Ani Yuningsih
Hubungan Masyarakat, Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Bandung

Published : 24 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Bandung Conference Series: Public Relations

Implementasi Human Relations Pattaya Steamboat Yakiniku melalui Program Achievement Motivation Andini Rahmania Nurhakim; Ani Yuningsih
Bandung Conference Series: Public Relations Vol. 1 No. 1 (2021): Bandung Conference Series: Public Relations
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (142.977 KB) | DOI: 10.29313/bcspr.v1i1.55

Abstract

Abstract. This research aims to find out and review the increasing motivation of outstanding employees who are focused on human relations activities between employees within the scope of the company that is given more attention to foster work motivation the key to human relations activity is motivation. Pattaya Steamboat Yakiniku (PSY) through achievment motivation activities.Achievment motivation is tied to this study using the motivation theory approach put forward by McClelland.This theory provides a brief explanation of how individual behavior in employee work activities can be reviewed from various aspects that contribute to the emergence of such behavior, causal factors, and things that can foster motivation.Both personality and motivation of achievement are measured using interview methods, observation and down directly into the field.The subjects of the study were three people, who were Finance and Communication Bussines Manager Pattaya Steamboat Yakiniku (PSY) as well as two employees of Pattaya Steamboat Yakiniku (PSY).So that the continuity of the outstanding motivation program can run well because Pattaya Steamboat Yakiniku (PSY) has had the knowledge and various ways to maintain the work motivation of its employees to continue to increase and the employees who participate in the implementation of the motivation program continues to be motivated. Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengkaji peningkatan motivasi berprestasi karyawan yang difokuskan pada kegiatan human relations antar pegawai dalam ruang lingkup perusahaan yang diberikan perhatian lebih untuk menumbuhkan motivasi kerja. Kunci aktivitas human relations adalah motivasi. Pattaya Steamboat Yakiniku (PSY) melalui kegiatan achievement motivation. Motivasi berprestasi atau achievment motivation terikat pada penelitian ini menggunakan pendekatan teori motivasi yang dikemukakan oleh McClelland. Teori ini memberikan penjelasan singkat bagaimana prilaku individu dalam aktivitas kerja karyawan dapat ditinjau dari berbagai aspek yang melatari munculnya prilaku tersebut, faktor penyebab, serta hal-hal yang dapat menumbuhkan motivasi. Baik kepribadian maupun motivasi berprestasi diukur menggunakan metode wawancara, observasi dan turun langsung ke lapangan. Subyek penelitian berjumlah tiga orang, yang merupakan Finance and Communication Bussines Manager Pattaya Steamboat Yakiniku (PSY) serta dua karyawan Pattaya Steamboat Yakiniku (PSY). Sehingga keberlangsungan program motivasi berprestasi tersebut dapat berjalan dengan baik karna pihak Pattaya Steamboat Yakiniku (PSY) telah memiliki pengetahuan dan berbagai cara untuk menjaga motivasi kerja karyawannya agar terus meningkat dan para karyawan yang ikut serta dalam pelaksanaan program motivasi berprestasi terus termotivasi.
Strategi Marketing Public Relations Burger King Indonesia dalam Meningkatkan Brand Awareness Aditya Dharmawan; Ani Yuningsih
Bandung Conference Series: Public Relations Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Public Relations
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (209.926 KB) | DOI: 10.29313/bcspr.v2i1.1555

Abstract

Abstract. At this time, many fast-food restaurants are developing in Indonesia, where they have their respective advantages. One of them is Burger King. Burger King is a fast-food restaurant that offers hot and fresh food products with delicious food tastes. With the intense competition between fast-food restaurants, Burger King is not one of the fast-food restaurants in Indonesia. The number of fast-food restaurants in Indonesia has become an increasingly fierce competition with the higher level of maturity of a product. Sometimes a company needs to rebrand. This study uses a qualitative method with the approach carried out by using a case study approach. The purpose of this research is that the first to know the Rebranding Concept carried out by Burger King, the second to find out steps taken by Burger King's Management in doing Rebranding, and the third to find out the reason for Burger King to rebrand using the old logo. Informants in this study were Burger King Indonesia's Brand Manager, Social Media Executive, and Burger King Indonesia's consumers. The results of this study are in the concept carried out by management in carrying out this rebranding, there are three points, namely brand identity, conformity with the philosophy of commitment, and healthy life. The steps taken in this rebranding are five stages, namely holding a board meeting, determine the target audience, target time, campaign, and use of media. The reason Burger King uses the old logo is to maintain authenticity and respect heritage. Efforts to increase brand awareness were carried out by Burger King through the implementation model of the Marketing Public Relations strategy. It carried with campaigns and use of social media owned by Burger King. Abstrak. Pada saat ini maraknya restoran cepat saji yang berkembang di Indonesia yang dimana mereka memiliki keunggulannya masing-masing. Salah satunya adalah Burger King, Burger King merupakan restoran fastfood yang menawarkan produk santapan yang panas dan segar dengan cita rasa santapan yang lezat. Dengan ketatnya persaingan antar restoran kilat saji, Burger King ini tidaklah salah satunya restoran fastfood di Indonesia. Banyaknya restoran cepat saji di Indonesia tentunya menjadi sebuah persaingan yang semakin ketat seiring dengan semakin tingginya juga tingkat kedewasaan suatu produk yang terkadang suatu perusahaan perlu untuk melakukan rebranding. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus. Tujuan adanya penelitian ini yaitu yang pertama mengetahui Konsep Rebranding yang dilakukan oleh Burger King, yang kedua mengetahui langkah-langkah yang dilakukan Management Burger King dalam melakukan Rebranding, dan yang ketiga mengetahui alasan Burger King melakukan Rebranding menggunakan logo lama. Informan pada penelitian ini adalah Brand Manager Burger King Indonesia, Sosial Media Executive dan para konsumen Burger King Indonesia. Hasil dari penelitian ini yaitu dalam konsep yang dilakukan management dalam melakukan rebranding ini yaitu ada tiga poin, yaitu brand identity, kesesuaian dengan filosofi pada komitmen, dan healthy life sedangkan langkah yang dilakukan dalam rebranding ini yaitu ada lima tahapan yang dilakukan, yaitu mengadakan board meeting, menentukan target audience, target waktu, campaign, dan penggunaan media. Adapun alasan Burger King menggunakan logo lama yaitu mempertahankan keaslian dan menghargai heritage. Upaya peningkatan brand awareness yang dilakukan oleh Burger King melalui model implementasi strategi Marketing Public Relations ini dilakukan dengan campaign dan pemanfaatan media social yang dimiliki oleh Burger King.
Impression Management Dokter di RSUD Kab Tangerang Wiyanie Putri Pangesty; Ani Yuningsih
Bandung Conference Series: Public Relations Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Public Relations
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (207.674 KB) | DOI: 10.29313/bcspr.v2i1.1895

Abstract

Abstract. Life according to dramaturgy theory is like a theater, a social interaction similar to a drama show, which presents a role. In playing the role of using verbal language and non-verbal behavior and wearing certain attributes. Social life is divided into the front region (front region), which refers to social events in which the individual is stylish in displaying his role and the back region. In this study, who were taken as informants were 2 doctors on duty at the RSUD Kab Tangerang Hospital. This research is limited to studying and analyzing the front stage and back stage in dramaturgy theory to determine the impression management that is formed. This type of research uses qualitative research with a dramaturgy approach. The result of this research is that the front stage is very influential when building impression management, because it is the first thing that can be seen and judged by the public. The front stage is also related to personal branding which is supported by the credibility and skills of a doctor to build impression management. The strategy carried out by the two informants was based on the aspect of self promotion, favor doing. Abstrak. Kehidupan menurut teori dramaturgi adalah ibarat teather, interaksi sosial yang mirip pertunjukan drama, yang menampilkan peran. Dalam memainkan peran menggunakan bahasa verbal dan perilaku non verbal dan mengenakan atribut tertentu. kehidupan sosial dibagi menjadi wilayah depan” (front region) yang merujuk peristiwa sosial bahwa individu bergaya menampilkan perannya dan wilayah belakang (back region). Dalam penelitian ini, yang diambil sebagai informan adalah 2 Dokter yang bertugas di RSUD Kab Tangerang . Penelitian ini dibatasi untuk mengkaji dan menganalisis panggung depan dan panggung belakang pada teori dramaturgi untuk mengetahu impression management yang terbentuk. Tipe penelitian ini memakai penelitian kualitatif dengan pendekatan dramaturgi. Hasil penelitian ini adalah panggung depan sangat mempengaruhi saat membangun impression management, karena hal itu menjadi hal yang pertama dapat dilihat dan dinilai oleh khalayak. Dalam panggung depan ini juga berkaitan dengan personal branding yang didukung dengan kredibilitas dan keterampilan seorang dokter untuk membangun impression management. Strategi yang dilakukan oleh kedua informan berdasarkan dari segi aspek self promotion, favor doing.
Komunikasi Hiperpersonal dalam Presentasi Diri Annisa Divia Zaliyanti; Ani Yuningsih
Bandung Conference Series: Public Relations Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Public Relations
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (98.968 KB) | DOI: 10.29313/bcspr.v2i1.1920

Abstract

Abstract. Self-presentation usually individuals will do impression management (impression management). The goal is that we can influence other people, so that we are liked by others, want to improve our position, maintain status and so on. Self-presentation identifies two components in impression management, first, impression-motivation, which describes how our motivation is to control other people who see us or to create certain impressions in other people's minds. In this study, researchers used qualitative research methods with a phenomenological approach. The theory used in this research is the theory of computer mediated communication (CMC), which is in accordance with the focus of the problem of social media activities in it. This study took the research subject of pontianak city youth with the object of research being activities on Instagram social media accounts with anonymous username. The results of this study, the intertwined communication process builds and responds to statements from communication opponents and creates relationships without distraction from the reality environment. Abstrak. Presentasi diri biasanya individu akan melakukan impression management (pengelolaan kesan). Tujuannya adalah supaya seorang individu dapat mempengaruhi orang lain, supaya kita disukai orang lain, ingin memperbaiki posisi, memelihara status dan sebagainya. Presentasi diri mengidentifikasikan dua komponen dalam pengelolaan kesan yaitu pertama, impression-motivation (motivasi pengelolaan), yang menggambarkan bagaimana motivasi yang kita miliki untuk mengendalikan orang lain yang melihat kita atau untuk menciptakan kesan tertentu dalam pikiran orang lain. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yakni teori computer mediated communication (CMC), yang sesuai dengan fokus permasalahan kegiatan bermedia sos perbaiki ial didalamnya. Penelitian ini mengambil subjek penelitian mahasiswa kota pontianak dengan objek penelitiannya adalah aktivitas dalam akun media sosial Instagram dengan username anonym. Penelitian ini akan menghasilkan model proses komunikasi yang terjalin antara satu dengan yang lain dan menciptakan hubungan tanpa gangguan dari lingkungan realitas.
Penerapan Komunikasi Antarpribadi Barista Contou Coffee Bandung dengan Konsumen dalam Membangun Brand Value M. Arif Dhifan Surahman; Ani Yuningsih
Bandung Conference Series: Public Relations Vol. 2 No. 2 (2022): Bandung Conference Series: Public Relations
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (127.099 KB) | DOI: 10.29313/bcspr.v2i2.3434

Abstract

Abstract. Contou Coffee is a coffee shop located on Jalan Taman Cempaka, Bandung City, which is around Jalan Riau. Unlike other coffee shops, Contou Coffee has a Barista who has a coffee championship certificate as a background, with a certificate that is owned by them, of course, each coffee product is actually served and felt to be of good quality at an affordable price, the application of Barista communication can also fairly always get the attention of consumers through the way and style of communication that is interactive and familiar with consumers and provide friendly service while the baristas are not from their own area but outside the city of Bandung. The purpose of this research is to find out and understand whether Barista's interpersonal communication techniques with consumers can increase brand value. This research was designed as a qualitative research using case study method. The process of collecting data in this study used interview instruments and participant observation which was carried out directly at Contou Coffee, Bandung. The validity of the research data was tested using a triangulation technique of data sources with the owner of Contou Coffee, and the Head of Marketing from Contou Coffee. Barista Contou Coffee explained that the barista Contou Coffee has applied interpersonal communication techniques. Barista Contou Coffee in implementing Service Excellence by means of polite and friendly communication such as always applying the SOP Contou Coffee which is to always smile, greet and greet all consumers regardless of the appearance of the consumer. The application of interpersonal communication is very necessary for Contou Coffee baristas in increasing brand value, because by applying interpersonal communication techniques the barista can have a connection with consumers, baristas and consumers will understand each other in terms of the needs and satisfaction of these consumers. Abstrak. Contou Coffee merupakan kedai kopi yang berlokasi di Jalan Taman Cempaka Kota Bandung yang berada disekitaran Jalan Riau. Berbeda dengan kedai kopi yang lainnya, Contou Coffee memiliki Barista yang dengan latar belakang memiliki sertifikat kejuaraan kopi, dengan sertifikat yang dimiliki oleh mereka tentunya secara aktual produk kopi setiap disajikan dan di rasakan memiliki mutu yang baik dengan harga yang terjangkau, penerapan komunikasi Barista juga dapat terbilang selalu mendapat perhatian konsumen melalui cara dan gaya komunikasinya yang interaktif dan akrab dengan konsumen serta memberikan pelayanan yang ramah sementara para barista tersebut bukan berasal dari daerah sendiri melainkan diluar Kota Bandung. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan memahami teknik komunikasi antar pribadi Barista dengan konsumen apakah dapat meningkatkan brand value. Penelitian ini dirancang sebagai penelitian kualitatif dengan menggunakan metode studi kasus. Proses pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan instrumen wawancara dan observasi partisipan yang dilaksanakan langsung di Contou Coffee, Bandung. Keabsahan data hasil penelitain diuji dengan menggunakan teknik triangulasi sumber data dengan narasumber pemilik dari Contou Coffee, dan Kepala pemasaran dari Contou Coffee. Barista Contou Coffee menjelaskan bahwa barista Contou Coffee sudah menerapkan teknik komunikasi antarpribadi. Barista Contou Coffee dalam menerapkan Service Excellence dengan cara berkomunikasi yang sopan dan ramah seperti selalu merapkan SOP Contou Coffee yaitu harus selalu senyum, salam dan sapa kepada seluruh konsumen tanpa memandang penampilan konsumen tersebut. Penerapan komunikasi antarpribadi sangat diperlukan untuk barista Contou Coffee dalam meningkatkan brand value, karena dengan menerapkan teknik komunikasi antarpribadi barista bisa memiliki koneksi dengan konsumen, barista dan konsumen akan saling memahami satu sama lain dari segi kebutuhan serta kepuasan konsumen tersebut.