Claim Missing Document
Check
Articles

Found 39 Documents
Search

Kajian Komunikasi Persuasif dalam Pengajaran Musik untuk Anak Triwardhani, Ike Junita; Trigartanti, Wulan
ETHOS (Jurnal Penelitian dan Pengabdian) Vol 3 No.1 (2005) Ethos: Jurnal Penelitian dan Pengabdian (Sains & Teknologi)
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

children should have sense of art , especially in music
Strategi Guru dalam membangun komunikasi dengan Orang Tua Siswa di Sekolah Ike Junita Triwardhani; Wulan Trigartanti; Indri Rachmawati; Raditya Pratama Putra
Jurnal Kajian Komunikasi Vol 8, No 1 (2020): June 2020
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (494.127 KB) | DOI: 10.24198/jkk.v8i1.23620

Abstract

Membangun kegiatan belajar mengajar yang efektif di sekolah memerlukan peran guru, anak dan juga orang tua. Komunikasi yang efektif dapat menjamin berlangsungnya interaksi antara guru, siswa, dan orang tua secara optimal. Penelitian ini memilih Sekolah Dasar Tunas Unggul sebagai kasus penelitian. Sekolah ini memiliki konsep yang kreatif dan inovatif dengan memandang pentingnya keterlibatan orangtua dalam pendidikan di sekolah, dengan cara yang unik sekolah mengembangkan metode yang diberi nama My Conference dimana dengan metode tersebut keterlibatan orang tua secara aktif dalam pendidikan disekolah dapat terbangun dengan baik. Penelitian ini dilakukan dengan metode studi kasus yang pengamatannya terpusat pada komunikasi yang dilakukan guru untuk membangun keterlibatan orang tua dalam proses pendidikan di sekolah. Merumuskan pola komunikasi yang dilakukan guru dalam membangun keterlibatan orang tua menjadi tujuan dari penelitian ini. Dimulai dengan memetakan bagaimana guru menerjemahkan kurikulum untuk anak, kemudian mengembangkan strategi komunikasi dalam membangun keterlibatan orangtua. Guru menerjemahkan kurikulum dengan berbagai cara yang menarik. Kemampuan memahami materi, berdiskusi, menjawab pertanyaan sampai pada mengelola berbagai kegiatan pembelajaran. Kemampuan menciptakan berbagai program yang mensyaratkan keterlibatan orang tua dalam berbagai kegiatan anak di sekolah menjadi wadah komunikasi yang menarik. Pola komunikasi guru dalam membangun keterlibatan orang tua di sekolah terbentuk karena ketertarikan orang tua terhadap berbagai program belajar dan kehadiran disekolah dengan semangat karena memang menarik, merasa nyaman dan adanya kebutuhan untuk mengikuti dan mendorong program belajar anak.
KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (ABK) DI SEKOLAH Ike Junita Triwardhani
KINESIK Vol. 7 No. 3 (2020): December
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/ejk.v7i3.126

Abstract

Beberapa sekolah yang menerapkan pendidikan dengan siswa beragam atau biasa disebut sekolah inklusif. Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) akan berdampingan dengan anak normal dalam proses belajar mengajar. ABK biasanya akan didampingi oleh guru dan helper (guru pendamping). ABK yang bersekolah bersama anak normal seringkali mengalami hambatan selama proses belajar mengajar di kelas. Karena itu dibutuhkan pendekatan komunikasi khusus untuk mengatasi hambatan tersebut. Tujuan dalam penulisan ini adalah untuk mengetahui hambatan komunikasi yang terjadi pada ABK, penyebab hambatan dan langkah-langkah untuk mengatasi hambatan tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus dengan teknik pengumpulan data yaitu wawancara, observasi dan telaah dokumen. Informan dalam penelitian ini yaitu para guru pendamping yang membimbing ABK di sekolah. Hasil penelitian menjelaskan bahwa hambatan komunikasi yang terjadi pada ABK terdiri dari hambatan dalam memahami pelajaran, lambat dalam merespon guru, kesulitan beradaptasi, kesulitan dalam bersosialisasi, gangguan emosi dan prilaku, ketidakmandirian. Untuk mengatasi kesulitan dalam membangun konsentrasi yang sering terjadi pada ABK dilakukan dengan berbagai cara. Diantaranya adalah dengan pengkondisian, penyegaran yang dilakukan sesering mungkin, memberikan sentuhan, memanggil nama untuk mengembalikan konsentrasi. Sedangkan untuk mengatasi masalah adaptasi dan sosialisasi dilakukan melalui pengenalan lingkungan sekolah, yaitu mengenalkan secara lebih detail tentang kelas, guru dan teman-temannya di kelas.
Mengembangkan Suasana Pendidikan Berbasis “Learning Oriented” dalam Pembelajaran Kewirausahaan Mahasiswa Ike Junita Triwardhani
MIMBAR (Jurnal Sosial dan Pembangunan) Volume 20, No. 4, Tahun 2004 (Terakreditasi)
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (253.512 KB) | DOI: 10.29313/mimbar.v20i4.154

Abstract

Era informasi memicu perubahan di banyak hal. Perubahan, pergeseran paradigma, dan cara berpikir telah menerpa banyak hal, di antaranya adalah bidang pendidikan. Perubahan paradigma di bidang pendidikan dipicu oleh perubahan karakter dasar dari subjek pendidikan, yaitu anak didik. Mereka sekarang ini datang ke sekolah penuh dengan segala macam informasi. Kemudian muncul cara belajar dengan menggunakan metode belajar Learning Oriented yang bermuara pada perubahan inti proses belajar dari fokus pada materi dan mengajar menjadi fokus kepada anak didik. Artinya, apa yang menjadi karakter dasar, cara berpikir, dan apa yang dibutuhkan anak didik mulai dianggap menjadi hal terpenting dalam proses belajar mengajar. Metode ini memberi ruang bagi mahasiswa untuk mengeluarkan potensi dirinya secara lebih optimal. Hal menarik yang dikaji dalam tulisan ini adalah tentang bagaimana mengembangkan suasana pendidikan berbasis Learning Oriented, khususnya dalam pembelajaran kewirausahaan mahasiswa. Permasalahan ini dijabarkan dalam: (1) Bagaimana kaitan antara era informasi dan perubahan paradigma dalam dunia pendidikan? (2) Bagaimana memahami perkembangan teknologi informasi yang menyebabkan perubahan terhadap cara berpikir (mindset) mahasiswa? (3) Bagaimana peran metode Learning Oriented sebagai keniscayaan di zaman sekarang? (4) Bagaimana penerapan metode Learning Oriented dalam pembelajaran kewirausahaan pada mahasiswa?Informasi sekarang ini relatif lebih mudah didapatkan, tidak terkecuali bagi mahasiswa. Tetapi hal ini tidak otomatis membuat mahasiswa bisa mengonstruksinya menjadi sebuah pemahaman yang baik dan terarah mengenai sesuatu hal. Mereka tetap memerlukan bimbingan yang akan membantunya memposisikan dirinya di era yang penuh perubahan. Metode belajar Learning Oriented relevan untuk menjawab tantangan tadi. Anak didik akan lebih tertarik dan akan memberikan motivasi internal untuk belajar lebih dalam. Pada pembelajaran kewirausahaan, mahasiswa banyak memperoleh wawasan, baik dari buku maupun apa yang terjadi di lapangan. Selain itu, mereka juga terbiasa untuk menggali potensi yang ada pada dirinya sehingga dapat membantu untuk menentukan kemana arah mereka sesuai dengan potensi yang dimilikinya. Dengan Learning Oriented, diharapkan pendidikan lebih memberikan atmosfer belajar mengajar untuk mengoptimalkan potensi diri pelaku belajar. Mahasiswa diharapkan lebih berani untuk mengungkapkan gagasan atau ide-ide serta mempelajari risiko yang akan muncul. Pengajar diharapkan dapat menjadi fasilitator bagi pengembangan ide-ide mahasiswa. Diharapkan juga institusi pendidikan tinggi mempunyai kontribusi dan peran yang signifikan kepada masyarakat, terutama menghadapi zaman yang semakin cepat berubah.
Communication on the Collective Care of Migrant Workers’ Children Ike Junita Triwardhani
MIMBAR (Jurnal Sosial dan Pembangunan) Volume 37, No. 2, Year 2021 [Accredited Sinta 2] No 10/E/KPT/2019]
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (467.093 KB) | DOI: 10.29313/mimbar.v37i2.7993

Abstract

Child growth and development are preferably in the care of parents, especially mothers. However, such condition is not always available, especially for children whose mothers have to work abroad as migrant workers. Children who should be in the care of their mothers are forced to be cared for by other parties in the family. Family care for migrant workers’ children is strongly influenced by the culture in which they live. Habits and uniqueness that come up in parenting will colour the collective parenting carried out by the family environment. This paper aims to analyze the role of the family in child care and the parenting culture established, as well as to build communication in the collective parenting of children. The research method used is Ethnography of communication to explore the culture that emerges in the upbringing process. The data collection technique used is observation and interviews with the families of migrant workers. The results of the study indicate that collective care for children whose mothers work as migrant workers requires the support and contribution of the extended family. Changes in parenting patterns occur from mothers to extended families, especially grandmother’s parenting patterns.
Communication of Parents to Children in Monitoring Digital Media Use Ike Junita Triwardhani
MIMBAR (Jurnal Sosial dan Pembangunan) Volume 36, No. 2, Year 2020 [Accredited Sinta 2] No 10/E/KPT/2019]
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (511.953 KB) | DOI: 10.29313/mimbar.v36i2.6654

Abstract

People's daily life today can hardly be separated from digital media. Nevertheless,  digital media has both positive and negative impacts. The positive impact is digital media makes life easier, but it can also have a negative impact on people's well-being if it is not used properly and out of control. The presence of massive digital media requires wise users. However, it will not be easy for children to do so that they need accompaniment from parents. The form of accompaniment includes effective communication with children by increasing parent’s credibility so that children trust their parents and the objective of communication can be achieved. This research is conducted by applying descriptive method. The purpose of this study is to discover how parents communicate with children to help them choose, use, and recognize the benefits and negative impacts of digital media. The results show that parents have an important role in simultaneously accompanying and monitoring their children in using digital media. Parents must be able to communicate in various ways, have the ability to build empathy, own a sense of belonging in children, and allow children to express their thoughts and feelings; those are several considerations for parents in accompanying and monitoring children's digital media use.
Supportive Communication In Developing Housewife’s Entrepreneurial Of Home-Based Industry Ike Junita Triwardhani; Wulan Tri Gartanti
MIMBAR (Jurnal Sosial dan Pembangunan) Volume 34, No. 1, Year 2018 [Accredited Ranking Sinta 2]
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (702.042 KB) | DOI: 10.29313/mimbar.v34i1.3107

Abstract

The role of women in the family is very important. In addition of taking care their household, women are also able to perform variety of other jobs, such as supporting the household economy by opening a home-based business. The effort to increase a home-based business’ success can be supported by the ability to build relationships with others. Supportive communication is a communication style at interpersonal communication level when someone wants to build a relationship. This study is based on framework of ethnography of communication and housewife’s entrepreneurial. Research method used is qualitative method with ethnographic communication approach. The subject of this research is housewife entrepreneurs of home-based industry. As home-based industry entrepreneurs, they always try to build relationships with employees, consumers, or suppliers as partners.  Building and maintaining relationships to develop the business require good communication skills. Supportiveness becomes a key requirement of communication to develop the relationship. The supports are given by delivering a good motivation for self and business partner, developing creativity according to the typical of each relationship, and also improving communication skills in marketing the products.
Pengelolaan Komunikasi Pekerja Anak di Industri Kecil Boneka Kain Kopo Bandung Ike Junita Triwardhani; Wulan Trigartanti
MIMBAR (Jurnal Sosial dan Pembangunan) Volume 28, No.2, Year 2012 (Accredited by Dikti)
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (74.335 KB) | DOI: 10.29313/mimbar.v28i2.357

Abstract

Child workers are still found as informal employees in small or household industries. Working consequences tend them do not well-protected their safety, because they have different anatomy with adult. But, the necessity to support their family economically cause them live in highly risk working. Communication obstacles are also found when they interact with their uplines or other adults. It is impacted that child workers become usual to communicate as like as adult, and it effects the problems in their children communication development.
Budaya Inklusif dalam Komunikasi Pendidikan Anak (Stud Etnografi Komunikasi pada Sekolah Dasar Inklusif di Bandung) Ike Junita Triwardhani
MediaTor (Jurnal Komunikasi) Vol 13, No 2 (2020): (Accredited Sinta 2)
Publisher : Pusat Penerbitan Universitas (P2U) LPPM Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/mediator.v13i2.6873

Abstract

Inclusive education is education for all; it is a form of resistance to discriminatory treatment in education through the provision of effective education for all children. In inclusive schools, children with normal conditions will learn together with special needs children. Normal students in inclusive schools will learn to build sensitivity and develop their social intelligence, while students with special needs learn to build confidence and develop more of their abilities. This paper aims to analyze and map the cultural development in the implementation of inclusive education for children. The case chosen is an inclusive school in Bandung which implements inclusive education. This paper uses ethnographic of communication method by tracking communication patterns established from the interactions of actors in a community group, namely communication between normal students and special needs students in inclusive schools. Field data explain that the interaction process results in an inclusive culture that develops in schools. The results show that inclusive cultures built are giving opportunities and trust, helping spontaneously, reminding each other, respecting personalities, building discipline, developing tolerance, and carrying out all activities based on religious precepts. The culture built in an inclusive school produces harmony in the implementation of learning by accommodating the diverse needs of students.
Televisi sebagai Media "Quantum Learning" bagi Anak Ike Junita Triwardhani
MediaTor (Jurnal Komunikasi) Vol 4, No 2 (2003): Dari Politik, Media, sampai Lain-Lain
Publisher : Pusat Penerbitan Universitas (P2U) LPPM Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/mediator.v4i2.1011

Abstract

Televisi, di samping mengundang gugatan karena sejumlah efek negatifnya juga memiliki banyak sisi positip,  antara lain, sebagai media belajar bagl anak. Melalui metode Quantum Learning, suatu tayangan acara televisi diberi makna sebagai substansi pendidikan yang menyenangkan metode pengajaran partisipatif, serta suasana lingkungan yang memembuat anak merasa nyaman. Dalam hal ini kehadiran orang tua sebagai mitra dialog bagi anak adalah untuk memberikan makna yang mudah diserap mengenai suatu acara televisi, sangat diperlukan. meotode belajar dalam suasana menyenangkan. sebagai prinsip penting dalam metode  Quantum Learning  akan memberikan hasil yang lebih optimal. Metode ini berangkat dan keyakinan bahwa manusia ternyata memiliki kemampuan luar biasa untuk meloncat di atas kemampuan yang diperkirakan.