Doni Santoso
Universitas Indonesia Maju

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD) Asri Herawati; Dinda Febrianti; Doni Santoso; Fathir Brahmastha Arya Putra; Giovaldo Gabe Sitorus; Rosifatul Azmi Tasya
Journal of Public Health Education Vol. 1 No. 4 (2022): Journal of Public Health Education
Publisher : MPI Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53801/jphe.v1i4.91

Abstract

Introduction: Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is one of the endemic diseases in Indonesia and several countries. Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is transmitted through mosquito bites from the Aedes genus, especially Aedes Aegypti. Objectives: DHF prevention efforts must be carried out now. What is held by the government is PSN (mosquito nest eradication) which is carried out by 3M plus (draining, closing, and utilizing and recycling used goods). Method: This study uses a descriptive research method that aims to analyze the prevention of Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) in the working area of ​​UPTD Puskesmas Sukmajaya District. Result: The results of the problem identification obtained are the lack of 3M behavior, the habit of hanging clothes in the house, and the lack of behavior in cleaning puddles, such as in dispensers, and water reservoirs behind the refrigerator, bird drinking places, and others. Conclusion: The priority of problem-solving is to provide an active method of activity by conducting public health facilitation activities as an effort to increase public awareness of the prevention behavior of Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) through 3M.
Edukasi Kesehatan Gigi dan Mulut melalui Media Pembelajaran Berbasis Interaktif pada Siswa SDN Mekarjaya 11 Kota Depok Tahun 2022 Asri Herawati; Agustina Sari; Nina; Doni Santoso; Fathir Brahmastha Arya Putra; Giovaldo Gabe Sitorus; Savanna Setiawaty
Jurnal Pengabdian Masyarakat Saga Komunitas Vol. 1 No. 4 (2022): Jurnal Pengabdian Masyarakat Saga Komunitas
Publisher : Sagamedia Indo Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53801/jpmsk.v1i4.66

Abstract

Latar Belakang: Anak yang mengalami gangguan kesehatan gigi dan mulut dapat mengalami penurunan kualitas. Pada usia anak sekolah dasar perlu bagi pelaku usaha untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut secara berkala, baik dalam penyuluhan pemeriksaan maupun perawatan kesehatan gigi dan mulut, oleh orang tua, sekolah dan instansi pemerintah terkait. Usia sekolah dasar merupakan waktu yang ideal untuk melatih keterampilan motorik anak, termasuk menyikat gigi. Selain itu, usia sekolah sudah menunjukkan kepekaan belajar sesuai dengan sifat ingin tahu anak. Tujuan: Untuk memberikan edukasi kesehatan gigi dan mulut melalui media pembelajaran berbasis interaktif pada Siswa SDN Mekarjaya 11 Kota Depok Tahun 2022 Metode: Pengabdian ini dilaksakanakan dengan memberikan Konseling, menggunakan media yaitu lembar kerja bolak-balik, film animasi, dan permainan puzzle yang bertujuan untuk menciptakan komunikasi dua arah dan membuat siswa aktif. Responden dalam pengabdian ini adalah siswa kelas 3 SDN Mekarjaya 11 Kota Depok Tahun 2022. Hasil: Terdapat 5 responden (25%) dengan tingkat pengetahuan baik sebelum diberikan fasilitas meningkat menjadi 14 (70%), terdapat 5 responden (25%) dengan tingkat pengetahuan cukup sebelum diberikan fasilitas menurun menjadi 4 (20%), dan ada 10 responden (50%) dengan tingkat pengetahuan sebelum pemberian fasilitas menurun menjadi 2 responden (10%). Kesimpulan: Kegiatan pengabdian masyarakat dengan tema “Edukasi Kesehatan Gigi dan Mulut Melalui Media Pembelajaran Berbasis Interaktif Pada Siswa SDN Mekarjaya 11 Kota Depok Tahun 2022” telah dilaksanakan dengan baik dan mendapat respon positif dari siswa kelas 3 yang kami miliki disaring melalui penyaringan. Ditemukan bahwa banyak siswa yang memiliki masalah gigi dan mulut seperti gigi berlubang dan kurangnya pengetahuan mereka tentang cara menjaga kesehatan gigi dan mulut dikarenakan kurangnya sosialisasi kesehatan yang diadakan oleh pihak sekolah dan puskesmas setempat.