Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pemberdayaan Kemandirian Anak Yatim Panti Asuhan Muhammadiyah Pasar Ambacang Kuranji Padang Adek Adha
An-Nasyr Vol 9 No 1 (2022): An-Nasyr
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Institut Agama Islam (IAI) Al-Aziziyah Samalanga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (764.975 KB) | DOI: 10.54621/jn.v9i1.280

Abstract

Latar belakang penelitian ini adalah Setiap anak dilahirkan dalam kondisi yang tidak berdaya, ia akan bergantung kepada orang tua dan orang-orang yang berada di sekitar lingkungannya sampai waktu tertentu. Seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan hidup, seorang anak akan perlahan-lahan melepaskan diri dari ketergantungannya dengan orang tua atau orang lain disekitarnya belajar untuk menjadi mandiri. Pemberdayaan anak yatim merupakan bagian dari proses sosialisasi yang sangat penting dan paling mendasar karena peran utama pemberdayaan untuk anak yatim adalah mendidik dan mengajarkan anak yatim menjadi masyarakat yang mandiri. Tujuan dari penelitian ini adalah: pertama, Untuk Mengetahui proses penyadaran dalam memberdayakan kemandirian anak yatim di Panti Asuhan Muhammadiyah Pasar Ambacang Kuranji Kota Padang, dan kedua, Untuk Mengetahui proses pengkapasitasan dalam memberdayakan kemandirian anak yatim di Panti Asuhan Muhammadiyah Pasar Ambacang Kuranji Kota Padang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang bersifat  deskriptif atau analisis dengan teknik pengumpulan data Observasi keadaan yang berlangsung, dokumentasi, dan wawancara dengan Pengurus, Pengasuh, masyarakat, dan Anak-anak Yatim. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa; (1) Proses pemberdayaan kemandirian anak yatim melalui tahap penyadaran dilakukan dengan berusaha untuk memberikan pembinaan, bimbingan keagamaan, akhlak,  dan pengembangan potensi yang dapat dimanfaatkan oleh anak yatim dimulai dari program unggulan aktivitas baik formal (pembinaan pengembangan pendidikan mulai tingkat SD hingga tingkat SMA), maupun non formal (dengan kegiatan olahraga dan keagamaan) Sedangkan (2) Proses pemberdayaan kemandirian anak yatim melalui tahap pengkapasitasan ada dua cara yaitu memberikan pendidikan agama Islam seperti pembacaan tilawatil Qur’an, pelatihan didikan subuh, wirid mingguan dan keterampilan kepada anak yatim sebagai usaha untuk menciptakan pribadi yang mandiri seperti keterampilan bakat computer.