Dina Setiawati
Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN TEKANAN DARAH LANSIA DI PUSKESMAS KAHURIPAN KOTA TASIKMALAYA Dina Setiawati; Irma Nuraeni; Ima Karimah; H.R Agus Bachtiar
Healthy Tadulako Journal (Jurnal Kesehatan Tadulako) Vol. 8 No. 2 (2022)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/htj.v8i2.511

Abstract

High blood pressure is a non-communicable disease that can cause premature death. The prevalence rate that continues to increase every year makes hypertension the second largest disease in Tasikmalaya City. Overweigth is one of the risk factors for increasing blood pressure in the elderly. The purpose of this study was to determine the relationship between Body Mass Index (BMI) and blood pressure in the elderly at the Kahuripan Health Center, Tasikmalaya City. This type of research is quantitative with a cross-sectional design. The data processed based on the recap of patient visits at the Kahuripan Health Center in August 2021 were 264 patients, then analyzed by the Pearson test. There was no relationship BMI and blood pressure in the elderly. There was a relationship between age and height with diastolic blood pressure in the elderly at the Kahuripan Public Health Center, Tasikmalaya City. It is hoped that this study will provide information related to the risk of hypertension in the elderly at the Kahuripan Health Center, Tasikmalaya City.
Pencegahan Covid-19 Melalui Sosialisasi Penggunaan Dan Pembagian Masker Di Kota Tasikmalaya Dan Kabupaten Tasikmalaya Irma Nuraeni; Raden Agus Bachtiar; Ima Karimah Karimah; Naning Hadiningsih; Dina Setiawati; Marianawati Saragih
Literasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Inovasi Vol 1 No 2 (2021)
Publisher : Pengelola Jurnal Politeknik Negeri Ketapang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (405.396 KB) | DOI: 10.58466/literasi.v1i2.127

Abstract

Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) is an infectious disease whose development is very fast and has become a pandemic in several countries, including Indonesia. The use of masks is one of the efforts recommended by WHO to prevent the spread of Covid-19. The purpose of this community service was to increase knowledge through socializing the use of masks and distributing 2000 of 3-ply masks to community in Tasikmalaya City and Tasikmalaya Regency in September 2020. This activity went smoothly and without a hitch. The community response was quite good, very open and enthusiastic. This activity was very useful, especially for people whose activity in public areas such as markets and sports fields. It is hoped that it will be sustainable and need for periodic monitoring with wider range to prevent the spread of Covid-19.
Anjuran Konsumsi Sayur Buah Menggunakan Komik “Gidza Jadi Suka Sayur dan Buah” Irma Nuraeni; Deris Aprianty; Dina Setiawati; Rosni Herlani
Jurnal Abmas Negeri (JAGRI) Vol. 2 No. 1 (2021): Volume 2 Nomor 1 Juni 2021
Publisher : Sarana Ilmu Indonesia (salnesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (940.321 KB) | DOI: 10.36590/jagri.v2i1.139

Abstract

Laporan Riskesdas 2018 menyatakan bahwa proporsi kurang konsumsi sayur dan buah per hari di Indonesia sebesar 95,4%. Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan melalui penyuluhan sayur buah menggunakan media komik digital berbasis hasil penelitian. Kegiatan ini dilakukan pada masa Pandemik Covid-19 bulan Desember 2020 di SMPN 11 Kota Tasikmalaya. Tahap awal kegiatan adalah sosialisasi komik kepada Guru kelas IPA, kemudian dilanjutkan penyuluhan Online (Whatsapp dan Instagram) yang berisi video ceramah dan media komik “Gidza Jadi Suka Sayur Dan Buah”. Evaluasi kegiatan dilakukan pretest dan posttest menggunakan google form. Rata-rata nilai pengetahuan sebelum penyuluhan sebesar 45,5 sedangkan setelah penyuluhan sebesar 70,9. Rata-rata pengetahuan sayur dan buah mengalami peningkatan. Perlunya keberlanjutan program dengan jangkauan lebih luas dan penerapan komik sebagai salah satu bahan referensi mata pelajaran.
PENYULUHAN PENGOLAHAN PANGAN SEHAT DAN AMAN BAGI PEDAGANG KAKI LIMA DI ERA COVID 19 Ima Karimah; Dina Setiawati; Naning Hadiningsih
Edukasi Masyarakat Sehat Sejahtera (EMaSS) : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2023): Januari
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (415.595 KB) | DOI: 10.37160/emass.v5i1.68

Abstract

Para pedagang atau penjual makanan khususnya yang memproduksi makanan dengan cara diolah sendiri oleh penjual harus memperhatikan pengolahan yang aman, khususnya dalam masa pandemi ini. Higiene dan sanitasi makanan harus sangat diperhatikan agar tidak menimbulkan masalah kesehatan baru akibat konsumsi makanan yang tidak aman. Hasil studi menunjukkan masih rendahnya praktek higiene sanitasi para pedagang khususnya di Kota Tasikmalaya. Hal ini menjadi dasar pentingnya dilakukan pengabdian masyarakat yang bertujuan untuk memberikan penyuluhan atau mensosialisasikan pedoman pengolahan pangan yang sehat dan aman kepada para pedagang kaki lima di masa covid 19. Kegiatan pengabmas ini dilaksanakan pada bulan Agustus-Oktober 2022. Terdiri dari dua tahap yaitu Focus Group Discussion (FGD) termasuk penyusunan pedoman cara produksi pangan yang baik oleh tim pengabdi, dan kegiatan penyuluhan atau sosialisasi pedoman cara produksi pangan yang baik kepada para pedagang kaki lima yang diawali dengan pre test dan diakhiri dengan post tes. Hasil yang didapatkan setelah dilakukan penyuluhan atau sosialisasi pedoman pangan yang aman dan baik adalah sebesar 57.1% pengetahuan gizi pedagang meningkat, pengetahuan yang tetap sebanyak 38.1% dan pengetahuan yang mengalami penurunan 4.8%. Kekurangan dan kendala yang dirasakan selama kegiatan penyuluhan adalah penyuluhan dilakukan di lokasi berdagang, sehingga konsentrasi pedagang terhadap materi penyuluhan yang disampaikan tidak optimal. Selanjutnya kegiatan penyuluhan ini bisa dilakukan secara rutin kepada pedagang agar bisa menerapkan pengolahan pangan yang sehat dan aman secara terus menerus.