p-Index From 2019 - 2024
0.983
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Tahsinia
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

UPAYA MENINGKATKAN PENGENALAN WARNA MELALUI METODE BERMAIN DENGAN ALAT PENJEPIT PAKAIAN Candra Mochamad Surya; Devi Sulaeman; Ernawati Ernawati
Tahsinia Vol 1 No 2 (2020): JURNAL TAHSINIA
Publisher : STIT Rakeyan Santang Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (225.812 KB) | DOI: 10.57171/jt.v1i2.190

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui upaya meningkatkan pengenalan warna melalui metode bermain dengan alat penjepit pakaian. Metode Penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas dengan sistem siklus yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi tindakan pada setiap siklusnya. Hasil temuan Aplikasi penerapan metode demonstrasi ternyata mampu melatih siswa dapat bekerja mandiri, selain itu dapat memberikan informasi secara utuh.Siswa dapat menghubungkan antara teori yang diperoleh sebelumnya dengan kenyataan atau penerapan teori.ini berarti siswa mampu mengetahui bagaimana kaitan antara konsep atau teori dengan penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari. Melalui penerapan metode penugasan, guru dapat mendidik siswanya sehingga mereka menyadari ternyata kegiatan mengelompokkan warna menyenangkan dan dapat berguna bagi kehidupan sehari-hari.Selain itu dengan penerapan metode demonstrasi dapat memberikan tingkat pemahaman dan mengingat konsep yang cukup lama, Karena mereka menerima konsep secara langsung dan mengalaminya sendiri. Sesuai dengan tahap jiwa siswa yang masih senang bermain, kegiatan yang mengandung unsur permainan ini senantiasa menarik siswa, karena merupakan sesuatu hal yang baru, tidak membosankan, berbeda dengan kegiatan pembelajaran yang selalu memakai media yang sama yang terkesan membosankan.
PENANAMAN KONSEP BILANGAN MELALUI PERMAINAN MENGUKUR MENGGUNAKAN MODEL EXPLICIT INSTRUCTION Devi Sulaeman; Rini Novianti Yusuf; Ade Ismail Fahmi; Asep Dudin Abdul Latip; Gina Kania
Tahsinia Vol 3 No 1 (2022): April
Publisher : STIT Rakeyan Santang Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (173.769 KB) | DOI: 10.57171/jt.v3i1.311

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi metode dan teknik pembelajaran yang digunakan oleh guru untuk kompetensi dasar masih bersifat konvensional. Anak didik melakukan pengukuran dengan menggunakan satu alat tertentu saja sehingga hasil pembelajaran tersebut belum mencapai hasil yang maksimal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Penanaman Konsep Bilangan Melalui Permainan Mengukur Menggunakan Model Explicit Instruction Pada TK Qolbun Saliim 2 Desa Cibalongsari Kecamatan Klari Kabupaten Karawang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa rata-rata kecerdasan kognitif anak TK Qolbun Saliim 2 Desa Cibalongsari Kecamatan Klari Kabupaten Karawang, kondisi awal sebesar 38,46% kemudian meningkat menjadi 69,23% pada siklus I, dan akhirnya meningkat lagi menjadi 84,62% pada siklus II. Kondisi tersebut juga didukung oleh ketuntasan belajar secara klasikal. Berdasarkan hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian yang berbunyi melalui alat permainan mengukur dapat meningkatkan pemahaman konsep bilangan anak.
KOMPARASI PENDIDIKAN NON FORMAL DAN INFORMAL PADA LEMBAGA SATUAN PAUD SEJENIS Devi Sulaeman
Tahsinia Vol 3 No 2 (2022): Oktober
Publisher : STIT Rakeyan Santang Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (215.647 KB) | DOI: 10.57171/jt.v3i2.332

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi masalah peningkatan mutu pendidikan merupakan bagian penting yang harus diperhatikan dalam penyelenggaraan pendidikan. Mutu lembaga pendidikan dapat diukur melalui indikator penilaian dalam instrumen akreditasi yang memuat 8 standar nasional pendidikan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui komparasi pendidikan non formal dan informal pada lembaga satuan PAUD sejenis. Metode yang digunakan dalam kajian ini adalah komparatif atau perbandingan yaitu teknik membandingkan suatu objek dengan objek lain. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Perbandingan Lembaga diakreditasi dan belum diakreditasi terlihat bagaimana pemenuhan 8 standar nasional yang menjadi tolok ukur dari penilaian kelayakan dilaksanakan oleh Lembaga baik dari sisi dokumen ataupun dari sisi implementasi. Kesimpulan penelitian ini bahwa peran Pendidikan bukan hanya dilaksanakan oleh Pendidikan formal, pendidikan berbasis masyarakat yang terbentuk menjadi satuan Pendidikan non formal salah satunya adalah Satuan PAUD sejenis hadir sebagai pengganti dan penambah untuk memperkaya dan sebagai perluasan akses pelayanan Pendidikan anak usia dini bagi masyarakat.
MENINGKATKAN PERILAKU PROSOSIAL TOLERANSI DAN KERJASAMA ANAK USIA 5-6 TAHUN MELALUI ICE BREAKING GAMES Devi Sulaeman; Rini Novianti Yusuf; Noviyanti Suryani
Tahsinia Vol 4 No 1 (2023): April
Publisher : STIT Rakeyan Santang Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57171/jt.v4i1.340

Abstract

Penelitian ini di latar belakangi oleh masih banyak anak usia 5-6 tahun di PAUD Kemuning 17 yang belum mampu menunjukkan perilaku prososial diantaranya belum bisa menghargai pendapat orang lain yang berbeda, diam saja ketika temannya merasa sedih atau kesulitan, belum mampu menunjukkan sikap mau kerjasama. Penelitian ini bertujuan meningkatkan perilaku prososial anak usia 5-6 tahun melalui ice breaking.  Peneliti menggunakan teori ; perilaku prososial anak usia 5-6 tahun, kegiatan ice breaking. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi dilaksanakan di kelompok usia 5-6 tahun di PAUD Kemuning 17 sebanyak 18 peserta didik. Hasil penelitian setelah penerapan ice breaking dalam upaya meningkatkan perilaku prososial pada siklus I terjadi peningkatan pada perilaku prososial anak usia 5-6 tahun dengan persentase 53%. Pada siklus II kenaikan persentase pada perilaku prososial anak usia 5-6 tahun mencapai 76%. Berdasarkan hasil tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa ice breaking games dapat meningkatkan perilaku prososial toleransi dan kerjasama anak usia 5-6 tahun.
UPAYA MENINGKATKAN KONSENTRASI BELAJAR ANAK USIA 4-5 TAHUN MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL Lainy Rusyidiana; Ade Ismail Fahmi; Devi Sulaeman
Tahsinia Vol 4 No 1 (2023): April
Publisher : STIT Rakeyan Santang Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57171/jt.v4i1.348

Abstract

Penelitian ini di latar belakangi masih rendahnya konsentrasi belajar anak usia 4-5 tahun di TK. IT AL-BADRI dari jumlah 13 anak terdapat diantaranya 3-4 saja yang kadang dapat berkonsentrasi dengan baik. Masih banyak anak yang tidak dapat memperhatikan secara aktif setiap materi, anak yang tidak merespon dan memahami materi, dan anak tidak dapat menjawab pertanyaan dari gurunya, seringkali anak tidak dapat tertib dan tenang dan selalu gaduh saat kegiatan belajar. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan konsentrasi belajar anak usia 4-5 tahun melalui media audio visual. Penelitian ini menggunakan teori : konsentrasi belajar anak usia 4-5 tahun, melalui media audio visual. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi dilaksanakan dikelompok anak usia 4-5 tahun di TK. IT AL-BADRI sebanyak 13 peserta didik. Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data yang diperoleh dari lapangan sebagai berikut : 1) Kondisi awal konsentrasi belajar anak usia 4-5 tahun sangat rendah hanya mencapai persentase 23%, pada pra tindakan 2) Meningkatkan konsentrasi belajar anak usia 4-5 tahun menggunakan media audio visual 3) Hasil penelitian setelah menggunakan media audio visual dalam meningkatkan konsentrasi belajar anak usia 4-5 tahun pada siklus I terjadi peningkatkan dengan presentase 68%. Pada siklus II kenaikkan presentase pada peningkatakan konsentrasi belajar anak usia 4-5 tahun mencapai 86%. Berdasarkan hasil tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan media audio visual sangat efektif untuk meningkatkan konsentrasi belajar anak usia 4-5 tahun.