Maya Panorama
Program Studi Ekonomi Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Raden Fatah Palembang

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

STRATEGI PENGEMBANGAN MUSEUM BALAPUTRADEWA UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN PEMERINTAH KOTA PALEMBANG Andini Dwi Indah Lestari; Ida Santika; Wanda Tarisa; Maya Panorama
SIBATIK JOURNAL: Jurnal Ilmiah Bidang Sosial, Ekonomi, Budaya, Teknologi, dan Pendidikan Vol. 1 No. 1 (2021): December
Publisher : PENERBIT LAFADZ JAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (265.213 KB) | DOI: 10.54443/sibatik.v1i1.1

Abstract

Museum Balaputra dewa adalah salah satu Museum negeri yang ada Di provinsi Sumatra selatan yang dikelompokan kepada lima (5) pameran akbar serta menyimpan banyak sekali macam koleksi. Adapun yang menjadi Identifikasi masalah kurangnya sarana dalam mempromosikan Museum, kurangnya pemeliharaan serta supervisi Museum, kurangnya minat rakyat mengenal sejarah masa lampau, kurangnya penyediaan Cinderamata diMuseum. Penelitian ini bertujuan mengetahui bagaimana taktik Museum Balaputra dewa bisa dikembangkan supaya lebih maksimal dan hambatan-kendala apa saja yang dihadapi. strategi pengembangan objek museum Balaputra dewa dalam upaya menaikkan pendapatan kota Palembang Di sector pariwisata pasca pandemi. Pandemi covid-19 sangat berdampak pada pendapatan kota Palembang sebab adanya restriksi sosial bersiklus besar dan ditutupnya akses keluar masuk antar kota, hal ini mengakibatkan penurunan pendapatan kota Palembang Di sector pariwisata. cara lain strategi yang dipergunakan ialah strategi yang meminimalkan kelemahaan (weaknesses) untuk memanfaatkan peluang (Opportunities) itu wajib dimanfaatkan buat meminimalkan kelemahan yang dimiliki dan dipergunakan untuk mengurangi ancaman eksternal. strategi tersebut sebagai jawaban penelitian untuk mengatasi konflik yang ada pada Museum Balaputra dewa sehingga pengembangan di Museum bisa diterapkan menggunakan optimal.