Risye Endri Purwiyanti
STIKES Buana Husada Ponorogo

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG KANKER PAYUDARA DI SMA NEGERI 1 BUNGKAL KECAMATAN BUNGKAL KABUPATEN PONOROGO Risye Endri Purwiyanti
Jurnal Maternitas Aisyah (JAMAN AISYAH) Vol. 1 No. 3 (2020): Jurnal Maternitas Aisyah (JAMAN AISYAH)
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (464.285 KB)

Abstract

Kanker payudara merupakan tumor ganas yang menyerang jaringan payudara dan menyebabkan perubahan bentuk sel dan jaringan payudara menjadi abnormal dan bertambah banyak. Seorang wanita baru terdeteksi kanker payudara pada stadium lanjut karena berpengetahuan kurang atau rasa malu sehingga terlambat melakukan pemeriksaan. Penting untuk remaja putri mengetahui informasi tentang kanker payudara agar dapat melakukan deteksi sejak dini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan remaja putri tentang kanker payudara. Jenis penelitian yang digunakan deskriptif dengan desain penelitian cross sectional. Populasi dalam penelitian ini semua remaja putri SMA Negeri 1 Bungkal sebanyak 110 remaja putri. Sampel sebanyak 87 remaja putri dengan teknik sampling yang digunakan Stratified Proportional Random Sampling. Variabel dalam penelitian ini Pengetahuan Remaja Putri tentang Kanker Payudara. Data dikumpulkan dengan kuesioner dan dianalisis secara deskriptif yang disajikan dalam tabel frekuensi. Pengetahuan remaja putri tentang pengertian kanker payudara sebesar (72,41%) cukup, penyebab kanker payudara sebesar (51,72%) kurang, gejala kanker payudara sebesar (51,72%) kurang, pencegahan kanker payudara dan pemeriksaan SADARI sebesar (50,57%) kurang dan tentang kanker payudara secara umum sebesar (73,56%) cukup. Remaja putri mempunyai pengetahuan yang cukup tentang kanker payudara. Kerja sama pihak sekolah dengan tenaga kesehatan dalam memberikan pendidikan kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan remaja putri.
Gambaran Pengetahuan Ibu Dalam Pemberian Makanan Pendamping ASI Bayi Usia 6-24 Bulan Ria Fajar Nurhastuti; Risye Endri Purwiyanti
Jurnal Kebidanan Vol 13 No 1 (2023): Jurnal Kebidanan Maret 2023
Publisher : ITSKES Insan Cendekia Medika Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35874/jib.v13i1.1171

Abstract

Ketika bayi menginjak usia 6 bulan selain diberikan ASI Eksklusif, bayi sudah dapat diberikan makanan tambahan berupa makanan pendamping ASI (MP-ASI) dengan kandungan gizi yang lebih lengkap sebagai pendukung tumbuh kembang bayi. Pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) harus tepat dan benar baik dari segi bahan makanan, bentuk atau tekstur, rasa dan waktu pemberian. Bayi mulai diberikan MP-ASI sejak umur 6 bulan karena pada umur kurang dari 6 bulan bayi hanya diberikan ASI saja tanpa bahan makanan yang lain atau dikenal dengan istilah ASI Eksklusif. Apabila pemberian MP-ASI kurang tepat maka dapat berakibat berbagai macam gangguan diantaranya adalah alergi, diare, gangguan ginjal, dan gangguan tumbuh kembang pada bayi. Pengetahuan ibu tentang pemberian MP-ASI adalah faktor utama dalam ketepatan pemberian MP-ASI. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran faktor pengetahuan seorang ibu dalam pemberian makanan pendamping ASI pada bayi usia 6-24 bulan. Tempat penelitian di Desa Sawuh Kecamatan Siman Kabupaten Ponorogo. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah diskriptif kualitatif dengan jumlah populasi 25 orang, teknik sampling yang digunakan adalah Total Sampling. Dalam penelitian ini terdapat satu variable yaitu Pengetahuan Ibu dalam Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI), Instrument yang digunakan adalah kuisioner dan wawancara. Hasil penelitian yang didapatkan adalah pengetahuan ibu (responden) dalam pemberian makanan pendamping ASI termasuk pada kategori kurang yaitu sebesar 46%. Faktor yang paling berpengaruh adalah faktor Pengetahuan. Para kader posyandu dan tenaga kesehatan diharapkan dapat meningkatkan kegiatan sosialisasi pemberian MP-ASI kepada ibu.