vol 2 No 1 (2019): Indonesian Trust Health Journal
Publisher : Universitas Murni Teguh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37104/ithj.v2i1.26

Abstract

Lotus birth is a method of delivery that allows the umbilical cord to stay connected to the baby after birth, without pinching or cutting it. So the baby is expected to get more blood containing containing oxygen, nutrients that can produce antibodies. The formulation of the problem in this research is what factors influence the umbilical cord decay and the extent of the effectiveness of lotus birth in processing umbilical cord decay as an antibody in the Eka Maternity Clinic and the purpose of this study is to determine the factors that influence cord decay and know the extent of effectiveness lotus birth in processing umbilical cord decay as an antibody at the Eka Maternity Clinic. This type of research used in this study was an experiment with a Case Control study approach. This research was conducted at the Eka Maternity Clinic in 2017. The population in this study were all mothers who gave birth normally with lotus birth births in 2016 as many as 56 people and the sample was the entire population used as samples as many as 56 people. Data analysis conducted in this study was quantitative for using the T-test. Statistical test results of the effectiveness of lotus birth in the process of umbilical cord decay as an antibody with Paired t-test found that the p value of 0,000, with a tcount of 7.631 which means that the lotus birth giving is very effective against the process of cord decay as an antibody that is equal to 7.631. These results are in line with the 2015 Herlyssa study, the results of the T test statistical analysis showed that the growth of 7-day-old babies born with the lotus birth method is better than babies born with the usual method with a P value of 0.00. Lotus birth is an act of delaying cutting the umbilical cord after the baby is born. By not delaying watching, the baby will receive an additional 50-100 ml of blood containing iron, red blood cells, keeping blood and other nutrients that are very beneficial for babies until the first year, especially for antibodies. Lotus birth adalah metode persalinan yang membiarkan tali pusat tetap terhubung dengan bayi setelah kelahiran, tanpa menjepit atau memotongnya. Sehingga bayi diharapkan mendapatkan lebih banyak darah yang mengandung yang mengandung oksgien, nutrisi yang dapat menghasilkan antibodi. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah faktor-faktor apa yang mempengaruhi pembusukkan tali pusat serta sejauhmana efektivitas lotus birth dalam memproses pembusukkan tali pusat sebagai antibodi di Klinik Bersalin Eka dan tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pembusukkan tali pusat serta Mengetahui sejauhmana efektivitas lotus birth dalam memproses pembusukkan tali pusat sebagai antibody di Klinik Bersalin Eka. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Eksperimen dangan pendekatan studi Case Control. Penelitian ini telah dilakukan di Klinik Bersalin Eka pada tahun 2017. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang melahirkan normal dengan persalinan lotus birth tahun 2016 sebanyak 56 orang dan sampel adalah seluruh populasi dijadikan sampel yaitu sebanyak 56 orang. Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah kuantitatif untuk dengan menggunakan uji T-test. Hasil uji statistic efektivitas lotus birth dalam proses pembusukan tali pusat sebagai antibody dengan Paired t-test diketahui bahwa nilai p sebesar 0,000, dengan nilai thitung 7,631 yang artinya bahwa pemeberian lotus birth sangat efektiv terhadap proses pembusukan tali pusat sebagai antibody yaitu sebesar 7,631. Hasil tersebut sejalan dengan penelitian Herlyssa 2015 yaitu hasil analisis uji statistik T test menunjukkan bahwa Pertumbuhan bayi usia 7 hari yang dilahirkan dengan metode lotus birth lebih baik daripada bayi yang lahir dengan metode biasa dengan nilai P value 0.00. Lotus birth merupakan tindakan penunda pemotongan tali pusat setelah bayi lahir. Dengan tidak menunda pemotonga maka bayi akan menerima tambahan 50-100 ml darah yang menggandung zat besi, sel darah merah, keeping darah serta zat gizi lainnya yang sangat bermanfaat bagi bayi sampai tahun pertama khususnya untuk antibody.