Andi Rizki Amalia
Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Implementasi Program Kerja PIGIKAMPUNGTA (Peduli Gigi Kampung Kusta) di Puskesmas Tamalate Kota Makassar Ika Shabrina; Samsualam; Hasriwiani Habo Abbas; Andi Rizki Amalia
Journal of Muslim Community Health Vol. 1 No. 1 (2020): OKTOBER-SEPTEMBER (JMCH)
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (260.471 KB) | DOI: 10.52103/jmch.v1i1.220

Abstract

Latar Belakang: Penyakit kusta masih merupakan masalah kesehatan pada 55 negara di dunia, sekitar 16 negara terbanyak di dunia dimana negara kita, Indonesia termasuk urutan ketiga, dibawah India dan Brazil. Kusta termasuk salah satu penyakit menular dengan angka kejadian yang tinggi di dunia. Kusta merupakan penyakit kronik yang jarang menyebabkan kematian, namun paling sering menyebabkan kecacatan, M. leprae merupakan basil Gram-negatif yaitu asam yang kuat secara alami yang dapat mempengaruhi suhu rendah dalam tubuh, terutama kulit, saraf perifer, dan mukosa hidung, juga melibatkan otot, mata, tulang, testis, organ dalam dan kadang-kadang bahkan rongga mulut Penyakit kusta merupakan salah satu penyebab terjadinya perubahan Kesehatan gigi. Metode: Penelitian ini bersifat kualitatif untuk menganalisa implementasi program kerja PIGIKAMPUNGTA (Peduli Gigi Kampung Kusta) Hasil: hasil penelitian ini menjelaskan bagaimana pelaksanaan program kerja PIGIKAMPUNGTA (peduli gigi kampung kusta) pada penderita kusta, kegiatan ini meliputi pola pencegahan dan pengendalian kesehatan gigi pada penderita kusta diwilayah kerja Puskesmas Tamalate yaitu berbasis outcome yang terdiri atas Input, output, proses dan outcome. Dalam penetapan kegiatannya Puskesmas mengikuti pola aturan yang telah ditetapkan oleh dinas Kesehatan kota Makassar yang mengacu pada penanggulangan penyakit kusta. Dimana outcomenya meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang perawatan kebersihan mulut. Kesimpulan: Puskesmas masih perlu pengembangan surveylance yang lebih dalam untuk medeteksi kemungkinan masih adanya pasien kusta yang enggan melakukan pemeriksaan diri ke puskesmas untuk mencapai target eliminasi penyakit kusta pada tahun 2025.