Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Competitive

KAJIAN PEMILIHAN REKANAN PADA PERUSAHAAN PT TIRTA GEMAH RIPAH: KAJIAN PEMILIHAN REKANAN PADA PERUSAHAAN PT TIRTA GEMAH RIPAH Achmad Andriyanto; Liane Okdinawati
Competitive Vol. 12 No. 1 (2017): Jurnal Competitive
Publisher : Politeknik Pos Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT Tirta Gemah Ripah yang dikenal sebagai Tirta Jabar didirikan dengan latar belakang Pemprov Jabar inginmemperbaharui dan mengelola sumber daya air yang ditujukan untuk kesejahteraan masyarakat. Untukmeningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat, PT Gemah Ripah harus memiliki pasangan yang baik dansesuai prosedur, untuk mengetahui perlu melakukan penilaian kinerja Mitra untuk mengevaluasi memakannya.Melalui pendekatan Analytical Hierarchy Process (AHP), dapat diukur dengan kinerja mitra tersebut. Dalammelakukan performance appraisal partner membuat struktur hirarki terlebih dahulu, yaitu penentuan tujuan,kriteria, sub kriteria dan alternatif. Tujuannya adalah penilaian kinerja mitra, untuk kriteria ada harga barang,kualitas barang, kinerja pengiriman, pelayanan dan perilaku. Pada sub kriteria, ada harga bersaing, diskon,standar, konsistensi kualitas, daya tahan, ketepatan waktu, kuantitas, kesesuaian, garansi dan pengaduan yangtepat, dukungan operasional, responsif, kepatuhan hukum dan penyelesaian kontrak. Dan alternatifnya adalahnilai Mitra A, Mitra B, Mitra C, Mitra D, dan Mitra E. AHP untuk masing-masing pasangan berdasarkan kriteriadan sub kriteria di atas adalah A Partner = 0,315; Mitra B = 0,256; Mitra C = 0,199; Mitra D = 0.138; Mitra E =0,102. Penilaian kinerja mitra mungkin tidak bisa dilakukan mitra bisnis atau tidak.
Model Distribusi Industri Pangan di Jawa Barat dengan Menggunakan Pendekatan Causal Loop Sistem Dinamik Achmad Andriyanto; Amri Yanuar
Competitive Vol. 15 No. 1 (2020): Jurnal Competitive
Publisher : Politeknik Pos Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36618/competitive.v15i1.627

Abstract

Industri pangan menjadi salah satu faktor yang dapat menciptakan stabilitas ekonomi daerah, terkhusus di Jawa Barat. Tanaman pangan menjadi salah satu subsektor pertanian yang dominan di Jawa Barat. Tanaman pangan ini didominasi oleh produksi padi, jagung dan kedelai. Penelitian ini bertujuan untuk membuat model distribusi dari industri pangan yang ada di Jawa Barat terkhusus untuk komoditas padi, jagung dan kedelai. Metode yang digunakan untuk menganalisis model distribusinya adalah metode Sistem Dinamik. Dengan Sistem Dinamik diharapkan dapat mengetahui titik lemah proses distribusi yang dilakukan selama ini, sehingga proses distribusinya bisa berjalan dengan baik. Dari model yang dibuat dan dikembangkan dengan metode sistem dinamik, dapat teridentifikasi variabel-variabel apa saja yang berpengaruh terhadap pendistribusian komoditas pangan tersebut. Variabel yang mempengaruhi model distribusi komoditas beras di Jawa Barat yaitu disparitas harga beras yang tinggi dan rantai distribusi beras yang panjang. Variabel yang mempengaruhi model distribusi komoditas jagung pipilan dan kedelai di Jawa Barat yaitu karakteristik pelaku perdagangan yang berbeda antara produsen/petani, pedagang besar dan pengecer; kualitas, disparitas harga, marjin usaha, dan peran sentra produksi dalam memasok pasar; sistem saluran pemasaran yang berkembang.
Pemetaan Teknologi Industri Jagung dari Hulu ke Hilir di Kabupaten Bandung Achmad Andriyanto; Hilman Setiadi
Competitive Vol. 16 No. 1 (2021): Jurnal Competitive
Publisher : Politeknik Pos Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36618/competitive.v16i1.1168

Abstract

Dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bandung Tahun 2016-2036 akan dilakukan pengembangan kawasan pertanian, peternakan, perkebunan, dan lain-lain. Dimana sektor pertanian memiliki potensi terbesar dalam seluruh wilayah kawasan pengembangannya, sehingga kebijakan pengembangannya didominasi pada pengembangan kawasan pertanian. Pengembangan kawasan pertanian meliputi kawasan tanaman pangan dan hortikultura. Jika dibandingkan dengan hortikultura, komoditas pangan di Kabupaten Bandung masih menjadi komoditas unggulan terutama padi, jagung dan kedelai. Ketiga komoditas ini merupakan komoditas pangan yang paling strategis, sehingga terus dikembangkan baik kawasannya maupun proses industrinya. Produksi jagung di Kabupaten Bandung merupakan produksi jagung terbesar yang ada di Jawa Barat. Industri jagung yang ada di Kabupaten Bandung masih didominasi oleh industri di hulu, sehingga jika ingin memiliki daya saing yang tinggi maka harus terjadi keseimbangan antara struktur industri yang ada di hulu dan di hilir serta memaksimalkan nilai tambah dari setiap hasil olahan jagungnya. Keseimbangan antara struktur industri yang ada di hulu dan di hilirnya akan dapat terjadi jika didukung oleh database yang lebih komprehensif dengan memunculkan karakteristik teknologi dan karakteristik pendukungnya. Sehingga dibutuhkan pemetaan teknologi pada industri jagung ini secara menyeluruh, baik di struktur industri hulu maupun industri hilirnya. Subsistem industri hulu merupakan industri yang menghasilkan benih yang unggul sehingga menghasilkan juga varietas yang unggul. Subsistem industri antara merupakan industri yang memproses produk jagung dari hasil olahan daun jagung, buah jagung dan batang jagung. Subsistem industri hilir merupakan industri yang mengolah output industri antara menjadi produk akhir dari bahan baku jagung ini. Penelitian ini akan memetakan baik kekuatan maupun kelemahan dari teknologi industri jagung di Kabupaten Bandung dari tinjauan rantai nilai industri jagung dan kapabilitas teknologinya. Hasil dari pemetaan teknologi ini akan digunakan sebagai landasan pengembangan seluruh struktur industri jagung dari hulu sampai ke hilirnya.