Setyo Adjie
Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : ISOQUANT : Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi

Analisis dan Perbaikan Manajemen Risiko Pada Rantai Pasok Produk Tepung Tapioka PT. Budi Starch & Sweetener, Tbk Ponorogo dengan Menggunakan Metode House Of Risk (HOR) Lailatul Affifah; Setyo Adjie; Umi Farida
ISOQUANT : Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi Vol 5, No 1 (2021): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24269/iso.v5i1.657

Abstract

Pada proses aktivitas rantai pasok terdapat berbagai risiko yang dapat mempengaruhi alur rantai pasok tidak dapat berjalan dengan lancar. Untuk mengurangi dan mengatasi berbagai risiko yang terjadi tersebut maka diperlukan adanya upaya perbaikan kinerja rantai pasok secara bertahap dan dilaksanakan secara terus-menerus (berkelanjutan), dengan mengatasi dan mecegah berbagai risiko yang berpotensi terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk memitigasi risiko pada aktivitas rantai pasok produk tepung tapioka PT. Budi Starch Sweetener, Tbk Ponorogo. Dalam penelitian ini teridentifikasi berbagai kemungkinan risiko yang berpotensi muncul dalam rantai pasok tepung tapioka. Metode yang digunakan dalam identifikasi dan evaluasi merupakan pengembangan metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dan Quality Function Deployment (QFD), sedangkan penentuan kriteriadalam bisnis prosesnya menggunakan dimensi Supply Chain Operation Reference (SCOR). Dari metode penelitian tersebut, dikembangkan formulasi nilai potensi risiko untuk menentukan prioritas agen risiko yang akan dimitigasi dengan pendekatan House of Risk. Hasil output HOR 1 merupakan input pada tahap selanjutnya HOR 2 yaitu kerangka strategi mitigasi untuk sumber risiko (risk agent). Hasil dari HOR 2 terdapat 8 strategi mitigasi yang diprioritaskan untuk direalisasikan berdasarkan prioritas yaitu penetapan standar bahan baku yang akan dikirim, menentukan kondisi penyimpanan yang tepat pada gudang bahan baku, menguatkan kwitansi dan nota kesepakatan dengan supplier, pemilihan bahan baku pada supplier lebih selektif, mengingatkan supplier agar tetap mengutamakan jenis tanah yang sesuai untuk ditanam, memiliki standar kualitas singkong yang sesuai dengan kebutuhan, melakukan rute pekerjaan dan rute operasional, melakukan penjadwalan.Kata Kunci: Risiko, Rantai Pasok, House of Risk