Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Kebijakan Kepala Sekolah Dalam Pencegahan Bullying Verbal Di Madrasah Tsanawiyah Ma’arif Nu Malang Azlansyah Armansyah; M Iqbal Arraziq
Tsaqila Jurnal Pendidikan dan Teknologi Vol. 1 No. 2 (2021)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/tjpt.v1i2.226

Abstract

Bullying verbal sering terjadi di MTs Ma’arif NU Malang. Bullying Verbal memberikan dampak negatif terhadap siswa apabila tidak diatasi, sehingga siswa sulit untuk mencapai aktualisasi dirinya. Maka dengan kebijakan kepala sekolah yang tepat akan dapat mengatasi permasalahan tersebut. Sehingga proses pembelajaran di sekolah bisa terlaksana dengan efektif dan efesien. Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) menganalisis kebijakan kepala sekolah dalam mencegah perilaku bullying verbal pada siswa MTs Ma’arif NU Malang, (2) menganalisis perilaku bullying verbal pada siswa MTs Ma’arif NU Malang, (3) menganalisis penyebab terbentuknya perilaku bullying verbal pada siswa MTs Ma’arif NU Malang, (4) menganalisis implikasi kebijakan kepala sekolah dalam menangani pencegahan bullying verbal pada siswa MTs Ma’arif NU Malang. Untuk mencapai tujuan di atas, Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Sumber data yang dapat diambil melalui subjek, kepala sekolah, guru BK, wali kelas, guru-guru, siswa dan orang tua siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Data dianalisis dengan cara mereduksi data yang tidak relevan, memaparkan data dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, (1) Kebijakan kepala sekolah dalam pencegahan bullying verbal dengan cara mengarahkan guru-guru untuk melakukan pendekatan dan memberi tauladan kepada siswa, segera menegur dan menasehati bagi pelaku bullying verbal, memberi hukuman yang mendidik jika pelaku masih mengulangi bullying verbal, menyerahkan pelaku bullying verbal kepada guru BK jika guru tidak sanggup menangani, menyerahkan pelaku bullying verbal kepada kepala sekolah jika guru BK tidak sanggup menanganinya. (2) Bentuk bullying verbal yang dilakukan siswa MTs Ma’arif NU Malang berupa kata “dancok”, “goblok”, “gundulmu”, “raimu”, memanggil dengan nama orang tua dan mengina dengan kata “banci”. (3) Terbentuknya perilaku bullying verbal pada siswa MTs Ma’arif NU Malang disebabkan oleh rasa berkuasa, rasa ingin diperhatikan, iseng dan hiburan. (4) Implikasi kebijakan kepala sekolah dalam pencegahan bullying verbal sudah terlibat penuh dalam pelaksanaannya sehingga perubahan itu terbukti dirasakan siswa dan orang tua siswa.