Gangguan sensori persepsi halusinasi pendengaran adalah gejala gangguan jiwa dimana klien mengalami perubahan sensori tanpa dijumpai adanya rangsangan. Berdasarkan medical record rumah sakit gunung jati cirebon diruang dahlia pada tahun bulan april 2016, pasien yang mengalami gangguan halusinasi berjumlah 126 pasien, gangguan halusinasi ini lebih banyak dibandingkan dengan gangguan lainnya seperti harga diri rendah, perilaku kekerasan, dan isolasi sosial. Karena tingginya gangguan halusinasi yang ada di rumah sakit gunung jati cirebon, penulis mengambil laporan studi kasus dengan tema yang berjudul, asuhan keperawatan Tn,W dengan gangguan sensori persepsi halusinasi pendengaran. Tujuan dari laporan studi kasus ini agar penulis mendapatkan pengalaman yang nyata dalam melakukan asuhan keperawatan secara langsung dengan komperhensif meliputi aspek bio-psiko-sosial-kultural-spritual pada pasien dengan gangguan sensori persepsi halusinasi pendengaran, dengan menggunakan tahap-tahap proses keperawatan, sedangkan metode yang digunakan adalah metode deskritif dengan teknik wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, studi dokumentasi, dan studi kepustakaan. Diagnosa yang didapat dari pengkajian Tn. W adalah gangguan sensori persepsi halusinasi pendengaran, dan isolasi sosial. Prioritas masalah yang diambil dan dibuat intervensi oleh penulis adalah gangguan sensori persepsi halusinasi pendengaran. Untuk mencapai hasil yang maksimal harus melakukan kerjasama dengan klien, keluarga, dan perawat, sehingga mendapatkan hasil yang maksimal yang diharapkan oleh penulis.