Indonesia berada di posisi geografis yang diapit oleh dua samudera besar, samudera Hindia dan samudera Pasifik, posisi Indonesia pada pertemuan tiga lempeng utama dunia lempeng Indo-Australia, lempeng Eurasia, dan lempeng Pasifik, Kondisi permukaan wilayah Indonesia (relief) yang sangat beragam, maka bencana alam sangat berisiko terjadi di Indonesia. Bencana adalah suatu malapetaka yang luar biasa yang datang bisa kapan saja tanpa diduga waktunya dengan tepat. Berdasarkan cacatan, bencana yang diakibat oleh bahaya geologi yang terjadi diberbagai belahan dunia meningkat secara tajam, baik dalam tingkat dan frekuensi kejadiannya dan secara statistik jumlah korban jiwa dan harta benda juga meningkat. Sebagai sebuah Negara dengan beragam jenis bencana yang tak pernah putus dari waktu ke waktu, maka seharusnya di negeri ini dimulai melakukan mitigasi berdasarkan pendekatan kultural dan structural. Sebagai sebuah Negara dengan beragam jenis bencana yang tak pernah putus dari waktu ke waktu, maka seharusnya di negeri ini dimulai melakukan mitigasi berdasarkan pendekatan kultural dan structural. Mitigasi struktural merupakan upaya untuk meminimalkan bencana yang dilakukan melalui pembangunan berbagai prasarana fisik dan menggunakan pendekatan teknologi, sedangkan nonstructural adalah melalui peraturan perundang-undangan, pelatihan dan lain – lain. Mitigasi kultural adalah pengendalian dan pencegahan bencana dapat dilakukan dengan budaya dan tradisi masyarakat local serta kearifan local masyarakat.Kata Kunci: kultural, mitigasi, struktural