Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

MANGKU: PATTERNS OF LOCAL LEADERSHIP AUTHORITY IN THE TRADITIONS OF THE SASAK PEOPLE Hablun Ilhami
TASÂMUH Vol. 20 No. 1 (2022): DAKWAH AND SOCIAL CHANGE DURING THE PANDEMIC
Publisher : Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/tasamuh.v20i1.4981

Abstract

The development of a knowledge system that has an impact on the emergence of a modern leadership system or pattern does not necessarily shift the local leadership pattern of the community. This paper aims to explore the pattern of Mangku leadership authority in the social life of the Sasak community including the role and pattern of Mangku leadership authority. This paper is based on qualitative research with primary data sources, namely Mangku, traditional leaders and the Sasak community in general. The data obtained through the interview method is then interpreted using Max Weber's leadership approach. The results of the analysis show that the existence of Mangku in the social life of the Sasak community serves to maintain identity and examine the values ??that enter. In addition, Mangku has the authority to regulate the community and become a reference for the community in acting and making decisions. This is due to the hereditary Mangku leadership authority based on traditions and community belief systems. Given the constantly changing nature of the pattern of leadership authority, it is necessary to carry out further research with a wider reach and informants, in order to identify issues that have not been revealed.
PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN DALAM RUMAH TANGGA DI SIGLI ACEH: Analisis Wacana Kritis Kekerasan Terhadap Perempuan Dalam Rumah Tangga di Sigli Aceh Dara Maisun; Inayah Rohmaniyah; Hablun Ilhami
Mukaddimah: Jurnal Studi Islam Vol. 6 No. 1 (2021): Juni
Publisher : Kopertais Wilayah III Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/mjsi.61.2869

Abstract

Masyarakat Aceh yang dikenal akan budaya dan Syariat Islam ternyata masi memiliki kasus kekerasan yang tinggi dan subordinasi terhadap perempuan dalam rumah tangga. Terbukti dari masayraakat menganggap beberapa kebijakan yang tertera dalam Qanun Jinayat terkesan memberatkan kaum perempuan. Tulisan ini bertujuan untuk melihat persepsi masayarakat Aceh terkait kekerasan terhadap perempuan dalam rumah tangga. Tulisan ini berdasarkan penelitian kualitatif, dengan sumber data primer penelitian yaitu “L. S” selaku korbana kekerasan perempuan dalam rumah tangga. “B. Y” selaku tetangga korban penusukan istri pada tanggal 18 April 2020 dan “R”. K dan E” selaku masyarakat umum. Data yang diperoleh melalui metode wawancara dan media berita kemudian diinterpretasi dengan menggunakan analisis wacana kritis Sara Mills. Hasil analisis menunjukkan bahwa para istri di Aceh akan diberi label nusyuz (tidak berbakti, tidak patuh, dan merendahkan suami) dan sah untuk dihukum. Seperti yang dikatakan dalam berita lokal terkait penusukan yang dilakukan suami terhadap istri di Sigli dikarenakan sosok istri tidak hormat, tidak menghargai, sering mencerca, memarahi sehingga suami tak tahan dan menusuk. Persepsi masayarakat masi banyak yang memposisikan wanita sebagai kaum yang lemah menempatkan mereka pada subordinasi. Penyebab diskriminasi perempuan dalam kehidupan sosial karena menempatkan laki-laki sebagai pihak yang mendominasi dalam setiap aspek kehidupan. Dalam hal ini, pemahaman akan kesetaraan gender sangat penting bagi rumah tangga, dapat menambah keharmonisan sehingga kekerasan dalam rumah tangga minim terjadi. Mengingat persepsi masyarakat akan kekerasan terhadap perempuan dalam rumah tangga mengandung nilai pro dan kontra maka perlu adanya penelitian lanjutan guna mengungkap konstruksi sosial akan perbedaan pria dan wanita secara status, sifat dan peran dalam rumah tangga. Kata kunci: Masyarakat Aceh, Persepsi, Kekerasan Dalam Rumah Tangga, Perempuan.
Kematangan Beragama Jalaluddin Rumi Ditinjau Dari Prespektif W. James Hablun Ilhami
YASIN Vol 1 No 1 (2021): OKTOBER
Publisher : Lembaga Yasin AlSys

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (245.301 KB) | DOI: 10.58578/yasin.v1i1.19

Abstract

As a Sufi as well as the greatest poet in Islamic history, Jalaluddin Rumi has many things to study, starting from religious mode to his works that have become a conversation in the scientific treasures of both West and East. This is inseparable from the message that Rumi wants to covey that seem to flow in his verses. This type of research is library research, namely research that collects data through literature, be it books, articles, magazines and so on. The approach used in this research is a philosophical approach, namely the approach taken to systematically reason and organize certain data. The nature of this research is descriptive, namely the systematic decomposition of the data obtained which is then given an explanation and understanding so that it can be understood by the reader. The results of this study indicate that Jalaluddin Rumi has or is at the level of religious maturity. This can be seen from his poems which reflect Rumi’s thoughts and personality starting from closeness to God, love and so on.
Pendidikan Karakter Siswa Melalui Kegiatan Kultur Religius Di Sekolah Dasar Samsul Bahri; Hablun Ilhami
Al-Mutharahah: Jurnal Penelitian dan Kajian Sosial Keagamaan Vol 20 No 1 (2023): Jurnal Al-Mutharahah: Jurnal Penelitian dan Kajian Sosial Keagamaan
Publisher : LPPM Institut Agama Islam Diniyyah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46781/al-mutharahah.v20i1.540

Abstract

Globalisasi tidak hanya menjanjikan harapan-harapan yang indah, akan tetapi juga memunculkan kegelisahan-kegelisahan tersendiri. Di era era disrupsi seperti saat ini semua informasi sangat mudah diterima, sehingga tanpa adanya filterisasi serta pondasi karakter yang kuat maka pergeseran-pergeseran nilai seperti kurangnya rasa hormat pada orang tua, kurangnya kepedulian akan sesama mulai terjadi. Tulisan ini bertujuan untuk mengeksplorasi bagaimana pendidikan karakter anak melalui kegiatan kultur religius di Sekolah mulai dari konsep hingga implementasinya. Tulisan ini berdasarkan penelitian kualitatif dengan sumber data primer yaitu tokoh adat dan pemimpin kegiatan keagamaan. Data yang diperoleh melalui, metode wawancara kemudian diinterpretasi atau dianalisis. Hasil analisis menunjukan bahwa kegiatan-kegiatan kultur religius seperti Beqen, yasinan, menghafal do’a pendek, membaca berzanji hingga menghafal al-Qur’an memiliki peran penting dalam membentuk karakter sosial religius anak. Hal tersebut disebabkan karena adanya internalisasi nilai-nilai sosial religius seperti kepedulian, silaturahmi, solidaritas sosial dan sebagainya melalui pembudayaan dalam kehidupan sehari-hari. Mengingat sifat karakter yang senantia berubah serta kompleks maka perlu adanya penelitian lanjutan guna mengidentifikasi persoalan-persoalan yang belum teridentifikasi.