Gatot Suhirman
Universitas Islam Negeri Mataram, Mataram, Indonesia

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Khilāfah in the View of Nahdhatul Ulama (NU), Muhammadiyah, and Nahdhatul Wathan (NW) Ulema in Lombok Musawar Musawar; Gatot Suhirman
Al-Jami'ah: Journal of Islamic Studies Vol 59, No 2 (2021)
Publisher : Al-Jami'ah Research Centre

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/ajis.2021.592.317-346

Abstract

Indonesia is a multiethnic and religious state anchored in the five state principles, Pancasila and the 1945 Constitution. However, its stability has recently been disrupted by the emergence of khilāfah propagated by the banned Islamic organization, the Hizb al-Tahrir Indonesia (HTI). The concept of khilāfah proposed by the organization violates against the state’s ideology of Pancasila. Such a phenomenon is of paramount importance to examine. Hence, this qualitative study aimed to explore the concept of khilāfah from the perspectives of Islamic ulema from the three prominent Islamic mass organizations, the biggest mass organination, Nahdhatul Ulama (NU), Muhammadiyah, and Nahdhatul Wathan (NW) on the island of Lombok. Drawing on the data garnered from the observation, interviews, and documentation that analyzed suitable with its’ substation of the writing. Finally, the findings of this writing showed that the three Islamic mass organizations generally denied khilāfah as a state system. NU firmly rejected the khilāfah system because it more likely pertained to extremism. For the same token, Muhammadiyah denied the concept, but welcomed it as a culture, while NW opposed it as being contradictory to the republic in that khilāfah belongs to the empire system.[Indonesia merupakan negara multietnik dan agama yang dinaungi oleh Pancasila dan UUD 1945. Namun stabilitasnya sempat terganggu dengan kemunculan wacana khilafah yang dipropagandakan oleh HTI. Konsep khilāfah ini yang kemudian diperhadapkan dengan ideologi Pancasila dan menjadi fenomena yang penting untuk dielaborasi. Dalam artikel ini akan mengeksplorasi konsep khilāfah ulama dari tiga organisasi massa Islam, NU, Muhammadiyah dan NW di Lombok. Berdasarkan data yang dikumpulkan melalui observasi, wawancara dan arsip menunjukkan bahwa tiga ormas Islam tersebut menolak khilāfah sebagai sistem negara. NU menolaknya karena cenderung mirip dengan ekstremisme. Muhammadiyah juga menolaknya sebagai sistem tetapi masih bisa menerima sebagai budaya. Sedangkan NW menolaknya karena kontradiksi dengan sistem republik dan mirip dengan sistem kerajaan.]
MANAJEMEN BANK SAMPAH SYARI’AH BERBASIS ECO-CAMPUS (Sebuah Tawaran Menuju UIN Mataram sebagai Green Campus) Gatot Suhirman
IQTISHADUNA Vol. 8 No. 2 (2017): Desemeber 2017
Publisher : UIN Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (557.023 KB) | DOI: 10.20414/iqtishaduna.v8i2.400

Abstract

Diskurus seputar isu Eco-Campus merupakan trend baru yang sedangmenggejala di berbagai pertuguran tinggi dewasa ini. Paradigma Eco-Campus atau disebut juga dengan istilah green campus awalnya bertujuanuntuk merubah mindset dalam rangka meningkatkan kesadaran sertakepedulian masyarakat kampus sebagai kumpulan masyarakat ilmiahuntuk turut serta berpartisipasi dan bertanggung jawab dalam mengurangipersoalan lingkungan. Namun demikian, merubah mindset untuk sekedarmeningkatkan kesadaran dan kepekaan ekologis semata dipandang belumcukup. Untuk itu, perlu terobosan baru sebagai bentuk pengembanganriil eco-campus kekinian. Salah satu terobosan itu misalnya denganmembentuk bank sampah syariah.Mekanisme operasional bank sampah syariah beserta segala perangkatalternatif produk-produknya memiliki potensi besar jika diaplikasikan dilingkungan perguruan tinggi, termasuk di UIN Mataram. Program banksampah syariah berbasis eco-campus, selain dihajatkan demi menciptakanlingkungan kampus yang peka lingkungan, juga juga diharapkan mampumenjadi basis pengembangan ekonomi bisnis kampus. Dengan demikian,layaknya mekanisme operasional yang berlaku di lembaga perbankan padaumumnya, bank sampah syariah yang akan dibuat di lingkungan kampusUIN Mataram dapat memiliki macam-macam produk yang memiliki misiedukasi, sosial, ecology dan sekaligus bisnis pada waktu yang bersamaan.Lebih dari itu, tentu saja, unsur teologis harus senantiasa dikedepankanterutama berkaitan dengan penerapan unsur-unsur syariah dalamoperasionalnya sekaligus mengembangkan misi dakwah alamiah dalamkerangka ibadah di lingkungan UIN Mataram sebagai kampus keagamaanterbesar di bagian timur Indonesia.
Anomali Murabahah di Perbankan Syari’ah (Analisis Rekayasa Pengembangan dan Peningkatan Kualitas Produk) Gatot Suhirman
IQTISHADUNA Vol. 12 No. 2 (2021): IQTISHADUNA: Jurnal Ekonomi dan Keuangan Islam
Publisher : UIN Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (287.591 KB) | DOI: 10.20414/iqtishaduna.v12i2.4517

Abstract

Keberadaan pembiayaan Murabahah di perbankan syari’ah bagaikan pisau bermata dua. Satu sisi, produk murabahah selalu menjadi produk unggulan dan menjadi primadona bagi bank syariah. Di sisi lain, salah satu produk utama bank syari’ah ini senantiasa mendapat kritik tajam dari berbagai elemen. Bagi sebagian kalangan, penerapan pembiayaan Murabahah secara dominan, akan semakin membuktikan bawha bank syari’ah tidak jauh berbeda dengan bank konvensional yang menerapkan sistem bunga. Produk berbasis bagi hasil seharusnya menjadi produk utama dan diutamakan untuk menghantam institusi riba. Akibatnya, Murabahah di bank syari’ah dianggap transaksi mirip bunga pada bank konvensional. Namun demikian, berdasarkan analisis metodologi pengembangan dan peningkatan (kualitas) produk dari perspektif syari’ah, ”rekayasa produk” untuk menyesuaikan diri supaya tidak bertentangan dengan syari’at Islam dapat dibenarkan
Mapping the Trend of Islamic Economic Studies Indexed in Sinta Website: A Bibliometric Analysis Muhammad Muhajir Aminy; Imronjana Syapriatama; Restu Fahdiansyah; Gatot Suhirman; Muhammad Salahuddin
Share: Jurnal Ekonomi dan Keuangan Islam Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : Faculty of Islamic Economics and Business, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (163.753 KB) | DOI: 10.22373/share.v10i2.10465

Abstract

Research on Islamic economics experienced rapid development in recent years along with the development of Islamic economics as a branch of science throughout the world, especially in Muslim countries. This paper aims at mapping and observing the trend of Islamic economic studies listed on SINTA, the official Indonesian indexing website. The sampling data for this study is 114 published papers obtained from the website. The data are analyzed using quantitative descriptive with bibliometric analysis method. This study found that most papers are published by “Al-Iqtishad: Jurnal Ilmu Ekonomi Syariah”, owned by Syarif Hidayatullah State Islamic University. The qualitative approach is most used by research samples in this study with 74 papers (64.91%), while quantitative is only used by 40 papers (35.08%). It also found that Islamic economic research in Indonesia is dominated by Islamic bank topics with several general bank keywords, such as efficiency, profitability, liquidity, and Non-Performing Financing (NPF). This study suggested that further researchers conduct more studies on Islamic or Sharia values implemented within Islamic banks since it is the main difference between Islamic and conventional banks. Further studies can also observe broader problems like poverty and how the Islamic economy has overcome this issue==================================================================================================== ABSTRAK – Pemetaan Tren Kajian Ekonomi Islam pada Pengindeks SINTA: Suatu Analisis Bibliometrik. Penelitian di bidang ekonomi Islam mengalami perkembangan yang cukup signifikan beberapa tahun terakhir bersamaan dengan perkembangan ekonomi Islam sebagai salah satu cabang ilmu pengetahuan, terutama di negara-negara dengan mayoritas penduduknya adalah Muslim. Artikel ini bertujuan untuk melakukan pemetaan dan melihat tren publikasi pada artikel penelitian ekonomi Islam yang terindeks SINTA, website pengideks resmi Indonesia. Sebanyak 114 artikel diperoleh dari SINTA untuk dijadikan sebagai sampel penelitian. Metode yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan analisis bibliometrik. Penelitian ini menemukan bahwa mayoritas paper dipublikasikan oleh “Al-Iqtishad: Jurnal Ilmu Ekonomi Syariah” dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Pendekatan kualitatif digunakan oleh 74 sampel artikel (64.91%), sementara pendekatan kuantitatif digunakan oleh 40 artikel (35.08%). Studi ini juga menemukan bahwa artikel kajian ekonomi Islam di Indonesia masih didominasi oleh penelitian terkait bank syariah dengan beberapa kata kunci, diantaranya: efisiensi, profitabilitas, likuiditas, dan Non-Performing Financing (NPF). Penelitian ini merekomendasikan kepada para peneliti di bidang ekonomi Islam untuk melakukan kajian lebih mendalam pada nilai-nilai Syariah yang diimplementasikan di bank Syariah karena hal tersebut merupakan perbedaan mendasar antara bank Syariah dan bank konvensional. Isu lebih luas terkait kemiskinan dan bagaimana ekonomi Islam mengatasinya juga dapat diteliti secara lebih komprehensif dalam kerangka penelitian ekonomi Islam.