abdul asis
balai pelestarian nilai budaya sulawesi selatan

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

STRATEGI BERTAHAN HIDUP NELAYAN KARAMPUANG DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN HIDUP abdul asis
Pangadereng : Jurnal Hasil Penelitian Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 5, No 1 (2019)
Publisher : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2133.261 KB) | DOI: 10.36869/.v5i1.21

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui  dan memahami strategi bertahan hidup nelayan Karampuang dalam pemenuhan kebutuhan hidup. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nelayan di Pulau Karampuang masih menggunakan alat tangkap sederhana dan penghasilannya masih tergolong rendah. Pada musim paceklik, nelayan merasa kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka sehari-hari, sehingga mereka beralih ke pekerjaan lain dengan mengolah kebun dengan menanam tanaman hortikultura seperti jagung, ubi kayu, dan sayur-sayuran. Peluang untuk melakukan pekerjaan sampingan terbuka luas bagi masyarakat nelayan di sana karena akses ke kota Kabupaten Mamuju tergolong cukup dekat. Pekerjaan lain yang dapat dilakukan di luar bidang kenelayanan adalah menjadi pedagang, buruh bangunan, kuli angkut pelabuhan, kuli angkut pasar, dan jasa ojek. Sedangkan istri-istri nelayan banyak yang bekerja menjadi penjaga toko, buruh cuci di kota, dan membuka kedai-kedai di rumah dengan menjual barang kebutuhan hidup sehari-hari. Dengan melakukan pekerjaan sampingan, maka kebutuhan hidup keluarganya  dapat terpenuhi. Kata Kunci: pekerjaan sampingan, nelayan Karampuang, kebutuhan hidup.
MAKNA SIMBOLIK PAKAIAN ADAT TRADISIONAL SUKU BUTON DI KOTA BAUBAU Abdul Asis; Herianah Herianah
Pangadereng : Jurnal Hasil Penelitian Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 6, No 2 (2020)
Publisher : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36869/pjhpish.v6i2.139

Abstract

Pakaian adat tradisional suku Buton merupakan karya seni budaya yang mengandung makna-makna dan nilai estetika terhadap pemakainya. Penelitian ini bertujuan mengungkap makna simbolik, bentuk dan warna  pada pakaian adat suku Buton di Kota Baubau. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data pengamatan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam pakaian adat tradisional Buton terdapat dua warna yang dijadikan sebagai warna dasar yakni hitam dan warna putih, walaupun warna-warna lainnya seperti warna merah, kuning, biru, hijau dan ungu tetap digunakan. Umumnya baju dan celana pakaian adat tradisional Buton terdiri atas warna dan motif yang sama. Warna-warna tersebut mengandung beberapa arti bagi masyarakat Buton antara lain yang berhubungan proses kejadian alam dan manusia, serta arti yang menunjukkan sikap masyarakat Buton itu sendiri serta menyatakan bahwa di Buton terdapat penggolongan masyarakat.  bahwa pakaian adat tradisional masyarakat suku Buton memiliki makna-makna secara khusus. Dalam arti bahwa masyarakat yang menggunakan pakaian adat tradisional tersebut memiliki ciri-ciri atau spesifikasi tertentu. Bagi masyarakat yang memiliki status sosial lebih tinggi dalam kehidupan masyarakat Buton memiliki ciri khas dari segi warna, bentuk, perhiasan dan jumlah aksesoris yang digunakan serta perlengkapan lainnya