Selama adanya wabah covid-19 permintaan kunyit bubuk dan kacang mete semakin berkurang. Hal tersebut menyebabkan permintaan penjualan produk kelompok tani madani mengalami penurunan omset hingga 50 persen. Selain itu, kami melihat kemasan dan label produk kunyit bubuk dan kacang mete kurang menarik dan kurang informatif. Adapun kendala mitra dari aspek pemasaran yang konvensional, minimnya pemahaman Sumber Daya Manusia (SDM) dalam penggunaan teknologi dan media sosial, sehingga penjualan produk hanya sebatas wilayah Jeneponto. Oleh karena itu, kami bertujuan untuk meningkatkan kompetensi SDM dalam mendesain label kemasan yang menarik, serta membantu dalam sistem pemasaran digital sehingga proses penjualan produk kelompok Tani Madani dapat meningkat di masa new normal life. Metode pelaksanaan yang kami lakukan yaitu identifikasi masalah mitra, pembuatan label kemasan, pengembangan website, sosialisasi dan pelatihan serta evaluasi. Adapun hasil yang telah dicapai setelah kami melakukan sosialisasi, diperoleh data terkait penilaian kemasan dan pelabelan produk terdapat 73,7% memberikan tanggapan sangat menarik. Selanjutnya diperoleh data terkait penilaian harga jual berdasarkan ukuran dan bentuk kemasan produk terdapat 84,2% memberikan tanggapan terjangkau. Data perolehan hasil penilaian terkait tampilan website e-SilanuMart terdapat 63,2% memberikan tanggapan menarik. Serta diperoleh data terkait kinerja pemasaran dan manajemen dari website e-SilanuMart terdapat 57,9% memberikan tanggapan sangat membantu.