Wahyu Yusianto
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Hubungan Persepsi Teamwork dengan Motivasi Kerja Perawat di Ruang Amarilis dan Dahlia Rumah Sakit Keluarga Sehat Pati Wahyu Yusianto; Melinda SN
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama Vol 4, No 2 (2015): Edisi Oktober 2015
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1066.65 KB) | DOI: 10.31596/jcu.v1i4.75

Abstract

Latar belakang :Data tentang penilaian kinerja dari kepala ruang di RS Keluarga Sehat terdapat beberapa yang mengalami kinerja kurang baik. Penelitian ini bertujuan mengetahuihubungan antara persepsi teamwork dengan motivasi kerja perawat di Ruang Amarilis dan Dahlia Metode :Penelitian ini menggunakan studi korelasi, sampel yang digunakan 32 perawat yang bertugas di ruang Amarilis dan Dahlia. Teknik sampling menggunakan total sampling. Analisa data secara analitik menggunakan uji Chi Square. Hasil :Hasil uji Chi Square mendapatkan nilai p 0.000 Kesimpulan :Terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi teamwork dengan motivasi perawat di RS Keluarga Sehat Pati karena nilai p < 0.05. Untuk itu diharapkan perawat dapat membentuk kerja tim (teamwork) secara solid sehingga motivasi dalam bekerja dapat meningkat. Kata kunci : Persepsi, Teamwork, Motivasi Perawat.
Hubungan Pemberian Informed Consent dan Dukungan Keluarga dengan Tingkat Kecemasan Pasien Pre Operasi Elektif di Rumah Sakit Umum dr. R. Soetrasno Rembang Wahyu Yusianto; Jumini .
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama Vol 3, No 1 (2014): Edisi Maret 2014
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (834.224 KB) | DOI: 10.31596/jcu.v2i2.42

Abstract

Kecemasan merupakan reaksi yang umum dialami oleh pasien yang dirawat di rumah sakit untuk operasi. Respon psikologis ini memerlukan dukungan mental dan sosial  dari keluarga.Perasaan cemas ini hampir selalu didapatkan pada pasien preoperasi yang disebabkan oleh kurangnya pengetahuan atau informasi yang didapatkan terkait dengan operasi.Untuk mengatasi hal tersebut maka dapat diberikan informed consent Perasaan cemas ini hampir selalu didapatkan pada pasien preoperasi yang disebabkan oleh kurangnya pengetahuan atau informasi yang didapatkan terkait dengan operasi. Rancangan  penelitian dengan menggunakan data kuantitatif dengan menggunakan metode Cross sectional dan menggunakan tehnik Sampling jenuh terhadap 50 responden pada periode bulan mei sampai Juli 2011 di RSU dr R Soetrasno Rembang.Hubungan pemberian informed consent dan dukungan keluarga dengan kecemasan pasien pre operasi elektif di RSU dr. R Soetrasno Rembang dianalisis dengan menggunakan Rank Spearman. Hasil penelitian menunjukan bahwatidak ada hubungan antara dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan pasien di RSU dr R Soetrasno Rembang (p value :0,747), ada hubungan antara pemberian informed consent dengan tingkat kecemasan pasien di RSU dr R Soetrasno Rembang (p value:0,000), ada hubungan antara pemberian informed consent dan dukungan keluarga dengan kecemasan pasien di RSU dr R Soetrasno Rembang (p value : 0,003). Sebagai masukan kepada perawat untuk memberikan kesempatan kepada keluarga untuk memberikan dukungan kepada pasien pre operasi dan memberikan informed consent dengan jelas baik secara lisan maupun tulisan. Kata Kunci :  Dukungan keluarga, informed consent, kecemasan
Hubungan Antara Beban Kerja dan Pengalaman Kerja dengan Pelaksanaan Pendokumentasian Proses Keperawatan di Ruang Rawat Inap RSUD dr. R. Soetrasno Rembang Nina Setyawati; Wahyu Yusianto
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama Vol 1, No 1 (2012): Edisi Oktober 2012
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (159.231 KB) | DOI: 10.31596/jcu.v1i1.6

Abstract

Pendokumentasian proses keperawatan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari upaya pelayanan keperawatan yang berkualitas, karena dokumentasi proses keperawatan mencerminkan tanggung jawab dan tanggung gugat perawat terhadap pasien. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan antara beban kerja dan pengalaman kerja dengan pelaksanaan pendokumentasian proses keperawatan di ruang rawat inap RSUD dr. R. Soetrasno Rembang. Jenis penelitian ini adalah deskriptif studi korelasi (correlation study) dengan pendekatan cross sectional, menggunakan teknik sampling proportionate stratifi ed random sampling yaitu 65 perawat yang bekerja di 6 ruangan rawat inap, data yang diperoleh dengan menggunakan kuesioner yang diisi oleh perawat kemudian diolah dan dianalisa dengan menggunakan uji statistik Spearman Rank. Hasil penelitian secara deskriptif menunjukkan mayoritas perempuan 43 (66,2%), D III Keperawatan 59 (90,8%), umur rata rata 31 tahun, beban kerja perawat 29 (44,6%) mempunyai beban kerja berat, pengalaman kerja perawat 46 (70,8%) mempunyai pengalaman kerja baik, dan pendokumentasian proses keperawatan 11 (16,9%) mempunyai pendokumentasian proses keperawatan baik. Adanya hubungan yang signifikan dengan korelasi negatif dan kekuatan korelasi lemah antara beban kerja (r = - 0,267 p = 0,032) dengan pelaksanan pendokumentasian proses keperawatan dan adanya hubungan yang signifi kan dengan korelasi positif dan kekuatan korelasi kuat antara pengalaman kerja ( r = 0,652 p = 0,000) dengan pelaksanaan pendokumentasian proses keperawatan.
PERBEDAAN PELAKSANAAN TIMBANG TERIMA PASIEN SEBELUM DAN SESUDAH MENGGUNAKAN KOMUNIKASI SBAR TERHADAP PENERAPAN PATIENT SAFETY OLEH PERAWAT PELAKSANA DI RS. SITI KHODIJAH SEPANJANG SIDOARJO JAWA TIMUR Ana Fadilah; Wahyu Yusianto
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama Vol 5, No 2 (2016): Edisi Oktober 2016
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (898.327 KB) | DOI: 10.31596/jcu.v1i5.144

Abstract

Keselamatan pasien merupakan prinsip dasar dari pelayanan kesehatan yang memandang bahwa keselamatan merupakan hak bagi setiap pasien dalam menerima pelayanan kesehatan. Timbang terima pasien termasuk pada sasaran keselamatan pasien yang tertuang dalam Permenkes No. 1691/MENKES/ PER/VIII/2011 yang kedua yaitu peningkatan komunikasi yang efektif. Komunikasi yang efektif diantaranya adalah dengan menggunakan komunikasi SBAR yang merupakan salah satu yang dapat meningkatkan penerapan patient safety.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan timbang terima sebelum dan sesudah menggunakan komunikasi SBAR terhadap penerapan patient safety oleh perawat pelaksana di RS Siti Khodijah Sepanjang Sidoarjo Jawa Timur.Sampel yang digunakan adalah populasi perawat pelaksana di unit rawat inap RS Siti Khodijah Sepanjang Sidoarjo Jawa Timur yang berjumlah 30 orang. Desain penelitian ini adalah quasi experimental dengan one group pre-test dan post-test design. Variabel independen adalah pelaksanaan timbang terima pasien dan variabel dependen adalah penerapan patient safety. Instrumen penelitian ini berupa ceklist. Analisis bivariat menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank Test.Hasil penelitian menunjukkan, pelaksanaan timbang terima pasien sebelum dan sesudah menggunakan komunikasi SBAR di ruang rawat inap RS Siti Khodijah Jawa Timur dari 30 orang responden terdapat 25 responden yang mengalami perubahan positif dari sesudah dilakukannnya perlakuan, dan terdapat 5 responden yang tidak mengalami perubahan atau tetap dari sebelum dan sesudah dilakukannnya perlakuan. Kata Kunci : Timbang Terima Pasien, Keselamatan Pasien, Perawat Pelaksana