Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Kajian Pendidikan Era Covid-19: Pengaruh Pembelajaran Daring Terhadap Kesehatan Remaja di Masa Pandemi Aprilia Husna; Rama Fadli; Angelina Br Sembiring; Sri Andini; Sakti Ritonga
Edumaspul: Jurnal Pendidikan Vol 5 No 1 (2021): Edumaspul: Jurnal Pendidikan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Enrekang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (585.272 KB) | DOI: 10.33487/edumaspul.v5i1.2025

Abstract

Penulisan artikel ini dilatar belakangi adanya beberapa kendala yang dialami remaja ketika pembelajaran daring. Tujuan penulisan ini untuk mengetahui kesehatan mental remaja dalam proses pembelajaran selama pandemi Covid-19. Model penelitian ini merupakan analisis deskriptif kuantitatif menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner yang disebar secara online menggunakan bantuan Google Form. Jumlah sampel pada penelitian ini merupakan 11 siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) yang berasal dari berbagai sekolah yang ada di Medan. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat beberapa kendala didalam pembelajaran daring, diantaranya sering merasa malas karena ngantuk dan bosan, jaringan yang tidak stabil dan juga kurang mengerti pada penjelasan yang diberikan oleh guru. Terkait dengan hal tersebut, 90,9% dari 11 siswa lebih menyukai sekolah seperti biasa dibandingkan dengan sekolah dari rumah yang dengan persentase hanya 9,1%.
Discovering the Legacy of Mandailing Ulama: Education, Intellectuals, and Politics in North Sumatra in the Early 20th Century Ja'far Ja'far; Mhd. Syahnan; Asrul Asrul; Zaini Dahlan; Sakti Ritonga
Ulumuna Vol 26 No 2 (2022): December
Publisher : Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/ujis.v26i2.502

Abstract

This study examines the role of Mandailing ulama in education, intellectuals, and politics in the early 20th century. Ulama plays a critical role in safeguarding the morality of Muslim society (umma). Drawing upon the historical approach, it employed Kuntowijoyo model of writing history stages and Anthony Giddens' structuration theory to analyze the problems that this study intends to answer. This study argues that the social structure surrounding the Mandailing ulama enabled them to address religious and other sociocultural issues. This study also unveiled that the Mandaling ulama in the early 20th century mobilized the organizations, such as Al Washliyah (1930), Al-Ittihadiyah (1935), and Nahdlatul Ulama (1918) to promote the education of the indigenous people, fortify the Sunni school of thought from the heretical and influence of Dutch colonial government. It was manifested by supporting only two Islamic political parties: the Masjumi Party and the Nahdlatul Ulama Party. This suggests that Ulama were not only religious scholars who acquired knowledge of Islamic norms and disseminated them through religious and educational institutions, such as madrasa and pesantren, but also active agents in socio-political transformation within the Muslim community.
STUDI TENTANG PEMENUHAN HAK-HAK KOSTITUSIONAL BAGI PENGANUT PARMALIM DI KOTA MEDAN Ahmad Reza Manik; Sakti Ritonga; Rholand Muary
Jurnal Ilmiah Al-Hadi Vol 8 No 1 (2022): Juli - Desember
Publisher : Lembaga Jurnal dan Seminar Universitas Pembangunan Panca Budi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54248/alhadi.v8i1.4470

Abstract

Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pemenuhan negara terhadap hak-hak konstusional penganut parmalim di kota medan. Landasan teoritis yang relevan dengan penelitan ini adalah Teori Identias Sosial. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan tehnik observasi, wawancara dan dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perubahan atau putusan MK No.97/PUU-X1V/2016 memberikan jaminan yang berarti bagi pemenuhan hak-hak Parmalim di Kota Medan. Keputusan ini telah berhasil memutuskan rantai diskriminasi yang dilakukan oleh negara terhadap para penganut parmalim di kota Medan, khususnya diskriminasi di bidang pemenuhan hak dan kebebasan beragama, hak menjalankan ajaran agama, dan hak untuk mencatat identitas keagamaan pada dokumen kependudukan (KTP) pendidikan dan perkawinan
Keluarga Muslim, Perempuan dan Radikalisme di Sumatera Utara Sakti Ritonga; Faisal Riza; Muhammad Jailani; Ahmed Fernanda Desky
Turast: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Vol 11, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15548/turast.v11i1.5730

Abstract

The development of the ideology of radicalism in Muslim families has increasingly shown an increase which has led to acts of terrorism involving women. This case tends to increase in recent years. This is because the active role of militant women in carrying out acts of terrorism shows that it turns out that women also have the potential to have gender equality in carrying out radicalism movements in Indonesia. This study aims to explore the views of women in the Muslim family environment towards radicalism in North Sumatra and explore the role of women in the Muslim family environment in efforts to overcome radicalism in North Sumatra. This research method uses qualitative research with a contemporary sharia maqasid approach. This research was conducted in Medan City and Sibolga City with 8 informants. The research data analysis technique used the Snow Ball and FGD techniques. This paper reveals that the perpetrators of husband and wife in the terrorism case in Sibolga and Medan did not indicate that they were children of a family of terrorists or former terrorists. The power of women in their involvement in acts of terrorism is in the space of mastery of patriarchal culture, where men are in charge of instilling doctrine and determining practical actions, by positioning women as actors who execute at the forefront. The important role of the family, namely the father and mother, is related to the potential for the reproduction of violence through family institutions. Because, from radical fathers and mothers, children who have radical views develop. Perkembangan ideologi radikalisme di keluarga muslim semakin menunjukkan peningkatan yang menimbulkan aksi tindakan terorisme yang melibatkan kaum perempuan. Kasus ini cenderung meningkat di beberapa tahun terakhir. Sebab, peran aktif perempuan yang militan dalam melakukan tidakan terorisme menujukkan bahwa ternyata perempuan juga berpotensi memiliki kesetaraan gender dalam melakukan gerakan radikalisme di Indonesia. Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi pandangan perempuan di lingkungan keluarga muslim terhadap paham radikalisme di Sumatera Utara dan mengeksplorasi peran perempuan di lingkungan keluarga muslim dalam upaya penanggulangan radikalisme di Sumatera Utara. Metode penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan maqasid syariah kontemporer. Penelitian ini dilaksanakan di Kota Medan dan Kota Sibolga dengan jumlah informan sebanyak 8 orang. Teknik analisis data penelitian menggunakan teknik Snow Ball dan FGD. Tulisan ini mengungkapkan bahwa pelaku pasangan suami istri dalam kasus terorisme di kota Sibolga dan kota Medan ternyata tidak mengindikasikan mereka merupakan anak-anak dari keluarga teroris atau mantan teroris. Kuasa perempuan dalam keterlibatannya dalam aksi terorisme berada dalam ruang penguasaan kultur patriarkhi, dimana kaum laki-laki bertugas menanamkan doktrin dan menetukan aksi-aksi praktis, dengan memposisikan kaum perempuan sebagai actor yang mengeksekusi di garda terdepan. Peran penting keluarga yaitu ayah dan ibu, kaitannya dengan potensi reproduksi kekerasan melalui pranata keluarga. Sebab, dari ayah dan ibu yang radikal maka berkembanglah anak yang memiliki paham radikal.
INTERAKSI SOSIAL PENGANUT BAHA’I DI MEDAN Yolandari Lingga Bayu; Sakti Ritonga
Islamijah: Journal of Islamic Social Sciences Vol 3, No 2 (2022)
Publisher : MIQOT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30821/islamijah.v3i2.14681

Abstract

Penelitian ini membahas tentang interaksi sosial penganut Baha’i di Medan. Pokok masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimana interaksi sosial penganut Baha’i di Medan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana interaksi penganut Baha’i di Medan. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian fieldresearch (penelitian lapangan) dengan metode penelitian kualitatif deskriptif, selanjutnya teknik pengumpulan data melalui informan dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan teknik pengolahan dan analisis data yang digunakan adalah reduksi data dan verifikasi.Hasil penelitian, agama Baha’i di Indonesia telah ditetapkan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia dalam surat Keputusan Menteri Nomor: MA/276/2014 sebagai salah satu agama tersendiri (independen) dan bukan aliran kepercayaan dari agama lain. Agama Baha’i telah masuk ke kota Medan berawal dari tahun 1949 dan lebivsh diketahui pada tahun 1957. dr. Samandari merupakan pelopor Baha’i yang masuk ke kota Medan. Interaksi penganut agama Baha’i di Medan dapat dilihat dari aktivitas umat Baha’i di Medan terbuka bagi siapa saja untuk mewujudkan prinsip kesatuan umat manusia, keterbukaan itu dapat kegiatan, yaitu: Doa bersama, Pendidikan rohani bagi anak-anak, pemberdayaan rohani bagi remaja, pemberdayaan rohani bagi muda-mudi dan dewasa. Agama Baha’i terbuka karena ingin diakui dan diterima di tengah-tengah masyarakat dan menyatukan seluruh masyarakat dari agama atau pun suku mana pun.
Perilaku Pencarian Informasi Pemustaka (Generasi Baby Boomers) Menggunakan Teori David Ellis Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Sumatera Utara Muhammad Nuh Nasution; Sakti Ritonga; Franindya Purwaningtyas
EDU SOCIETY: JURNAL PENDIDIKAN, ILMU SOSIAL DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol. 3 No. 1 (2023): Februari-Mei 2023
Publisher : Association of Islamic Education Managers (Permapendis) Indonesia, North Sumatra Province

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56832/edu.v3i1.338

Abstract

Penelitian ini membahas tentang perilaku pencaraian informasi pemustaka Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Sumatera Utara. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana perilaku pencarian informasi di perpustakaan Daerah Sumatera Utara serta kendala yang dihadapi ketika mencari informasi. Metode penelitian dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi tindakan, dan lain sebagainya. Selanjutnya, metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Dalam penelitian ini yang menjadi informasi adalah mahasiswa, peneliti, dan masyarakat (para pengunjung) di perpustakaan daerah Sumatera Utara yang aktif berkunjung ke perpustakaan sebanyak 11 orang. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa perilaku pencarian informasi diperpustakan daerah Sumatera Utara pada awalnya sadar butuh sebuah informasi karena mendapatkan tugas dari kampus dan guru, kemudian mereka terdorong untuk mencari informasi ke perpustakaan dengan mencatat terlebih dahulu di dalam buku kecil informasi yang akan mereka cari untuk mendapatkan informasi-informasi yang dibutuhkan.
PRAKTIK PERTUKARAN UANG JEMPUTAN DALAM PERKAWINAN ORANG PARIAMAN DI KECAMATAN MEDAN AREA KOTA MEDAN Mutmainnah Mutmainnah; Sakti Ritonga; Ismail Ismail
SEMAR : Jurnal Sosial dan Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 03 (2023): Semar : Jurnal Sosial dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : CV. Kalimasada Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59966/semar.v1i03.455

Abstract

The focus of the problem in this study is how is the practice of exchanging pick- up money in pariaman marriages in the city of Medan and the social status of men whose nominal amount is determined based on the agreement of the two parties who consider each other until both parties agree on the nominal to be given to the man -man. This tradition can be changed or changed by deliberation. With the development of the times, this tradition is no longer as strict as it used to be, which requires the woman to give a sum of money to the man's family in accordance with the degree or social status in terms of education, work and income owned by the man. The method used in this research is descriptive qualitative research method. Data collection techniques were carried out using in- depth interviews, observation, and documentation. Data collection techniques were carried out by surveying directly to the research location in the village of Tegal Sari 1 and also from several sources of literature studies. Data were analyzed using social exchange theory according to Levi-Strauss. The results showed that the practice of pick-up money in Tegal Sari 1 Village, Medan Area District, Medan City, did not always follow customary rules but was adjusted to the needs and consensus of the family who carried out the exchange process. For example, in Pariaman, there is cello money for ninik mamak, but in the city of Medan, there is none because this depends on the agreement of both parties so as not to burden the women. Some people think that pick-up money is something that is important in relation to preserving customs, but there are also those who refuse to give pick-up money because it is considered unethical. Then, it seems that the provision of pick-up money in the context of the Minang Pariaman overseas in Medan city is largely determined by the social status of men, the higher the social status the man has, the greater the nominal pick-up money. Giving this pick-up money does not include the dowry, but this is the cost incurred by the woman to bring a man to enter the woman's family.