Didah Didah
Prodi Kebidanan FK Unpad

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Gambaran peran dan fungsi kader posyandu di wilayah kerja puskesmas Jatinangor Didah Didah
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 6, No 2 (2020): Volume 6 Nomor 2 April 2020
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v6i2.2306

Abstract

Peran dan fungsi kader di posyandu sangatlah penting, karena kader sebagai salah satu motor penggerak berjalan atau tidaknya kegiatan posyandu di wilayah nya masing-masing.
PENGETAHUAN KADER TENTANG SISTEM 5 MEJA DI POSYANDU WILAYAH KERJA PUSKESMAS JATINANGOR KABUPATEN SUMEDANG Didah Didah
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 6, No 1 (2020): Volume 6,Nomor 1,Januari 2020
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v6i1.2303

Abstract

ABSTRAK  Latar Belakang Posyandu atau Pos Pelayanan Terpadu merupakan salah satu UKBM yang sudah sangat berkembang di Indonesia. Keberadaan Posyandu tersebut yaitu untuk memudahkan masyarakat dalam mendapatkan pelayanan kesehatan. Dalam penyelenggaraan posyandu yang memiliki peran penting salah satunya adalah kader. Kader memiliki peran dalam kegiatan Posyandu salah satunya yaitu menjadi penggerak sistem 5 meja di Posyandu, Namun pada kenyataannya sistem 5 meja belum berjalan secara optimal hal tersebut dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya pengetahuan.  Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui gambaran pengetahuan kader tentang sistem 5 meja di posyandu. Penelitian ini adalah Deskriptif dengan pendekatan cross-sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah kader di wilayah keja Puskesmas Jatinangor.  Metode pengambilan sampel menggunakan Teknik Propotionate Stratified random sampling dengan jumlah sampel 83 responden.Instrumen penelitian menggunakan kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitas.  Hasil menunjukan 51 responden (61.4%) dengan pengetahuan baik, 26 responden (31.3%) dengan pengetahuan cukup, dan 6 responden (7.2%) dengan pengetahuan kurang.  Simpulan  pengetahuan kader di posyandu wilayah kerja puskesmas Jatinangor kabupaten sumedang baik. Saran bagi kader posyandu agar pengetahuan nya tentang system 5 meja di aplikasikan dengan baik pada saat kegiatan posyandu.  Kata Kunci: Kader, Posyandu, Sistem 5 meja
HUBUNGAN ANTARA KREDIBILTAS KADER DENGAN TINGKAT KUNJUNGAN DI POSYANDU Didah Didah; Sri Astuti; Arfina Arfina
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 7, No 3 (2021): Vol.7 No.3 Juli 2021
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v7i3.3795

Abstract

Background : Posyandu (Integrated Service Post in Indonesian) activities are highly dependent on its cadre, in which they play a pivotal role in helping the Posyandu activities. Posyandu’s cadre also plays a pivotal role to attract the community to come to the Posyandu. The success of Posyandu could be seen in their toddlers and infants visitation rate. The visitation number of Jatinangor Community Health Center (or, “Puskesmas Jatinangor” in Indonesian) in 2017 is 64.7%, which is still lower than both the National target and the Community Health Centertarget it self. Therefore, it is necessary for the cadre to contribute in increasing the visitation rate. Purpose : This study was to determine the relationship between the role of posyandu cadres with the number of visits for infants and toddlers at the posyandu in the working area of the Jatinangor Health Center. Method :  Study is correlational analysis with the cross sectional approach with a population of 383 active cadres. The sampling method that was used in this study is the multistage random sampling and 192 samples was obtain from the calculation. This study using a questionnaire with bivariate analysis with spearman rank test. Result : The results showed there is a correlation between the cadre’s role towards the visitation rate (p = 0.000). Conclusion :  the study showed that there is a significant correlation between the cadre’s role towards the toddlers and infants visitation rate at Jatinangor Community Health Center.Suggestions for posyandu cadres to continue to improve their roles and functions during posyandu service activities so that the coverage of MCH targets increases according to what has been targeted.Keywords: The Toddlers and Infants Visitation Rate, Posyandu Cadre, The Cadre Role ABSTRAK Latar belakang : Pelaksanaan kegiatan posyandu bergantung kepada peran kader, dimana kader merupakan ujung tombak keberhasilan kegiatan posyandu. Kader memiliki peran yang besar dalam menggerakkan masyarakat untuk datang ke posyandu. Keberhasilan posyandu sendiri dapat dilihat dari jumlah cakupan kunjungan bayi dan balita. Cakupan kunjungan balita di wilayah kerja Puskesmas Jatinangor tahun 2017 sebesar 64,7%. Jumlah tersebut masih kurang dari target puskesmas maupun nasional sehingga diperlukanlah peran kader untuk meningkatkan kunjungan bayi dan balita ke posyandu.Tujuan : Penelitian untuk mengetahui hubungan peran kader posyandu dengan jumlah cakupan kunjungan bayi dan balita di posyandu wilayah kerja Puskesmas Jatinangor.Metode :  Penelitian ini adalah analitik korelatif dengan pendekatan cross sectional dengan populasi sebanyak 383 kader posyandu yang aktif. Teknik pengambilan sampel menggunakan multistage random sampling dengan besar sampel sebanyak 192 orang. Data yang diambil menggunakan kuesioner dengan  menggunakan analisis bivariat dengan  uji Spearman rank.Hasil :  Penelitian didapatkan bahwa terdapat hubungan antara peran kader dengan jumlah cakupan kunjungan bayi dan balita dengan nilai p=0,000.Kesimpulan : Terdapat hubungan yang signifikan antara peran kader dengan jumlah cakupan kunjungan bayi dan balita di wilayah kerja Puskesmas Jatinangor.Saran bagi kader posyandu agar terus meningkatkan peran dan fungsi nya pada saat kegiatan pelayanan posyandu agar cakupan sasaran KIA meningkat sesuai dengan yang telah di targetkan. Kata Kunci: Cakupan Kunjungan Bayi dan Balita, Kader Posyandu, Peran Kader
PELATIHAN POSYANDU YANG TELAH DIMODIFIKASI TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN,PERAN SERTA MASYARAKAT DAN CAKUPAN JUMLAH KUNJUNGAN KIA Didah Didah; Tita Husnitawati Madjid; Dedi Rachmadi; Farid Husin; Elsa Pudji Setiawati; Hadyana Sukandar
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 5, No 1 (2019): Volume 5 Nomor 1 januari 2019
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v5i1.927

Abstract

ABSTRAK Posyandu mengalami stagnasi (tidak aktif) karena berbagai factor yakni, kader dan  aparat desa kurang aktif dan kurang semangat dalam kegiatan posyandu serta kurangnya pemberdayaan masyarakat, dengan adanya pelatihan posyandu untuk kader adalah meningkatkan pengetahuan dan peran serta masyarakat sehingga jumlah cakupan kunjungan KIA diharapkan akan meningkat.Penelitian ini menggunakan rancangan quasi experimental one group pre post test design yang dilakukan pada 24 posyandu pratama yang berada di wilayah kerja Puskesmas Jatinangor. Tehnik pengambilan sampel yaitu total sampling. Pengetahuan responden posyandu pratama diukur dengan kuesioner, peran serta masyarakat (PSM) diukur dengan lembar observasi dan cakupan jumlah kunjungan KIA dengan melihat data fomat ibu, data hasil kunjungan posyandu dan data Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) KIA. Hasil penelitian dilakukan analisis menggunakan uji beda dengan wilcoxon dan friedman.Hasil penelitian menunjukan pengetahuan sebelum dan sesudah pelatihan posyandu mengalami peningkatan sebesar 5,9% dengan nilai (p=0,000), peran serta masyarakat ”sebelum buka, saat buka dan setelah buka posyandu” tampak pada setiap bulan pengukuran berdasarkan rerata skor dan median skor sudah tergolong tinggi yaitu (>90%) dengan nilai (p=<0,05%) dan rerata skor dan median skor cakupan jumlah kunjungan KIA untuk setiap bulannya meningkat (>60%) terdapat perbedaan yang bermakna untuk Cakupan Ibu hamil (K1) ibu hamil (K4) dan ibu nifas (KF) dengan nilai (p<0,05), tetapi untuk cakupan balita tidak terdapat perbedaan yang bermakna (p>0,05)Simpulan penelitian ini, terdapat peningkatan pengetahuan, peran serta masyarakat dan jumlah kunjungan cakupan KIA setelah pelatihan posyandu yang telah di modifikasi. Kata Kunci : Jumlah cakupan KIA, Pelatihan, Pengetahuan, Peran serta masyarakat