Ratna Kristian Tari
Jl kapten Abdul Haq, Rajabasa, Bandar Lampung

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Persepsi Masyarakat Mengenai Peningset dalam Tradisi Srah-Srahan Perkawinan Adat Jawa Ratna Kristian Tari; Wakidi Wakidi; Yustina Sri Ekwandari
PESAGI (Jurnal Pendidikan dan Penelitian Sejarah) Vol 5, No 9 (2017): PESAGI (Jurnal Pendidikan dan Penelitian Sejarah)
Publisher : FKIP UNIVERSITAS LAMPUNG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (235.021 KB)

Abstract

The purpose of this research is to decribe Peningset in Srah-Srahan of Javanese traditional marriage in Kotagajah village. This research applied qualitative approach method. The data collection technique was carried out through observation, interview and documentation. The result of data analysis showed that the perception of society regarding Peningset in Srah-Srahan tradition was classified into two groups of society who agreed and those who disagreed. People who supported the implementation of Peningset in Srah-Srahan (delivery of goods) marriage tradition considered this tradition sacred for Javanese Traditional Marriage. While those who opposed Peningset in Srah-Srahan tradition was due to a reason of burdening the prospective groom. Nevertheless, the society will still apply Peningset in Srah-Srahan tradition but the goods delivery will be simplified with just some amount of money.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Peningset dalam tradisi Srah-Srahan Perkawinan Adat Jawa di Kampung Kotagajah. Metode yang digunakan adalah metode pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil analisis data menunjukkan bahwa persepsi masyarakat mengenai Peningset dalam tradisi Srah-Srahan masyarakatnya ada yang setuju dan tidak setuju. Masyarakat yang setuju melaksanakan Peningset dalam tradisi Srah-Srahan menganggap tradisi ini sakral pada Perkawinan Adat Jawa. Sedangkan masyarakat yang tidak setuju Peningset dalam tradisi Srah-Srahan di karenakan membebani pihak calon mempelai pria. Namun masyarakat tetap melaksanakan Peningset dalam tradisi Srah-Srahan hanya saja di simpelkan isi hantarannya dengan uang.Kata kunci: peningset, perkawinan, persepsi