Aeda Ernawati
Kantor Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Pati

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

GAMBARAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI KABUPATEN PATI Aeda Ernawati
Jurnal Litbang: Media Informasi Penelitian, Pengembangan dan IPTEK Vol 11, No 1 (2015): Juni
Publisher : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Pati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (252.551 KB) | DOI: 10.33658/jl.v11i1.60

Abstract

ENGLISHLow Birth Weight is one of the health problems during neonatal period. The purpose of this study is to describe Low Birth Weight (LBW) incidences in Pati Regency, include time, sex, place, and contributing for neonatal mortalities. This research used descriptive and quantitative approaches. Data sources derived from secondary data, i.e. Low Birth Weight records in Pati Regency 2011-2014. Data were analyzed descriptively. Results of study are the percentage of Low Birth Weight (LBW) incidence in Pati Regency in 2014 was 3.19% and it tended to increase from the previous year. Based on infant’s sex, there was slight different percentage between male infant and female infant (about 0.09% to 0.17%). The highest percentage of LBW in 2014 was found in Community Health Center (Puskesmas) of Winong 2, i.e. 6.69%. Period 2011-2014, LBW was the prior determinant of neonatal mortality in every year with the percentage ranged 32-45%. Threathment and prevention for LBW should become priority to decrease neonatal mortality. INDONESIABerat Badan Lahir Rendah (BBLR) merupakan salah satu masalah kesehatan pada masa neonatal. Tujuan penelitian untuk menggambarkan kejadian BBLR di Kabupaten Pati berdasarkan waktu, jenis kelamin, tempat dan kontribusinya terhadap kematian neonatal. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif. Sumber data berasal dari data sekunder berupa data BBLR di Kabupaten Pati tahun 2011-2014 kemudian dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan angka kejadian BBLR di Kabupaten Pati tahun 2014 sebesar 3,19% dan ada kecenderungan meningkat dari tahun sebelumnya. Persentase BBLR pada bayi laki-laki berbeda dengan persentase BBLR pada bayi perempuan, meskipun perbedaannya tidak terlalu jauh yaitu sekitar 0,09% sampai 0,17%. Angka kejadian BBLR tertinggi tahun 2014 terjadi di Puskesmas Winong 2 yaitu sebanyak 6,69%. BBLR menjadi penyebab kematian neonatal terbesar yaitu sekitar 32-45% setiap tahun. Penanganan dan pencegahan BBLR menjadi prioritas dalam rangka menurunkan angka kematian neonatal.
FAKTOR RISIKO BAYI BERAT LAHIR RENDAH DITINJAU DARI KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DAN FAKTOR KEHAMILAN (Studi di Puskesmas Margorejo dan Puskesmas Juwana di Kabupaten Pati) Aeda Ernawati
Jurnal Litbang: Media Informasi Penelitian, Pengembangan dan IPTEK Vol 12, No 1 (2016): Juni
Publisher : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Pati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (109.158 KB) | DOI: 10.33658/jl.v12i1.51

Abstract

ENGLISHQuality of health care and pregnancy factors affect the development of the fetus. The purpose of this study is to analyze the quality of health care and pregnancy factors on the incidence of Low Birth Weight (LBW) including: antenatal completeness, the frequency of antenatal, maternal weight during pregnancy, a history of hyperemesis gravidarum, and gestational age at birth. This study uses case control design with sample of 32 cases and 32 controls. Statistical test uses chi square and risk estimation uses odds ratios. The results show that antenatal completeness (OR = 4.911 and p = 0.009), gestational age at birth (OR = 4.592 and p = 0.010) and hyperemesis gravidarum experienced by the mother during pregnancy (OR = 4.200 and p = 0.029) are risk factors of LBW in Public Health Center Juwana and Margorejo. The cooperation among health workers is needed to improve knowledge of pregnant women regarding the importance of completed antenatal care. In addition, it is important to raise awareness for pregnant women about the problems during pregnancy so that the problems can be addressed immediately. INDONESIAKualitas pelayanan kesehatan dan faktor kehamilan berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan janin. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor kualitas pelayanan kesehatan dan faktor kehamilan terhadap kejadian Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) yang meliputi: kelengkapan pemeriksaan antenatal, frekuensi pemeriksaan antenatal, kenaikan berat badan ibu saat hamil, riwayat hiperemesis gravidarum, dan umur kehamilan pada saat bayi lahir. Penelitian ini menggunakan desain kasus kontrol dengan jumlah sampel masing-masing 32 responden. Uji statistik menggunakan chi square dan estimasi risiko menggunakan odd rasio. Hasil penelitian menunjukkan kelengkapan pemeriksaan antenatal (OR = 4,911 dan p = 0,009), umur kehamilan saat bayi dilahirkan (OR = 4,592 dan p = 0,010) dan hiperemesis gravidarum yang dialami ibu selama hamil (OR = 4,200 dan p = 0,029) menjadi faktor risiko kejadian BBLR di Puskesmas Juwana dan Puskesmas Margorejo. Perlu kerja sama semua tenaga kesehatan untuk meningkatkan informasi kepada ibu hamil tentang pentingnya pemeriksaan antenatal secara lengkap serta memotivasi ibu hamil dan keluarganya untuk meningkatkan kepekaan terhadap masalah yang dihadapi selama kehamilan sehingga jika ada masalah dapat segera diatasi.
PENGETAHUAN, KOMITMEN, DAN DUKUNGAN SOSIAL DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA PEGAWAI NEGERI SIPIL Aeda Ernawati
Jurnal Litbang: Media Informasi Penelitian, Pengembangan dan IPTEK Vol 10, No 1 (2014): Juni
Publisher : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Pati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (87.56 KB) | DOI: 10.33658/jl.v10i1.78

Abstract

ENGLISHCoverage of exclusive breastfeeding in Pati has not reached the target of 80%. One of the factors that influence a mother to breastfeed exclusively for 6 months is the status of the job. The purpose of the study to describe the knowledge, commitment, and social support exclusive breastfeeding in the Civil Servants Pati Government. The study used a qualitative approach. The selection of research subjects used purposive sampling technique. Data was collected by in-depth interviews, observations and field notes. Data were analyzed descriptively. The results showed Knowledge of mothers about exclusive breastfeeding, the mother's commitment to continue to provide breast milk until the age of 6 months, and the family and social support at work determining the success of exclusive breastfeeding in the Civil Servants Pati Government. Mothers who managed to give exclusive breastfeeding for 6 months of exclusive breastfeeding have knowledge about complete, a strong commitment to exclusive breastfeeding, and adequate social support from family and workplace compared with mothers who exclusively breastfed failed. INDONESIACakupan ASI eksklusif di Kabupaten Pati belum mencapai target 80%. Salah satu faktor yang mempengaruhi seorang ibu memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan adalah status pekerjaan. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan pengetahuan, komitmen, dan dukungan sosial dalam pemberian ASI eksklusif pada Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pemerintah Kabupaten Pati. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif. Pemilihan subjek penelitian menggunakan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam, observasi dan catatan lapangan. Data dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif, komitmen ibu untuk tetap memberikan ASI saja sampai usia 6 bulan, dan dukungan sosial yaitu keluarga dan tempat kerja, menentukan keberhasilan pemberian ASI Eksklusif pada PNS Pemerintah Kabupaten Pati. Ibu yang berhasil memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan mempunyai pengetahuan tentang ASI eksklusif yang lengkap, komitmen yang kuat untuk menyusui eksklusif, dan mendapat dukungan sosial yang memadai dari keluarga dan tempat kerja dibandingkan dengan ibu yang gagal memberikan ASI eksklusif.
FAKTOR RISIKO BAYI BERAT LAHIR RENDAH DITINJAU DARI KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DAN FAKTOR KEHAMILAN (Studi di Puskesmas Margorejo dan Puskesmas Juwana di Kabupaten Pati) Aeda Ernawati
Jurnal Litbang: Media Informasi Penelitian, Pengembangan dan IPTEK Vol 11, No 2 (2015): Desember
Publisher : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Pati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (104.554 KB) | DOI: 10.33658/jl.v11i2.68

Abstract

ENGLISHMaternal conditions affect the growth and development of the fetus. The purposes of his study is to analyze the risk factors for LBW (Low Birth Weight) in Public Health Center Juwana and Margorejo of maternal factors including: maternal age, parity, Upper Arm Circumference size, education level and family income level. This study used case control design, in which each group had 32 cases. Statistical analysis used chi square, while risk estimation used odds ratio. The results shows that risk factors of LBW in Public Health Center Juwana and Margorejo is household income level (OR = 3.645 and p = 0.024), while mother age, parity, arm circumference size, and education levels are not associated with LBW. The effort to increase household income should be done by all stakeholders cooperatively to prevent LBW. INDONESIAKesehatan ibu sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan janin yang dikandungnya. Tujuan penelitian untuk untuk menganalisis faktor risiko kejadian BBLR di Puskesmas Juwana dan Puskesmas Margorejo ditinjau dari faktor ibu yang meliputi: usia ibu, paritas, ukuran LILA, tingkat pendidikan, dan tingkat pendapatan keluarga. Penelitian ini menggunakan desain kasus kontrol dengan jumlah sampel masing-masing 32 responden. Uji statistik menggunakan chi square dan estimasi risiko menggunakan odd rasio. Hasil penelitian menunjukkan faktor ibu yang menjadi faktor risiko kejadian BBLR di Puskesmas Juwana dan Puskesmas Margorejo adalah tingkat pendapatan keluarga (OR=3,645 dan p=0,024). Usia ibu, paritas, ukuran LILA, tingkat pendidikan tidak berhubungan dengan kejadian BBLR. Perlu kerja sama dengan semua pihak untuk meningkatkan pendapatan masyarakat untuk mencegah terjadinya BBLR.
PERANAN SARANA PELAYANAN KESEHATAN DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF : STUDI PADA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KECAMATAN PATI Aeda Ernawati
Jurnal Litbang: Media Informasi Penelitian, Pengembangan dan IPTEK Vol 10, No 2 (2014): Desember
Publisher : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Pati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (90.162 KB) | DOI: 10.33658/jl.v10i2.85

Abstract

ENGLISHRegulation of Pati Regency No. 54, 2012 includes the obligation for health facilities to support the increase of breastfeeding. The purpose of this study was to illustrate the role of health facilities to support breastfeeding among mothers who work as civil servant in Pati Regency. This research used qualitative approach. Subjects were chosen using snowball sampling. Data were analyzed descriptively. The results show that some informants failed to give exclusive breastfeeding for 6 months to their child. It caused they gave infant formulas to their baby during first six months. Not all health facilities have implemented 10 steps of exclusive breastfeeding, such as: (1) socialization of the exclusive breastfeeding necessity toward pregnant mothers; (2) Guidance for delivery mother to do first breastfeeding initiative; (3) Avoidance for feeding infant, except with breastfeeding; (4) Conducting rooming in. The efforts are needed to increase exclusive breastfeeding among civil servants in Pati Regency by providing support for health facilities to run 10 steps to succesful breastfeeding and preventing infant formula promotion. INDONESIAPerbup Pati No. 54 Tahun 2012 berisi antara lain kewajiban instansi pelayanan kesehatan dalam upaya peningkatan pemberian ASI. Tujuan penelitian untuk menggambarkan peranan dukungan sarana pelayanan kesehatanan dalam pemberian ASI eksklusif pada ibu yang bekerja sebagai PNS Pemerintah Kabupaten Pati. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif. Pemilihan subjek penelitian menggunakan teknik snowball sampling. Data dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan belum semua informan berhasil memberikan ASI eksklusif pada anaknya. Penyebab kegagalan pemberian ASI eksklusif karena bayi diberi susu formula pada saat bayi baru lahir atau diberi susu formula sebelum usia 6 bulan. Belum semua sarana pelayanan kesehatan melaksanakan 10 langkah menyusui eksklusif. Diantara langkah yang belum dilakukan adalah: 1) Sosialisasi pentingnya ASI eksklusif kepada semua ibu hamil; 2) Membantu pelaksanaan inisiasi menyusui dini pada ibu yang melahirkan 3) Tidak memberikan makanan dan minuman apapun selain ASI pada bayi baru lahir; 4) Melakukan rawat gabung. Perlu upaya untuk meningkatkan pemberian ASI eksklusif di kalangan Pegawai Negeri Sipil Kabupaten Pati melalui peningkatan dukungan sarana pelayanan kesehatan dengan melaksanakan semua langkah dari 10 langkah menuju keberhasilan menyusui serta tidak mempromosikan susu formula baik secara langsung maupun tidak langsung.